backup og meta
Kategori
Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

Postnatal Anxiety, Ketakutan Berlebih Ibu Baru Saat Merawat Bayi

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 16/12/2021

    Postnatal Anxiety, Ketakutan Berlebih Ibu Baru Saat Merawat Bayi

    Euforia menjadi seorang ibu tentunya kerap dirasakan oleh para perempuan yang baru melahirkan. Antusiasme mengurus si kecil membuat Anda sering bertanya-tanya yang menjurus pada apa yang disebut dengan postnatal anxiety.

    Penjelasan tentang postnatal anxiety

    Postnatal anxiety atau juga dikenal dengan nama postpartum anxiety merupakan sebuah keadaan ketika seorang ibu memiliki kekhawatiran yang berlebihan tentang keadaan bayinya.

    Biasanya hal ini terjadi pada kelahiran anak pertama, masa-masa di mana ibu belum memiliki pengalaman dalam mengurus bayi.

    Postnatal anxiety sendiri terdiri dibagi menjadi beberapa jenis yang berbeda, termasuk postnatal generalized anxiety disorder, postnatal obsessive compulsive disorder, dan postnatal health anxiety.

    Pada postnatal generalized anxiety disorder, seorang ibu memiliki kecemasan tingkat tinggi yang konstan tentang segala hal menyangkut si kecil, mulai dari kesehatan bayi, pemberian makan, hingga kemampuannya sendiri sebagai orang tua.

    Sedangkan postnatal obsessive compulsive disorder adalah kondisi di mana seorang ibu seringkali memikirkan kemungkinan bahaya yang akan menimpa bayinya.

    Lain lagi dengan postnatal health anxiety yang berarti seorang ibu cenderung memikirkan bahkan meragukan kesehatan bayinya sendiri.

    Seringnya, hal ini dipicu dari rasa takut tidak bisa mengurus si kecil dengan baik.

    Terlebih lagi, proses kehamilan sampai melahirkan yang tentunya juga menyebabkan perubahan besar pada tubuh wanita dari segi fisik maupun naik turunnya hormon yang dapat berdampak pada suasana hati.

    Mengurus anak pun mau tak mau akan membuat Anda lebih sering terjaga di tengah malam. Jam tidur yang tidak menentu berpengaruh terhadap tingkat stres. Ujungnya, semua faktor tersebut memicu rasa cemas yang lebih besar dari biasanya.

    Ditambah pandangan dari orang-orang di sekitar yang menganggap bahwa masa-masa setelah baru melahirkan seharusnya menjadi momen yang bahagia, tak jarang ibu pun ikut tertekan dan merasa bersalah jika mereka tidak dapat melaluinya dengan baik.

    Berbagai gejala postnatal anxiety

    cemas sebelum melahirkan caesar

    Meski hampir semua orang tua kerap merasa cemas dan khawatir apakah mereka sudah cukup baik dalam merawat si kecil, berhati-hatilah jika Anda sudah menunjukkan beberapa gejala seperti berikut ini:

    • Rasa khawatir yang muncul terus menerus dan tidak menghilang seiring waktu
    • Perasaan cemas bahwa hal-hal yang Anda takuti akan terjadi
    • Perubahan waktu tidur dan nafsu makan yang tidak biasa
    • Sulit berkonsentrasi

    Anda juga mungkin akan mengalami gejala fisik meliputi:

  • Kelelahan
  • Jantung berdetak kencang
  • Sesak nafas
  • Keringat dingin
  • Mual
  • Pusing
  • Tubuh bergetar
  • Pada beberapa kasus, ibu bisa saja mengalami serangan panik dan rasa ketakutan akan kematian bayinya.

    Jika terjadi, bagaimana cara mengatasinya?

    jenis gangguan kecemasan

    Tidak seperti baby blues yang cenderung terjadi dalam waktu singkat, postnatal anxiety bisa saja menimpa Anda selama berbulan-bulan.

    Ketika tidak segera ditangani, hal ini bisa saja berdampak pada masalah mental lainnya seperti gangguan kecemasan atau obsessive-compulsive disorder (OCD).

    Jika rasa cemas yang muncul sudah mulai mengganggu jam tidur dan menyita pikiran Anda, segera konsultasikan kekhawatiran Anda pada dokter. Pastikan juga Anda melakukan pemeriksaan setelah melahirkan sekitar enam minggu pertama.

    Pada kesempatan tersebut, sampaikan apa saja yang membuat Anda tak tenang. Jadwalkan pertemuan lanjutan jika Anda mulai memiliki gejala yang lebih parah.

    Dokter nantinya akan memberi rujukan pada psikiater atau spesialis kesehatan mental agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat.

    Biasanya, Anda akan melalui terapi khusus seperti cognitive behavioral therapy yang akan membantu mengubah pola pikir Anda pada masalah yang dihadapi. Bila perlu, Anda mungkin juga akan diberikan obat-obatan.

    meditasi untuk gangguan kecemasan

    Aktivitas tertentu pun dapat membantu mengurangi kecemasan yang Anda rasakan. Latihan teknik relaksasi seperti meditasi atau berolahraga akan mengalihkan pikiran Anda dan membuat Anda merasa lebih kuat.

    Telah dibuktikan pada sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universitas Georgia bahwa latihan aerobik dapat mengurangi intensitas datangnya gangguan kecemasan sebanyak 40% sampai 60 persen.

    Selain itu, menerapkan mindfulness juga akan membantu Anda mengendalikan stres yang diakibatkan dari rasa cemas.

    Mindfulness merupakan sebuah tindakan di mana Anda fokus pada sesuatu yang sedang dikerjakan tanpa memikirkan hasil ke depannya.

    Lakukan usaha ini perlahan bersama dengan meditasi, diharapkan Anda akan merasa lebih tenang dan tak lagi terlalu banyak memikirkan hal-hal buruk yang akan terjadi.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 16/12/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan