backup og meta
Kategori

4

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi
Konten

Tata Cara dan Syarat USG di Puskesmas dengan BPJS Kesehatan

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 10/07/2023

Tata Cara dan Syarat USG di Puskesmas dengan BPJS Kesehatan

Prosedur USG saat hamil bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan ibu dan janin dalam kandungannya. Kini, Anda tak perlu khawatir dengan biayanya karena Anda bisa melakukan prosedur ini di puskemas tanpa biaya sepeser pun. Lantas, apa saja syarat untuk bisa USG di puskesmas? 

Syarat prosedur USG di puskesmas

Pemeriksaan ultrasonografi atau USG saat hamil menjadi salah satu pelayanan pemeriksaan kehamilan atau antenatal care (ANC) yang ditanggung oleh BPJS Kesehatan.

Dalam Panduan Praktis Pelayanan Kebidanan & Neonatal, ANC bertujuan agar ibu hamil bisa melalui kehamilan, persalinan, dan nifas dengan baik, serta melahirkan bayi yang sehat.

Pemeriksaan kehamilan juga berfungsi untuk mengurangi angka kematian ibu dan bayi. Untuk merasakan manfaat tersebut, Anda perlu terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan.

Adapun, sejumlah syarat untuk mendaftar BPJS Kesehatan sehingga bisa Anda gunakan untuk USG di puskesmas adalah sebagai berikut. 

  • Fotokopi Kartu Keluarga (KK).
  • Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP).
  • Fotokopi halaman pertama buku tabungan bank, seperti BCA, BNI, BRI, BTN, dan Mandiri, atau rekening koran tiga bulan terakhir.

Setelah mendaftar dan membayar iuran bulanan, Anda sudah dapat memakai kartu JKN-KIS (Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat) untuk USG di puskesmas.

Anda cukup mempersiapkan kartu fisik atau kartu virtual pada aplikasi Mobile JKN, serta data diri lainnya untuk bisa melakukan pemeriksaan kehamilan.

Tata cara melakukan USG dengan BPJS Kesehatan

usg saat hamil 4 bulan

Tak hanya di rumah sakit, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengupayakan USG untuk bisa dilakukan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), seperti puskesmas.

Untuk mendapatkan manfaat USG di puskesmas dengan BPJS Kesehatan, berikut ini tata cara pemeriksaan kehamilan yang perlu Anda perhatikan.

  • Datangi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama, termasuk puskesmas atau klinik mandiri dokter, seperti yang tertera pada kartu JKN-KIS.
  • Persiapkan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (Buku KIA) serta dokumen asli dan fotokopi dari kartu JKN-KIS, Kartu Tanda Penduduk (KTP), dan Kartu Keluarga (KK).
  • Lakukan pendaftaran dan berikan semua dokumen tersebut untuk mengonfirmasi hak Anda memperoleh pelayanan pemeriksaan kehamilan.
  • Ikuti instruksi petugas untuk persiapan USG di puskesmas, misalnya minum air untuk mengisi kandung kemih dan memudahkan pencitraan janin.
  • Setelah persiapan selesai, petugas akan mengarahkan Anda untuk melakukan USG kehamilan bersama dokter atau bidan.
  • Setelah USG selesai, dokter atau bidan akan memberikan penjelasan tentang hasil pemeriksaan USG dan rekomendasi yang diperlukan.

Selain itu, Anda juga dapat melakukan pemeriksaan USG di rumah sakit dengan surat rujukan. Rujukan hanya diberikan bila FKTP tidak memiliki peralatan USG yang memadai.

FKTP juga bisa memberikan rujukan bila ibu hamil memerlukan perawatan dengan spesialis yang hanya bisa dilakukan di rumah sakit atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan (FKTL).

Berapa kali USG yang ditanggung BPJS Kesehatan?

Manfaat BPJS untuk ibu hamil melalui program JKN-KIS ini menanggung pelayanan kesehatan masa hamil (antenatal care) sebanyak enam kali, termasuk dua kali pemeriksaan USG.

Hal ini seperti tertulis dalam pasal 19 ayat 1 Permenkes No. 3 Tahun 2023 dengan ketentuan:

  • satu kali pada trimester pertama yang dilakukan oleh dokter beserta pemeriksaan ultrasonografi (USG),
  • dua kali pada trimester kedua yang dapat dilakukan oleh dokter atau bidan, dan
  • tiga kali pada trimester ketiga yang dilakukan oleh dokter atau bidan, dengan kunjungan kelima dilakukan oleh dokter beserta pemeriksaan USG.

Apabila ibu atau janin memiliki kondisi medis atau indikasi tertentu, BPJS Kesehatan dapat saja memberikan jaminan untuk pemeriksaan USG selama kehamilan. 

Hal ini bisa mencakup USG untuk memantau pertumbuhan janin, evaluasi kesehatan plasenta, volume cairan ketuban, atau mendiagnosis komplikasi persalinan yang mungkin terjadi.

Biaya USG dengan BPJS Kesehatan

usg fetomaternal

Pada dasarnya, Anda tidak perlu memusingkan biaya untuk melakukan pemeriksaan kehamilan dan USG di puskesmas dengan BPJS Kesehatan.

Untuk memperoleh manfaat pelayanan kesehatan ini secara gratis, tentunya status kepesertaan BPJS Kesehatan Anda harus aktif dengan tidak telat membayar iuran bulanan.

Sesuai dengan pasal 19 ayat 2 Permenkes No. 3 Tahun 2023, biaya pelayanan antenatal care (ANC) yang ditanggung oleh BPJS Kesehatan adalah sebagai berikut.

Biaya pelayanan pada puskesmas

Jenis Pelayanan Biaya (Rp)
Pemeriksaan ANC oleh dokter + USG 140.000
Pemeriksaan ANC oleh dokter  80.000
Pemeriksaan ANC oleh bidan 60.000

Biaya pelayanan pada FKTP selain puskesmas

Jenis Pelayanan Biaya (Rp)
Pemeriksaan ANC oleh dokter + USG 160.000
Pemeriksaan ANC oleh dokter  90.000
Pemeriksaan ANC oleh bidan 70.000

Bukan hanya selama masa kehamilan, ibu juga dapat melahirkan dengan BPJS Kesehatan dan mendapatkan layanan penunjang setelahnya, termasuk pemasangan kontrasepsi (KB).

Apabila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar manfaat BPJS untuk ibu hamil, tanyakan kepada petugas BPJS Kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.

Kesimpulan

  • BPJS Kesehatan menanggung biaya pemeriksaan kehamilan (antenatal care/ANC).
  • Sebagai syarat USG di puskesmas secara gratis, ibu hamil perlu terdaftar dan berstatus aktif sebagai peserta BPJS Kesehatan.
  • Manfaat pemeriksaan kehamilan bisa didapatkan minimal sebanyak enam kali, termasuk dua kali USG pada trimester pertama dan ketiga.
  • Biaya pemeriksaan dan USG di puskesmas ditanggung oleh BPJS Kesehatan sehingga Anda bisa mendapatkannya secara gratis.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 10/07/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan