Peran suami setelah istri melahirkan sama pentingnya ketika mendampingi istri selama proses persalinan dan kehamilan.
Tak perlu jauh-jauh berbicara tentang mengurus anak, masa pemulihan pascapersalinan pun membuat istri Anda harus menjalani berbagai hal yang tidak mudah.
Supaya istri Anda cepat pulih dan tidak merasa terbebani dengan peran barunya sebagai ibu, inilah yang perlu Anda lakukan.
Pentingnya peran suami setelah istri melahirkan
Tak hanya menahan rasa sakit bekas luka persalinan, seorang wanita juga akan mengalami perubahan fisik setelah melahirkan.
Ibu yang baru bersalin juga menghadapi risiko beberapa masalah kesehatan setelah melahirkan, contohnya perdarahan dan infeksi postpartum.
Belum lagi, beberapa ibu mengalami gangguan emosional karena pengaruh hormonal, seperti baby blues syndrome dan depresi postpartum.
Oleh karena itulah, keberadaan dan peran suami sangat dibutuhkan setelah istri melahirkan.
Berbagai peran suami setelah istri melahirkan
Setelah mendapat momongan, tanggung jawab suami dan istri memang akan bertambah. Tenang, tambahan pekerjaan ini juga akan disertai kebahagiaan yang berlipat.
Demi mencapai kebahagiaan setelah memiliki anak, tanggung jawab menjadi orang tua harus dibagi secepatnya saat Si Kecil baru saja dilahirkan.
Namun, jangan lupakan istri Anda yang harus melewati masa pemulihan pascapersalinan. Lakukanlah berbagai hal berikut untuk memudahkan masa pemulihannya.
1. Membantu pekerjaan rumah tangga
Sudah bukan zamannya lagi seorang suami hanya berdiam di rumah dan membiarkan istri berjuang sendiri mengurus rumah tangga padahal ia baru saja melahirkan.
Belum lagi, istri Anda membutuhkan istirahat yang cukup setelah melalui proses persalinan yang melelahkan dan harus terbangun pada malam hari untuk menyusui.
Oleh karena itu, tunjukkan peran Anda sebagai suami dengan berbagi pekerjaan rumah tangga dengan istri setelah melahirkan.
Cobalah berinisiatif melakukan tugas-tugas rumah tangga, seperti membersihkan rumah, mencuci baju, mencuci piring, atau bahkan memasak.
2. Membantu merawat bayi
Peran lain yang bisa suami lakukan setelah istri melahirkan adalah membantunya dalam merawat si Kecil yang baru lahir.
Jangan ragu untuk melakukan tugas seperti mengganti popok bayi, memandikan, menggendong, atau menidurkannya dengan nyanyian.
Selain meringankan tugas istri setelah melahirkan, peran suami yang satu ini juga dapat membangun ikatan yang lebih baik antara ayah dan anak.
Melansir dari situs Lamaze, ayah yang langsung berhubungan dengan bayinya pada satu jam pertama setelah dilahirkan memiliki ikatan emosi yang lebih kuat daripada ayah yang tidak melakukan hal tersebut.
3. Mengobrol dengan istri
Menaruh perhatian pada si Kecil bukan berarti harus mengabaikan istri Anda. Sebaliknya, luangkanlah waktu untuk berbicara dengan istri Anda setelah ia melahirkan.
Dengarkanlah tentang apa yang ia rasakan setelah melahirkan dan bantuan yang dibutuhkan. Akan tetapi, jangan menyalahartikan curahan hatinya sebagai keluhan.
Dengan begitu, istri Anda akan merasa jauh lebih tenang karena memiliki sosok yang bisa diandalkan dan tidak khawatir menjalani peran sebagai orang tua sendirian.
4. Tunjukkan kasih sayang
Pada dasarnya, semua istri akan merasa senang ketika dimanja dan dirayu oleh suaminya. Setelah melahirkan, sentuhan cinta dari suami akan semakin ia butuhkan untuk menyenangkan hatinya.
Masa nifas membuat istri belum siap secara fisik dan mental untuk berhubungan seks setelah melahirkan. Namun, bukan berarti Anda tidak bisa melakukan keintiman berdua.
Suami bisa menunjukkan peran setelah istri melahirkan lewat pelukan dan ciuman. Selain itu, jangan lupa memberi waktu me time kepada istri di tengah peran barunya sebagai ibu.
5. Mengatur kunjungan dari keluarga dan teman
Setelah istri melahirkan, Anda akan menerima kunjungan dari teman dan keluarga. Meski membantu, kunjungan dari orang terdekat sering kali membuat istri kelelahan.
Jika dibutuhkan, jangan ragu untuk menolak atau membatasi kunjungan dari orang-orang.
Jangan takut pula untuk mengingatkan para tamu jika kiranya mereka berperilaku berlebihan. Sebagai contoh, melarang mereka langsung menyentuh pipi bayi saat baru datang.
Berbagi peran sebagai orang tua merupakan salah satu kunci keharmonisan berumah tangga. Awalnya, Anda mungkin perlu melakukan berbagai penyesuaian. Lama-kelamaan, hal ini akan menjadi suatu kebiasaan.
Kesimpulan
[embed-health-tool-due-date]