backup og meta

Sel Telur Kecil, Apakah Tetap Bisa Hamil? Ini Penjelasannya

Sel Telur Kecil, Apakah Tetap Bisa Hamil? Ini Penjelasannya
Sel Telur Kecil, Apakah Tetap Bisa Hamil? Ini Penjelasannya

Ada banyak hal yang bisa menjadi alasan mengapa pasangan suami-istri tidak kunjung mendapatkan keturunan. Ini bisa disebabkan dari pihak pria, wanita, maupun keduanya. Dari sisi wanita, ukuran sel telur yang kecil bisa menjadi salah satunya.

Lantas, apa yang perlu dilakukan untuk meningkatkan peluang kehamilan jika Anda memiliki sel telur kecil? Temukan jawabannya melalui penjelasan berikut.

Seperti apa sel telur yang berukuran kecil?

Sel telur kecil adalah istilah untuk menggambarkan sel telur (ovum) yang gagal berkembang atau belum matang. Dalam dunia medis, kondisi ini lebih dikenal sebagai immature ovum.

Sejak bayi perempuan lahir, ia sudah memiliki sekitar satu juta calon ovum yang tersimpan dalam indung telur (ovarium). Ovum ini belum matang dan baru mulai aktif saat masa pubertas.

Saat masa puber, kelenjar pituitari pada otak akan menghasilkan hormon yang merangsang ovarium untuk memproduksi hormon seks wanita dan mematangkan sel telur.

Dalam satu fase menstruasi, hanya akan ada satu ovum yang berkembang dan matang. Sel telur inilah yang akan dilepaskan ke ovarium dan siap dibuahi. Proses ini disebut sebagai ovulasi.

Sel telur yang normal dan matang umumnya memiliki ukuran sekitar 18–24 milimeter. Ukuran ovum yang lebih kecil atau belum matang akan membuatnya sulit dibuahi sehingga peluang kehamilan pun menurun.

[embed-health-tool-ovulation]

Penyebab dan faktor risiko sel telur kecil

pcos bisa hamil

Berikut adalah beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebab sel telur tidak matang dengan sempurna sehingga menjadi immature ovum.

1. Gangguan hormon

Proses perkembangan dan pematangan sel telur sangat dipengaruhi oleh hormon yang dihasilkan ovarium dan kelenjar pituitari (hipofisis) pada otak. Berikut adalah beberapa jenis hormon tersebut.

  • Follicle stimulating hormone (FSH): merangsang perkembangan folikel yang bertugas mengendalikan produksi estrogen dan progesteron.
  • Hormon luteinizing (LH): merangsang pelepasan ovum atau ovulasi.
  • Hormon estrogen dan progesteron: mengontrol siklus menstruasi dan mempersiapkan kehamilan.

Ketidakseimbangan hormon bisa memengaruhi kualitas sel telur yang dihasilkan ovarium, termasuk menjadi penyebab sel telur kecil.

2. Sindrom ovarium polikistik

Polycystic ovary syndrome (PCOS) atau sindrom ovarium polikistik merupakan gangguan hormon pada wanita akibat kadar hormon androgen yang berlebihan.

Kondisi ini ditandai dengan banyaknya kista pada ovarium, siklus menstruasi yang tidak teratur, dan resistensi insulin.

PCOS adalah salah satu penyebab wanita susah hamil yang paling umum. Kondisi ini memang tidak bisa disembuhkan, tetapi bisa dikendalikan sehingga peluang kehamilan meningkat.

3. Usia

Kualitas ovum akan ikut menurun seiring dengan bertambahnya usia seorang wanita. Jumlah dan ukuran ovum diperkirakan akan menurun saat wanita menginjak usia 30 tahun.

Laman National Institute of Health menyebutkan bahwa sel telur yang belum matang mungkin rusak dengan sendirinya pada pertengahan usia 30-an.

Hal ini tampaknya menjadi salah satu alasan mengapa wanita di atas 35 tahun cenderung lebih sulit hamil.

4. Gaya hidup tidak sehat

Masalah kesuburan (infertilitas) pada wanita yang disebabkan oleh ukuran ovum yang kecil juga bisa berawal dari gaya hidup tidak sehat.

Berat badan yang berlebih atau kurang, kebiasan merokok, stres berlebihan, kurang tidur, dan kebiasaan tidak sehat lainnya bisa mengganggu keseimbangan hormon sehingga memengaruhi proses pematangan ovum.

Bagaimana cara mendiagnosis sel telur kecil?

Untuk mendiagnosis masalah kesuburan yang berkaitan dengan sel telur, dokter perlu melakukan beberapa pemeriksaan berikut.

1. Pemeriksaan fisik

Pada tahap awal, dokter akan bertanya tentang gejala yang Anda rasakan, misalnya apakah Anda mengalami menstruasi yang tidak teratur, pertumbuhan rambut berlebih, atau kenaikan berat badan yang drastis.

