backup og meta

Frozen Embryo Transfer, Teknologi Baru dalam Prosedur Bayi Tabung

Frozen Embryo Transfer, Teknologi Baru dalam Prosedur Bayi Tabung

Salah satu metode terbaru dari prosedur program bayi tabung yaitu teknologi baru yang disebut dengan frozen embryo transfer atau transfer embrio beku. Metode ini merupakan pengembangan yang dilakukan oleh para pakar guna meningkatkan peluang kehamilan.

Sebagaimana diketahui, prosedur bayi tabung atau IVF merupakan salah satu alternatif bagi pasangan yang telah bertahun-tahun mencoba hamil.  Jadi, seperti apa prosedur dari frozen embryo transfer, dan apakah prosedur ini lebih manjur daripada program bayi tabung biasa?

Prosedur frozen embryo transfer dalam program bayi tabung

Untuk memahami transfer embrio beku , maka Anda perlu terlebih dahulu memahami program bayi tabung atau IVF. Prosedur ini dimulai dengan mengambil sampel sel telur dari wanita dan sampel sperma dari pria, untuk kemudian digabungkan secara manual dalam kaca petri sampai terjadi pembuahan di luar tubuh.

Sel telur yang sudah dibuahi, kini disebut embrio, kemudian “diinap” selama beberapa hari di laboratorium sebelum akhirnya dimasukkan kembali ke rahim lewat sebuah tabung tipis. Dari sini, embrio akan bertumbuh kembang menjadi janin dan ibu akan menjalani kehamilan seperti pada umumnya.

Biasanya sampel sel telur dan sperma yang diambil dari masing-masing pihak tidak cuma satu. Dari sekian banyak yang terambil, dokter akan memilih beberapa sel telur dan sperma untuk dipertemukan agar sukses menjadi embrio.

Kemungkinan selama program bayi tabung mungkin saja menghasilkan banyak embrio. Umumnya dokter akan memasukkan satu “kandidat” embrio terbaik yang paling berpeluang tinggi untuk sukses menjadi janin.

Nah, pada prosedur frozen embryo transfer, sisa embrio akan dibekukan dengan bantuan nitrogen cair dan disimpan dalam sebuah freezer khusus. Alat pendingin ini memiliki suhu -200ºC sebagai rencana cadangan.

Apabila embrio yang pertama kali dimasukkan gagal berkembang dalam rahim, maka Anda yang melakukan prosedur transfer embrio beku, dapat memanfaatkan embrio yang disimpan tersebut. Selain itu, embrio yang disimpan juga dapat digunakan untuk kehamilan yang berikutnya.

Metode  frozen embryo transfer ini juga bisa Anda pilih untuk rencana mencoba hamil di masa depan apabila saat ini Anda masih belum siap punya anak atas alasan apa pun.

Embrio yang telah dibekukan dalam frozen embryo transfer ini bisa disimpan hingga bertahun-tahun. Rekor bahkan mencatat seorang wanita melahirkan bayi dari embrio yang telah dibekukan selama 24 tahun menggunakan metode frozen embryo transfer.

Frozen embryo transfer meningkatkan peluang hamil

Keputusan untuk membekukan embrio tambahan menggunakan metode transfer embiro beku bisa membantu Anda menghemat waktu, uang dan juga stres fisik dan emosional untuk menjalani program IVF dari awal lagi.

Waktu dibutuhkan sejak embrio keluar dari freezer hingga siap dimasukkan kembali ke dalam rahim, hanya sekitar 40-60 menit.

Beberapa penelitian telah menemukan bahwa peluang hamil dari metode frozen embryo transfer lebih baik daripada memasukkan embrio segar. Berbagai studi lain juga menemukan, transfer embrio beku mungkin memiliki hasil akhir yang lebih baik untuk  tumbuh kembang bayi dalam kandungan.

Membekukan embrio sama saja memberi waktu bagi Anda menyiapkan rahim hingga sebaik mungkin untuk memfasilitasi tumbuh kembang bayi yang optimal. Sementara itu juga, embrio yang dibekukan dapat diusahakan agar berada dalam kondisi optimal untuk berkembang.

Bakal janin tersebut biasanya akan dibekukan di hari kelima atau keenam setelah pembuahan. Saat itu, embrio sedang berada pada fase terbaiknya untuk berkembang. Beberapa penelitian percaya bahwa embrio yang berhasil bertahan hidup setelah dibekukan bisa lebih kuat.

Rahim yang kuat dan sehat serta embrio yang berkualitas dapat meningkatkan keberhasilan bayi tabung.

Apakah sudah tersedia di Indonesia?

Jumlah klinik bayi tabung di Indonesia sampai saat ini ada 27 klinik di 11 kota besar — termasuk Jakarta, Medan, Padang, dan Denpasar. Meski begitu, klinik yang menyediakan frozen embryo transfer atau transfer embrio beku masih terbatas pada beberapa tempat tertentu saja mengingat sumber daya dan fasilitas yang juga masih terbatas.

Anda dapat berkonsultasi dengan dokter kandungan atau klinik bayi tabung yang Anda kunjungi, mengenai keuntungan yang dapat diperoleh dari prosedur transfer embrio beku berikut biaya yang dibutuhkan.

[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Shi Y, Sun Y, Hao C, Zhang H, Wei D, Zhang Y, et. al. Transfer of Fresh versus Frozen Embryos in Ovulatory Women. N Engl J Med. 2018;378:126-136.

McLernon DJ, Steyerberg E, te Velde ER, Lee AJ, Bhattacharya S. Predicting the chances of a live birth after one or more complete cycles of in vitro fertilisation: population based study of linked cycle data from 113 873 women. BMJ. 2016; 355, doi: https://doi.org/10.1136/bmj.i5735.

Evans J, Hannan NJ, Edgell TA, Vollenhoven BJ, Lutjen PJ, Osianlis T, et. al. Fresh versus frozen embryo transfer: backing clinical decisions with scientific and clinical evidence. Hum Reprod. 2014;20(6):808-821.

Versi Terbaru

29/11/2022

Ditulis oleh dr. William

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

10 Tips Meningkatkan Keberhasilan Bayi Tabung

Cara Menghitung Hari Perkiraan Lahir untuk Kehamilan IVF (Bayi Tabung)


Ditinjau secara medis oleh

dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh dr. William · Tanggal diperbarui 29/11/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan