backup og meta

3 Jenis Infertilitas yang Perlu Dipahami Pasutri

Infertilitas sering menjadi momok bagi pasangan suami-istri alias pasutri yang merencanakan kehamilan. Akan tetapi, tidak semua infertilitas itu sama. Ada berbagai jenis infertilitas yang harus Anda dan pasangan pahami agar kondisi ini bisa ditangani dengan tepat.

Macam-macam infertilitas

Infertilitas adalah suatu kondisi ketika pasangan suami-istri mengalami kesulitan untuk hamil meski telah berhubungan secara rutin tanpa alat kontrasepsi selama minimal satu tahun.

Wanita dan pria sama-sama bisa mengalami infertilitas. Menurut laporan World Health Organization (WHO), kira-kira 1 dari 6 orang dewasa di seluruh dunia mengalami infertilitas.

Infertilitas sering kali menjadi masalah kesuburan yang kompleks karena penyebabnya yang beragam. Penanganannya pun belum tentu sama pada tiap pasangan.

Jika Anda dan pasangan sedang menghadapi gangguan kesuburan ini, berikut adalah beberapa jenis infertilitas serta penanganannya yang perlu Anda ketahui.

1. Infertiltas primer

phthalate mempengaruhi kesuburan

Infertilitas primer adalah kondisi saat seorang wanita belum pernah mengalami kehamilan sama sekali meskipun sudah melakukan hubungan intim tanpa alat kontrasepsi secara teratur.

Anda dan pasangan bisa dikatakan mengalami infertilitas primer jika telah mencoba hamil secara alami dalam waktu 12 bulan dan tidak mendapatkan hasil.

Tipe infertilitas ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor yang memengaruhi kesuburan, baik dari sisi wanita maupun pria.

Infertilitas primer pun sering menjadi alasan utama pasutri untuk melakukan program hamil alias promil karena belum pernah memiliki pengalaman hamil sebelumnya.

Beberapa penyebab infertilitas primer adalah sebagai berikut.

  • Gangguan ovulasi. Masalah pada pelepasan sel telur dari indung telur (ovarium) akibat sindrom ovarium polikistik (PCOS), gangguan tiroid, hingga stres berat.
  • Kelainan pada tuba falopi. Adanya kerusakan atau penyumbatan pada tuba falopi atau saluran penghubung ovarium dan rahim sehingga sel telur tidak bisa bertemu dengan sperma.
  • Kualitas sperma yang buruk. Kadar sperma rendah, bentuk sperma abnormal, atau gerakan sperma yang tidak normal bisa menyebabkan gangguan kesuburan pada pria.
  • Gangguan rahim. Adanya kelainan bentuk rahim, polip rahim, dan infeksi rahim berisiko mengganggu proses penempelan embrio pada rahim (implantasi embrio).
  • Gaya hidup tidak sehat. Kebiasaan merokok, konsumsi alkohol yang berlebihan, stres, serta pola makan yang tidak sehat dapat meningkatkan risiko infertilitas.

2. Infertiltas sekunder

Infertilitas sekunder adalah kondisi ketika wanita pernah hamil setidaknya satu kali sebelumnya, tetapi mengalami kesulitan untuk hamil kembali.

Kondisi ini bisa menyebabkan beban emosional bagi pasangan, terlebih bila kehamilan pertama terjadi tanpa masalah yang berarti.

Jenis infertilitas ini kerap berkaitan dengan perubahan kondisi kesehatan, usia, dan faktor lain yang memengaruhi kesuburan setelah kehamilan pertama.

Adapun, sejumlah kondisi yang dapat menimbulkan infertilitas sekunder adalah sebagai berikut.

  • Masalah rahim. Munculnya jaringan parut, polip, atau miom setelah kehamilan pertama bisa menyebabkan gangguan kesuburan pada wanita.
  • Kerusakan tuba falopi. Saluran penghubung indung telur dan rahim bisa rusak akibat infeksi, endometriosis, atau efek samping dari operasi rahim sebelumnya.
  • Kualitas sperma menurun. Faktor umur dan perubahan gaya hidup dapat menurunkan kualitas sperma pria.
  • Usia lebih tua. Penurunan kualitas dan kuantitas sel telur berisiko menyebabkan wanita susah hamil pada usia 35 tahun atau lebih.
  • Menopause dini. Kondisi saat ovarium atau indung telur berhenti bekerja sebelum umur 40 tahun.
  • Gangguan kesehatan kronis. Beberapa kondisi kronis, seperti diabetes, hipertensi, dan gangguan hormon yang berkembang seiring waktu, bisa menimbulkan infertilitas.

3. Infertilitas tidak terjelaskan

Hormon gnrh dengan kesuburan

Infertilitas tidak terjelaskan (unexplained infertility) adalah jenis masalah kesuburan yang terjadi meski hasil tes kesuburan menunjukkan hasil yang normal.

Hasil normal pada tes kesuburan ini memiliki arti bahwa tidak ditemukan adanya masalah pada sistem reproduksi, baik pada wanita maupun pria.

Kondisi yang dalam istilah medis disebut sebagai infertilitas idiopatik ini terbilang cukup umum. 

Studi pada Journal of Reproduction & Infertility (2015) memperkirakan sekitar 30% pasangan di seluruh dunia mengalami gangguan kesuburan yang tidak bisa dijelaskan penyebabnya.

Berikut ini adalah beberapa kemungkinan penyebab infertilitas yang tidak terjelaskan.

  • Kondisi medis yang tidak terdiagnosis. Penyakit celiac, gangguan tiroid, dan diabetes diduga bisa meningkatkan risiko infertilitas.
  • Kualitas sel telur dan sperma. Terdapat penyebab gangguan kesuburan yang mungkin tidak terdeteksi melalui tes kesuburan seperti USG ovarium dan analisis semen.
  • Gangguan implantasi embrio. Kecacatan pada fase luteal bisa membuat embrio gagal menempel pada dinding rahim sehingga kehamilan tidak terjadi.
  • Lendir serviks. Kondisi lendir serviks yang terlalu kental atau mengandung zat tertentu membuat sperma tidak bisa masuk ke dalam rahim.
  • Waktu berhubungan intim. Frekuensi dan jadwal berhubungan yang tidak mengikuti periode ovulasi bisa mengurangi peluang pasangan untuk hamil.

Memahami jenis infertilitas sangat penting supaya Anda dan pasangan bisa mengambil langkah yang tepat dalam mengatasi masalah kesuburan.

Segera konsultasi dengan dokter spesialis terkait bila Anda dan pasangan susah hamil setelah mencoba berhubungan intim secara teratur tanpa menggunakan alat kontrasepsi.

Dengan penanganan yang tepat serta dukungan penuh dari orang terdekat, peluang bagi Anda dan pasangan untuk mewujudkan kehamilan masih terbuka lebar.

Kesimpulan

  • Infertilitas adalah kondisi saat pasangan suami-istri kesulitan untuk hamil meskipun telah berhubungan secara rutin tanpa alat kontrasepsi selama satu tahun.
  • Jenis infertilitas terdiri dari infertilitas primer, infertilitas sekunder, dan infertilitas tidak terjelaskan (unexplained infertility).
  • Memahami macam-macam gangguan kesuburan penting agar Anda dan pasangan bisa mencari penanganan yang tepat.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Infertility. (2017). NHS UK. Retrieved May 26, 2025, from https://www.nhs.uk/conditions/infertility/

Infertility: Causes & treatment. (2023). Cleveland Clinic. Retrieved May 26, 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/16083-infertility

Female infertility. (2021). Mayo Clinic. Retrieved May 26, 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/female-infertility/symptoms-causes/syc-20354308

Male infertility. (2022). Mayo Clinic. Retrieved May 26, 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/male-infertility/symptoms-causes/syc-20374773

1 in 6 people globally affected by infertility: WHO. (2023). World Health Organization. Retrieved May 26, 2025, from https://www.who.int/news/item/04-04-2023-1-in-6-people-globally-affected-by-infertility

Sadeghi M. R. (2015). Unexplained infertility, the controversial matter in management of infertile couples. Journal of reproduction & infertility, 16(1), 1–2. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC4322174/

Versi Terbaru

09/06/2025

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Benarkah Kista Bisa Bikin Susah Hamil? Ini Faktanya

Berbagai Cara Penanganan Infertilitas yang Bisa Anda Lakukan


Ditinjau oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro · Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Diperbarui 09/06/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan