Saat kehamilan anak pertama, saya belum terlalu familiar dengan banyaknya informasi di internet. Tapi di kehamilan kedua ini saya banyak membaca artikel kesehatan, mengikuti akun dokter-dokter kandungan, dan ikut berbagai webinar. Saya tahu pentingnya skin to skin contact dan IMD (inisiasi menyusui dini).
IMD seharusnya dilakukan dalam waktu satu jam setelah bayi dilahirkan dengan proses skin to skin contact, meletakkan bayi di dada ibu. Hal tersebut membuat si bayi mencari dan menemukan puting susu dan secara naluriah bayi akan mulai belajar menyusu.
Saya percaya skin to skin contact yang dilakukan satu jam setelah melahirkan ini penting untuk membangun bonding (keterikatan) dan juga bisa meningkatkan daya tahan tubuh bayi karena menerima ASI pertama atau kolostrum. Saya selalu mendambakan skin to skin contact dan IMD yang lancar, tapi ternyata proses ini tidak bisa saya lakukan pada anak kedua.
Sendiri di ruang isolasi setelah melahirkan dan masih positif COVID-19

Setelah melahirkan, saya masih tetap menjalani isolasi. Sedangkan anak saya masuk ruang bayi. Hati saya begitu pedih karena saya harus berpisah dari bayi saya sekian lama hingga saya dinyatakan negatif COVID-19.
Berada di ruang isolasi pasca melahirkan menjadi pengalaman terberat dari semua proses kehamilan hingga melahirkan ketika positif COVID-19.
Ibu-ibu yang pernah melahirkan pasti tahu betapa kita butuh pendamping setelah melahirkan. Tapi saya harus menjalani hari-hari sendirian di ruang isolasi. Semakin hilang efek bius, jahitan bekas operasi terasa semakin sakit.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar