Meski telah menikah cukup lama, sebagian pasangan mungkin belum diberikan momongan. Sel telur yang beukuran kecil dapat menjadi salah satu alasan kenapa kondisi ini terjadi.
Lantas, apa penyebab sel telur kecil tapi haid teratur? Simak pembahasannya berikut ini.
Seperti apa sel telur yang berukuran kecil?
Sel telur kecil merupakan istilah yang sering dokter gunakan untuk kondisi sel telur (ovum) yang gagal berkembang atau matang. Kondisi ini juga disebut sebagai immature ovum.
Sejak bayi perempuan lahir, ia sudah memiliki sekitar satu juta ovum yang tersimpan dalam indung telur (ovarium). Sel telur ini belum matang dan mulai aktif saat masa pubertas.
Saat puber, kelenjar pituitari pada otak akan membuat hormon yang merangsang ovarium untuk memproduksi hormon seks wanita dan mematangkan sel telur.
Hanya terdapat satu sel telur yang berkembang dan matang setiap kali siklus menstruasi. Sel telur yang matang ini dilepaskan menuju rahim dalam proses yang disebut ovulasi.
Menurut laman Vardaan Medical Center, sel telur yang normal dan matang berukuran 22–24 milimeter.
Jika sel telur belum matang dan berukuran kurang dari itu, sperma tidak bisa membuahinya sehingga proses kehamilan pun menjadi lebih sulit.
Penyebab dan faktor risiko sel telur kecil
Sebagian wanita mungkin pernah didiagnosis memiliki sel telur kecil tapi haid teratur. Kondisi ini bisa terjadi akibat beragam faktor berikut ini.
1. Gangguan hormon
Proses perkembangan dan pematangan sel telur dipengaruhi oleh hormon yang dihasilkan oleh ovarium dan kelenjar pituitari (hipofisis) pada otak.
Adapun, berikut beberapa jenis hormon yang berperan dalam perkembangan ovum.
- Hormon perangsang folikel (FSH): merangsang pertumbuhan folikel di ovarium sebelum sel telur matang dilepaskan.
- Hormon luteinizing (LH): merangsang proses pelepasan sel telur atau ovulasi.
- Hormon estrogen dan progesteron: mengontrol siklus menstruasi dan mempersiapkan kehamilan.
2. Sindrom ovarium polikistik
Sindrom ovarium polikistik atau polycystic ovary syndrome (PCOS) merupakan gangguan hormon pada wanita akibat kadar hormon androgen yang berlebih.
Kondisi ini ditandai dengan banyaknya kista pada ovarium, siklus menstruasi tidak teratur, dan resistensi insulin.
PCOS umumnya menjadi penyebab sel telur kecil dan wanita susah hamil. Sekitar 5–10% wanita berusia 15 hingga 44 tahun terdiagnosis dengan sindrom ini.
3. Umur
Perubahan pada ovum akan mulai terjadi seiring bertambahnya usia. Mengutip MSD Manuals, jumlah dan ukuran sel telur akan menurun pada usia 30 tahun atau lebih awal.
Bahkan, kondisi ini bisa lebih cepat terjadi bila wanita mengalami menopause dini, yakni saat ovarium berhenti bekerja dan menstruasi berakhir sebelum usia 40 tahun.
4. Gaya hidup tidak sehat
Masalah kesuburan (infertilitas) pada wanita yang disebabkan sel telur berukuran kecil juga dapat berawal dari gaya hidup yang tidak sehat.
Tubuh yang terlalu kurus akibat kurang zat gizi dan diet ketat maupun kelebihan berat badan dapat menimbulkan masalah bagi kesuburan wanita.
Selain itu, faktor-faktor lainnya seperti stres, depresi, gangguan kecemasan, kurang tidur, kebiasaan merokok, dan konsumsi minuman beralkohol juga bisa meningkatkan risiko masalah ini.
Bagaimana cara mendiagnosis sel telur kecil?
Untuk mendiagnosis masalah kesuburan terkait ukuran sel telur yang kecil, dokter Anda dapat melakukan beberapa pemeriksaan di bawah ini.
1. Pemeriksaan fisik
Dokter awalnya dapat menanyakan gejala yang Anda alami, seperti menstruasi tidak teratur, pertumbuhan rambut berlebih, hingga berat badan yang naik drastis.
Anda juga perlu memberikan informasi mengenai riwayat kesehatan pribadi dan anggota keluarga, serta perawatan yang pernah dilakukan sebelumnya.
Setelahnya, dokter Anda bisa melakukan pemeriksaan pada organ reproduksi untuk mencari tahu ada-tidaknya kelainan, terutama pada ovarium.
2. Tes darah
Diagnosis pada masalah sel telur kecil juga bisa dilakukan melalui pemeriksaan sampel darah.
Tes ini dilakukan untuk mengetahui kadar hormon anti-mullerian (AMH) yang diproduksi oleh folikel, yakni kantong kecil berisi cairan yang menampung ovum.
Di samping itu, pemeriksaan ini juga mampu memeriksa kadar hormon androgen, kolesterol, dan insulin untuk mengetahui risiko masalah kesehatan lainnya.
3. Tes pencitraan
Pengambilan gambar organ reproduksi wanita dapat dilakukan melalui prosedur ultrasound melalui vagina (USG transvaginal) maupun CT-scan.
Jenis pemeriksaan ini membantu dokter mengetahui adanya pertumbuhan kista berlebih pada ovarium dan kondisi rahim secara lebih detail.
Apakah wanita dengan sel telur kecil bisa hamil?
Sel telur yang kecil dan belum matang memang bisa mempersulit terjadinya kehamilan. Meski begitu, ada beberapa pilihan pengobatan yang bisa Anda tempuh.
Dalam kasus gangguan hormon dan PCOS, dokter Anda bisa meresepkan obat clomifene dan gonadotropin untuk membantu tubuh berovulasi dengan normal.
Dokter juga bisa meresepkan obat metformin untuk mengurangi resistensi insulin akibat PCOS.
Selain itu, perubahan gaya hidup melalui langkah-langkah seperti berikut ini juga penting untuk meningkatkan kesuburan Anda.
- Menjaga berat badan ideal, baik tidak terlalu kurus maupun terlalu gemuk.
- Konsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang dalam jumlah yang cukup.
- Berolahraga teratur dengan intensitas sedang, minimal selama 30 menit setiap hari.
- Memenuhi kebutuhan tidur, yakni 7–9 jam dalam semalam.
- Berhenti merokok atau hindari paparan asap rokok dari lingkungan sekitar.
- Batasi atau berhenti sama sekali konsumsi minuman beralkohol dan berkafein.
- Mengelola stres dengan baik.
Pada dasarnya, wanita dengan sel telur kecil tetap bisa hamil. Pada wanita yang masih ovulasi secara teratur, kehamilan mungkin bisa terjadi dalam waktu satu tahun.
Namun, bila Anda mengidap gangguan kesehatan tertentu, kehamilan mungkin butuh waktu lebih dari satu tahun.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan bila Anda mengalami masalah kesuburan. Jadi, Anda bisa mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.
Kesimpulan
- Sel telur kecil adalah istilah untuk menggambarkan sel telur yang gagal berkembang dan belum matang (immature ovum).
- Beberapa kondisi bisa membuat ovum berukuran kecil, mulai dari gangguan hormon seperti PCOS, pertambahan usia, hingga gaya hidup tidak sehat.
- Wanita dengan ovum kecil masih bisa hamil dengan menjalani pengobatan medis serta menjalani perubahan gaya hidup.
- Selalu konsultasikan dengan dokter bila Anda dan pasangan mengalami masalah kesuburan.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]