Anda juga perlu memberikan informasi mengenai riwayat kesehatan pribadi dan anggota keluarga Anda serta tindakan medis yang pernah Anda jalani sebelumnya.

Setelahnya, dokter bisa melakukan pemeriksaan lebih lanjut pada organ-organ reproduksi Anda, terutama ovarium.

2. Tes darah

Diagnosis masalah ovum juga bisa dilakukan melalui pemeriksaan sampel darah. Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui kadar hormon anti-mullerian (AMH).

AMH merupakan hormon yang diproduksi oleh folikel, yakni kantong kecil berisi cairan yang menampung ovum.

Pemeriksaan dengan sampel darah juga dapat menunjukkan level hormon androgen, kolesterol, dan insulin yang menjadi indikator dari masalah kesehatan lainnya.

3. Tes pencitraan

pemeriksaan USG transvaginal

Pengambilan gambar organ reproduksi wanita dapat dilakukan dengan prosedur ultrasound melalui vagina (USG transvaginal) maupun CT-scan.

Pemeriksaan ini membantu dokter mengevaluasi kondisi rahim Anda secara lebih mendetail serta apakah telah terjadi pertumbuhan kista berlebih pada ovarium.

Apakah wanita dengan sel telur kecil masih bisa hamil?

Immature ovum memang bisa menurunkan kesuburan wanita. Namun, bukan berarti wanita yang memiliki immature ovum tidak bisa hamil sama sekali.

Untuk meningkatkan peluang kehamilan, dokter akan memberikan perawatan berdasarkan kondisi yang mendasarinya.

Sebagai contoh, sel telur kecil yang disebabkan PCOS akan mendapatkan perawatan dengan pemberian clomifene. Ini adalah obat yang membantu tubuh berovulasi dengan normal.

Dokter juga bisa meresepkan metformin untuk mengurangi resistensi insulin akibat PCOS.

Beberapa gaya hidup berikut juga penting untuk segera diterapkan demi meningkatkan kesuburan.

  • Menjaga berat badan dalam rentang yang sehat.
  • Makan makanan yang sehat dan bergizi seimbang dalam jumlah yang cukup.
  • Berolahraga teratur dengan intensitas sedang, minimal 30 menit setiap hari.
  • Memenuhi kebutuhan tidur, yakni 7–9 jam dalam semalam.
  • Berhenti merokok atau menghindari paparan asap rokok dari lingkungan sekitar.
  • Berhenti mengonsumsi minuman beralkohol.
  • Membatasi asupan kafein harian.
  • Belajar mengelola stres dengan baik.

Pada dasarnya, wanita yang memiliki ovum kecil tetap bisa hamil. Hanya saja, Anda mungkin perlu melakukan beberapa usaha tambahan seperti di atas.

Karena ovum yang kecil tidak memiliki ciri-ciri khusus, penting untuk memeriksakan diri ke dokter jika Anda tidak kunjung hamil setelah satu tahun berhubungan intim secara teratur tanpa alat kontrasepsi.

Kesimpulan

  • Sel telur kecil adalah istilah untuk menggambarkan sel telur yang gagal berkembang dan belum matang (immature ovum).
  • Beberapa kondisi yang bisa membuat ovum berukuran kecil adalah gangguan hormon, pertambahan usia, hingga gaya hidup tidak sehat.
  • Wanita dengan ovum kecil masih bisa hamil dengan menjalani pengobatan medis serta menjalani perbaikan gaya hidup.
  • Selalu konsultasikan dengan dokter bila Anda dan pasangan mengalami masalah kesuburan.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Rachmawati, A., Krisnadi, S. R., Santoso, S. A., & Nugrahani, A. D. (2023). Association between follicle size, endometrial thickness, and types of ovarian stimulation (Clomiphene citrate and Letrozole) with biochemical pregnancy rate in women undergone intrauterine insemination. BMC Research Notes16(1). Retrieved 07 March 2025, from https://doi.org/10.1186/s13104-023-06529-2

Polycystic ovary syndrome. (2021, February 22). Office on Women’s Health. Retrieved 07 March 2025, from https://www.womenshealth.gov/a-z-topics/polycystic-ovary-syndrome

A molecular explanation for age-related fertility decline in women. (2015, September 11). National Institutes of Health (NIH). Retrieved 07 March 2025, from https://www.nih.gov/news-events/news-releases/molecular-explanation-age-related-fertility-decline-women

Normal ovarian function. (2018, April 10). Rogel Cancer Center | University of Michigan. Retrieved 07 March 2025, from https://www.rogelcancercenter.org/fertility-preservation/for-female-patients/normal-ovarian-function

Polycystic ovary syndrome (PCOS) – Symptoms and causes. (2022, September 8). Mayo Clinic. Retrieved 07 March 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pcos/symptoms-causes/syc-20353439

 

Versi Terbaru

20/03/2025

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Kapan Tanda Kehamilan Muncul Setelah Berhubungan Intim?

6 Jenis Hormon Reproduksi Wanita dan Fungsinya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 2 minggu lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan