Biasanya sampel sel telur dan sperma yang diambil dari masing-masing pihak tidak cuma satu. Dari sekian banyak yang terambil, dokter akan memilih beberapa sel telur dan sperma untuk dipertemukan agar sukses menjadi embrio.
Kemungkinan selama program bayi tabung mungkin saja menghasilkan banyak embrio. Umumnya dokter akan memasukkan satu “kandidat” embrio terbaik yang paling berpeluang tinggi untuk sukses menjadi janin.
Nah, pada prosedur frozen embryo transfer, sisa embrio akan dibekukan dengan bantuan nitrogen cair dan disimpan dalam sebuah freezer khusus. Alat pendingin ini memiliki suhu -200ºC sebagai rencana cadangan.
Apabila embrio yang pertama kali dimasukkan gagal berkembang dalam rahim, maka Anda yang melakukan prosedur transfer embrio beku, dapat memanfaatkan embrio yang disimpan tersebut. Selain itu, embrio yang disimpan juga dapat digunakan untuk kehamilan yang berikutnya.
Metode frozen embryo transfer ini juga bisa Anda pilih untuk rencana mencoba hamil di masa depan apabila saat ini Anda masih belum siap punya anak atas alasan apa pun.
Embrio yang telah dibekukan dalam frozen embryo transfer ini bisa disimpan hingga bertahun-tahun. Rekor bahkan mencatat seorang wanita melahirkan bayi dari embrio yang telah dibekukan selama 24 tahun menggunakan metode frozen embryo transfer.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar