Melansir American Pregnancy Association, kondisi yang secara medis disebut sebagai cephalopelvic disproportion ini terjadi pada 1 dari 250 kehamilan.
Ibu hamil biasanya perlu menjalani tindak lanjut berupa operasi caesar guna mengeluarkan janin dengan segera.
2. Kontraksi kurang kuat
Frekuensi kontraksi akan terus bertambah selama persalinan. Menjelang kelahiran bayi, kontraksi dapat terjadi setiap 2-3 menit sekali.
Kontraksi yang tidak cukup kuat akan menyebabkan bayi tidak bisa keluar sekalipun pembukaan telah lengkap.
Untuk menilai seberapa kuat kontraksi, dokter biasanya perlu meraba area perut ibu. Kontraksi dikatakan efektif jika otot perut cukup tegang dan semakin sering terjadi menjelang kelahiran.
Jika kontraksi tidak cukup efektif, ibu disarankan menjalani induksi persalinan.
3. Placenta previa
Plasenta previa adalah kondisi ketika plasenta (ari-ari) menutupi sebagian atau seluruh serviks. Adanya plasenta pada jalur lahir dapat menyebabkan perdarahan hebat selama kehamilan hingga saat persalinan.
Jika plasenta tidak kembali ke posisi awalnya hingga menjelang persalinan, ibu hamil tidak disarankan untuk mengejan.
Hal ini bertujuan untuk mencegah perdarahan, tapi kekurangannya adalah bayi tidak bisa keluar walaupun pembukaan telah lengkap.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar