Asthenoteratozoospermia

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Klinik Chika Medika


Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 09/12/2022

Asthenoteratozoospermia

Asthenoteratozoospermia merupakan kondisi ketika bentuk dan gerakan sperma kurang baik. Dalam kasus yang parah, kondisi ini dapat berpengaruh terhadap kesuburan pria dan kehamilan.

Apa itu asthenoteratozoospermia?

Asthenoteratozoospermia adalah kondisi yang terjadi saat bentuk dan gerakan sperma kurang baik. Kondisi ini merupakan kombinasi antara asthenozoospermia dan teratozoospermia.

Asthenozoospermia mengacu pada gerakan sperma yang tidak berenang sebagaimana mestinya. Masalah ini terjadi saat lebih dari 68% sperma tak mampu berenang secara efisien.

Sementara itu, teratozoospermia berkaitan dengan bentuk sperma yang abnormal. Bentuk yang tidak normal tersebut bisa terdapat pada bagian kepala, badan, atau ekor sperma.

Saat terjadi asthenoteratozoospermia, kemampuan sperma untuk mencapai dan membuahi sel telur akan terpengaruh. Akibatnya, orang-orang yang memiliki kondisi ini berisiko mengalami gangguan kesuburan.

Tanda dan gejala asthenoteratozoospermia

asthenoteratozoospermia

Ada beragam kondisi yang menjadi tanda asthenoteratozoospermia. Gejala utamanya yaitu ketidakmampuan untuk membuat pasangan hamil meski sering berhubungan tanpa pengaman.

Selain itu, beberapa kondisi lain yang mungkin terkait dengan masalah ini di antaranya:

  • disfungsi ereksi,
  • libido rendah,
  • nyeri panggul,
  • sakit saat buang air kecil, dan
  • perubahan rambut tubuh yang disebabkan kelainan hormonal.

Gejala di atas tidak selalu disebabkan oleh asthenoteratozoospermia dan mungkin menjadi tanda gangguan kesehatan lain. Periksakan diri ke dokter untuk mengetahui kondisi yang mendasarinya.

Penyebab asthenoteratozoospermia

Hingga saat ini, penyebab asthenoteratozoospermia belum diketahui secara pasti. Namun, pola hidup yang tidak sehat diduga berpengaruh besar pada terjadinya kondisi ini.

Berikut sejumlah faktor yang meningkatkan risiko ketidaknormalan pada bentuk dan gerakan sperma.

  • Genetik atau keturunan.
  • Ketidakseimbangan hormon.
  • Varikokel (pembengkakan pada pembuluh darah di area skrotum atau kantong zakar).
  • Orchitis (peradangan pada testis).
  • Obesitas (kelebihan berat badan).
  • Kebiasaan merokok.
  • Konsumsi obat secara berlebihan.
  • Pengaruh obat-obatan tertentu.
  • Paparan zat kimia berbahaya.

Komplikasi asthenoteratozoospermia

kolesterol tinggi penyebab impotensi

Asthenoteratozoospermia berpotensi membuat pengidapnya menjadi mandul. Terlebih jika sperma tidak dapat berenang dengan baik untuk mencapai dan membuai sel telur.

Lalu, apakah orang yang memiliki pasangan dengan asthenoteratozoospermia bisa hamil? Jawabannya bisa, asal kondisinya tidak parah. Beberapa pasangan diketahui tetap dapat memiliki keturunan.

Selain gangguan kesuburan, gerakan dan bentuk sperma yang abnormal juga dapat menimbulkan masalah lain, seperti:

  • stres,
  • kehilangan kepercayaan diri, dan
  • peningkatan risiko kanker.

Untuk mengurangi risiko komplikasi, segera periksakan diri ke dokter apabila pasangan Anda tidak hamil meski sudah setahun lebih berhubungan tanpa kondom.

Diagnosis asthenoteratozoospermia

Diagnosis asthenoteratozoospermia dilakukan melalui beberapa pemeriksaan. Berdasarkan rekomendasi dari European Academy of Andrology, berikut beberapa di antaranya.

1. Pemeriksaan fisik secara keseluruhan

Pemeriksaan ini bertujuan untuk menilai apakah terjadi hipogonadisme. Ini merupakan kondisi ketika testis (pada pria) dan ovarium (pada wanita) hanya memproduksi sedikit hormon atau tidak sama sekali.

2. Pemeriksaan fisik skrotum

Pemeriksaan fisik skrotum bertujuan untuk menilai volume serta konsistensi testis dan saluran sperma. Diagnosis juga dilakukan untuk melihat ada-tidaknya gejala varikokel.

3. Analisis air mani

Analisis air mani bermanfaat untuk melihat kondisi sperma secara keseluruhan. Selain bentuk dan gerakannya, penilaian juga akan dilakukan pada:

  • volume air mani,
  • jumlah sperma secara keseluruhan, dan
  • konsentrasi sperma.

Sebelum pemeriksaan, Anda akan diminta untuk tidak melakukan aktivitas seksual selama dua hingga tujuh hari. Hal ini bertujuan agar diagnosis lebih akurat.

Cara mengatasi asthenoteratozoospermia

bayi tabung

Beragam tindakan dapat dilakukan untuk mengatasi ketidaknormalan pada bentuk dan gerakan sperma. Tentunya, penanganan harus dilakukan sesuai penyebabnya.

Berikut sejumlah cara mengatasi asthenoteratozoospermia.

1. Menerapkan pola hidup sehat

Tindakan ini dapat membantu mengatasi kondisi sperma abnormal yang disebabkan gaya hidup tidak sehat. Cara melakukannya terbilang cukup sederhana, di antaranya:

  • berolahraga secara rutin,
  • menjaga berat badan tetap ideal,
  • membatasi konsumsi alkohol, dan
  • tidak merokok.

2. Konsumsi suplemen

Studi dalam International Journal Of General Medicine menyebut, kombinasi antara suplemen selenium dan vitamin E dapat membantu mengatasi abnormalitas pada sperma.

Manfaat ini bisa didapat dengan mengonsumsi 200 mg selenium dan 400 IU vitamin E selama 100 hari. Namun, konsultasikan ke dokter sebelum Anda mengonsumsi suplemen tertentu.

3. Inseminasi buatan atau bayi tabung

Inseminasi buatan dilakukan dengan menaruh sperma dalam rahim pasangan. Lewat metode ini, sperma diharapkan bisa lebih mudah mencapai dan membuahi sel telur.

Dalam kasus yang parah, bayi tabung (IVF) bisa dijadikan pilihan. Pada prosedur ini, sperma dan sel telur akan digabungkan di luar tubuh sebelum kemudian dipindahkan ke dalam rahim.

Untuk menentukan penanganan yang sesuai dengan kondisi Anda, konsultasikan ke dokter. Penanganan yang salah tidak akan menyembuhkan dan bisa membuat masalah bertambah parah.

Fakta seputar asthenoteratozoospermia

  • Merupakan kombinasi antara asthenozoospermia dan teratozoospermia.
  • Terjadi ketika gerakan dan bentuk sperma kurang baik.
  • Dalam kasus yang parah dapat menyebabkan masalah kesuburan, tetapi pasien tetap berpotensi memiliki keturunan.
  • Faktor risikonya mulai dari genetik, pola hidup tidak sehat, hingga kondisi medis seperti orchitis dan varikokel.
  • Bisa diatasi dengan menerapkan pola hidup sehat, konsumsi suplemen, IUI, serta IVF.

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Klinik Chika Medika


Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 09/12/2022

Iklan
Iklan
Iklan