Test pack sering kali menjadi alat pertama yang digunakan untuk mendeteksi kehamilan. Namun, perlu Anda ingat bahwa gambar positif pada test pack tetap perlu dikonfirmasi ke dokter kandungan.
Meski garis dua pada test pack diartikan sebagai tanda kehamilan, hasil tersebut belum tentu 100% akurat. Mengapa kondisi ini bisa terjadi? Simak informasi berikut untuk mengetahui penjelasannya.
Hasil test pack positif, apakah sudah pasti hamil?
Test pack merupakan alat tes kehamilan yang bekerja dengan cara mendeteksi hormon human chorionic gonadotropin (hCG) dalam urine.
Ketika hormon tersebut terdeteksi, test pack akan menampilkan dua garis yang diartikan sebagai positif.
Test pack memiliki tingkat akurasi sebesar 97 persen. Namun, perlu diingat bahwa hasil positif dari test pack belum pasti menandakan bahwa Anda hamil.
Alat tes kehamilan ini bisa menunjukkan hasil yang salah, baik itu false positive maupun false negative.
Pada false positive, Anda mendapatkan hasil positif tetapi sebenarnya tidak hamil. Sementara pada hasil false negative, Anda mendapatkan hasil negatif padahal sebenarnya sedang hamil.
Penyebab kesalahan pada hasil test pack
Berikut adalah berbagai kondisi yang bisa menyebabkan test pack mendeteksi hormon hCG meskipun Anda tidak sedang hamil.
1. Tidak dipakai sesuai instruksi
Sebelum Anda menggunakannya sebagai alat pendeteksi kehamilan, penting untuk membaca petunjuk pemakaian test pack terlebih dahulu.
Jeda waktu yang terlalu lama antara penggunaan dan pembacaan test pack bisa menunjukkan hasil false positive karena urine telah menguap.
Ketika menguap, urine bisa meninggalkan garis samar pada test pack sehingga menimbulkan kesan seolah Anda hamil, padahal tidak.
Sebelum digunakan, test pack sudah menunjukkan satu garis yang disebut garis kontrol.
Jika hasilnya positif, Anda akan melihat garis lain yang disebut garis tes. Namun, uap urine yang mengering dinilai juga bisa memunculkan garis tes.
2. Keguguran
Hasil positif pada test pack seharusnya menjadi kabar yang membahagiakan. Sayangnya, gambar test pack positif juga bisa menunjukkan bahwa Anda keguguran.
Pada situasi seperti ini, Anda sebenarnya sudah sempat hamil sehingga tubuh Anda sudah memproduksi hormon hCG.
Namun, karena beberapa hal, keguguran bisa terjadi sebelum kehamilan diketahui. Inilah mengapa hasil test pack yang positif belum pasti berarti bahwa Anda hamil.
Karena tubuh membutuhkan waktu untuk menurunkan kadar hCG, test pack mungkin masih mendeteksi hormon ini meskipun janin sudah tidak berkembang.
3. Riwayat keguguran
Setelah Anda melahirkan atau keguguran, hormon hCG masih bisa bertahan di dalam tubuh selama berbulan-bulan.
Itulah alasan mengapa riwayat keguguran bisa menjadi salah satu penyebab gambar test pack positif. Terlebih lagi, jaringan dari plasenta masih bisa tertinggal di dalam tubuh setelah keguguran.
Dalam kondisi tersebut, sisa-sisa jaringan harus diangkat melalui operasi. Pasalnya, tidak hanya membuat hasil test pack bisa salah, kondisi ini dapat menimbulkan infeksi.
Kapan sebaiknya hamil lagi setelah keguguran?
Jika Anda memiliki riwayat keguguran, sebaiknya tunggu sampai setidaknya enam bulan untuk hamil kembali.
4. Penggunaan obat-obatan
Beberapa jenis obat, khususnya pil kesuburan biasanya mengandung hormon hCG buatan.
Dengan begitu, terdapat kemungkinan bahwa saat mengonsumsi obat-obatan tersebut, hCG akan terdeteksi dalam urine.
Oleh karena itu, jika Anda sedang mengonsumsi pil atau mendapatkan suntik kesuburan, bicarakan dengan dokter terlebih dahulu saat akan melakukan tes kehamilan.
Dokter bisa memberi tahu kapan waktu yang tepat untuk melakukan tes tersebut.
5. Hamil anggur
Meski dinamakan kehamilan, hamil anggur sebenarnya merupakan tumor jinak (nonkanker) di dalam rahim.
Kondisi ini bisa terjadi karena jaringan yang seharusnya membentuk plasenta justru berkembang secara abnormal. Dalam kondisi ini, tubuh sering kali tetap memproduksi hCG.
Dengan begitu, wajar apabila wanita yang sedang hamil anggur mendapatkan hasil test pack positif.
Pada situs Cleveland Clinic, disebutkan bahwa hamil anggur bisa menghasilkan kadar hCG yang lebih tinggi dibandingkan usia kehamilan ketika diperiksa melalui tes darah.
6. Kondisi medis tertentu
Meski kasusnya langka, beberapa penyakit berikut bisa membuat tubuh Anda memproduksi hCG sehingga menimbulkan garis dua pada test pack.
- Kanker ovarium.
- Kelainan pada kelenjar hipofisis.
- Infeksi saluran kemih yang parah.
- Kista ovarium.
- Penyakit trofoblastik gestasional, kondisi ketika embrio tidak terbentuk setelah pembuahan.
Test pack bisa menjadi alat andalan untuk mendeteksi kehamilan. Meski begitu, perlu diingat bahwa hasil test pack positif belum pasti menandakan bahwa Anda hamil.
Untuk mendapatkan hasil deteksi kehamilan yang akurat, Anda sebaiknya tetap berkonsultasi ke dokter setelah memeriksanya dengan test pack.
[embed-health-tool-ovulation]