Kesehatan ibu hamil memiliki pengaruh besar pada kelancaran persalinan. Oleh sebab itu, penting bagi ibu hamil untuk menjaga daya tahan tubuh menjelang waktu persalinan.
Dengan daya tahan tubuh yang baik, Ibu pun akan memiliki cukup energi untuk menjalani prosesnya. Alhasil, Ibu tidak akan terlalu kelelahan dan pemulihan juga berjalan dengan lancar.
Lantas, apa saja yang bisa Ibu lakukan untuk mempersiapkan daya tahan tubuh sebelum melahirkan? Simak jawabannya melalui uraian berikut.
Cara meningkatkan daya tahan tubuh menjelang persalinan
Selama persalinan, otot rahim Ibu akan bekerja keras supaya janin bisa keluar. Inilah salah satu alasan mengapa persalinan membutuhkan energi yang tidak sedikit.
Supaya proses persalinan berjalan lancar dan Ibu cepat pulih, mulailah menjaga daya tahan tubuh dengan berbagai cara berikut.
1. Tidur yang cukup
Cara sederhana yang sering kali dilupakan untuk menjaga daya tahan tubuh adalah mencukupi waktu tidur.
Ukuran perut yang membesar mungkin menjadi salah satu alasan mengapa ibu hamil sulit mendapatkan waktu tidur yang cukup.
Untuk mengatasi kondisi tersebut, cobalah posisi tidur miring ke samping. Posisi ini bisa mengurangi tekanan berlebih ketika Ibu tidur telentang.
2. Jaga asupan gizi harian
Salah satu sumber makanan yang baik untuk menjaga daya tahan tubuh menjelang persalinan adalah makanan yang kaya antioksidan, seperti brokoli, jeruk, dan bayam.
Selain itu, Ibu membutuhkan makanan yang bisa memberikan energi tambahan, tetapi tetap menyehatkan. Beberapa makanan yang bisa menjadi pilihan adalah kurma, yoghurt, dan biskuit tawar.
Jangan lupa untuk memenuhi kebutuhan gizi harian selama kehamilan, seperti zat besi, protein, dan serat. Tak hanya mendukung perkembangan janin, berbagai zat gizi ini pun bisa melancarkan persalinan.
3. Penuhi kebutuhan cairan
Selain dengan mengonsumsi makanan, daya tahan tubuh menjelang persalinan perlu dijaga dengan memenuhi kebutuhan cairan.
Kekurangan cairan berkaitan dengan proses melahirkan yang berlangsung lebih lama dan meningkatkan berbagai risiko komplikasi persalinan.
Menurut laman American Pregnancy Association, ibu hamil membutuhkan setidaknya 8–12 gelas cairan per hari. Jika bosan dengan air putih, Anda bisa mendapatkan cairan dari sup atau air kelapa.
4. Belajar mengelola stres
Selain kebahagiaan, bayangan menjadi seorang ibu sering kali menimbulkan kekhawatiran yang berujung pada stres.
Ketika stres, kinerja sistem imun dalam memerangi virus dan bakteri bisa menurun. Akibatnya, ibu hamil bisa lebih mudah terkena berbagai macam penyakit.
Oleh karena itu, penting untuk belajar mengelola stres selama kehamilan sampai mendekati waktu melahirkan, misalnya dengan mempelajari teknik pernapasan dalam dan menceritakan kekhawatiran Ibu pada pasangan.
5. Olahraga ringan
Beberapa ibu hamil mungkin khawatir saat ingin berolahraga karena memikirkan kondisi janinnya.
Faktanya, olahraga rutin selama kehamilan justru bisa memberikan manfaat, salah satunya menjaga daya tahan tubuh untuk mempersiapkan persalinan.
Akan tetapi, pastikan untuk memilih olahraga yang sesuai dengan kondisi Ibu. Tak perlu memaksakan olahraga terlalu berat atau benar-benar berkeringat.
Ibu bisa mencoba olahraga yang lebih sederhana, misalnya jalan-jalan di sekitar rumah pada sore hari atau mengikuti yoga kehamilan.
6. Siapkan barang-barang yang dibutuhkan
Menyiapkan barang-barang menjelang persalinan mungkin tidak memengaruhi daya tahan tubuh secara langsung.
Akan tetapi, kondisi ini bisa membuat Ibu lebih tenang dan tidak panik ketika harus segera ke rumah sakit.
Mengemas baju bayi dan persiapan lain untuk dibawa ke rumah sakit juga bisa memberikan kebahagiaan tersendiri.
7. Dapatkan pijatan ringan
Pijatan ringan di daerah kaki dan punggung bisa meringankan rasa nyeri akibat kontraksi sebagai salah satu tanda persalinan sudah dekat.
Alih-alih melakukannya sendiri, mintalah bantuan pada suami untuk memijat bagian tubuh secara perlahan.
Selain melakukan berbagai cara di atas, jangan lupa untuk menguatkan diri sendiri dengan memberikan afirmasi positif.
Contohnya, “Saya pasti bisa melalui persalinan dengan baik,” “Si Kecil akan segera lahir, jadi saya akan berjuang untuk segera menemuinya,” maupun berbagai kalimat positif lainnya.
Kesimpulan
- tidur yang cukup,
- memenuhi kebutuhan gizi dan cairan harian,
- belajar mengelola stres,
- melakukan olahraga ringan secara rutin, dan
- meminta bantuan pasangan untuk memijat area tubuh tertentu untuk mengurangi nyeri akibat kontraksi.
[embed-health-tool-due-date]