Demi menciptakan masa kehamilan yang nyaman, ibu hamil sering kali menerapkan rutinitas khusus selama mengandung, salah satunya adalah mengikuti kelas prenatal.
Lantas, apa saja yang akan didapatkan bumil (ibu hamil) selama mengikuti kelas ini? Jika Ibu masih ragu untuk mendaftar kelas prenatal, coba ketahui dahulu melalui uraian berikut.
Apa itu kelas prenatal?
Kelas prenatal adalah sebuah kelas atau pertemuan yang diadakan sebagai wadah bagi ibu hamil untuk mempelajari berbagai hal terkait kehamilan sampai menjelang persalinan.
Selain dipandu oleh fasilitator yang berpengalaman di bidangnya, Ibu juga akan bertemu ibu hamil lainnya sehingga mendapat teman seperjuangan.
Selain penyampaian materi, kelas prenatal sering kali diisi dengan aktivitas fisik, seperti senam atau yoga ibu hamil.
Saat ini, sudah banyak tempat pelayanan kesehatan umum masyarakat yang menyediakan kelas prenatal, termasuk puskesmas dan rumah sakit.
Selain mengunjungi tempat-tempat tersebut, ada pula fasilitator yang bisa Anda temukan di media sosial. Ketika mencarinya, jangan lupa memastikan kualitas fasilitatornya.
Ibu dapat mencari kelas ibu hamil yang sesuai dengan kebutuhan, mengingat harga kelas prenatal pun cukup bervariasi.
Biaya kelas prenatal bisa ditentukan setiap pertemuan atau dalam bentuk paket yang terdiri dari beberapa pertemuan sekaligus.
Apa saja manfaat yang didapat dari kelas prenatal?
Berikut adalah berbagai hal yang biasanya diajarkan dalam kelas prenatal. Setiap fasilitator mungkin memberikan materi yang berbeda sesuai dengan kondisi tiap ibu hamil.
1. Mengajarkan pola pikir positif
Perubahan bentuk badan, bayangan menjadi ibu, dan mitos kehamilan sering kali membuat bumil overthinking. Supaya hal ini tidak berujung pada stres, Ibu perlu mempelajari cara berpikir positif.
Dengan mengikuti kelas ibu hamil, fasilitator akan menuntun Ibu untuk berpikir positif dan meluruskan kekhawatiran yang selama ini Ibu rasakan.
2. Menyiapkan suami siaga
Meski janin berada di dalam tubuh ibu, suami tetap bertanggung jawab atas kehamilan. Oleh sebab itu, sudah sepatutnya suami juga mengikuti kelas ibu hamil.
Kelas prenatal akan memberikan pengetahuan tentang peran suami saat istri hamil hingga melahirkan.
Memiliki pengetahuan lebih mengenai janin, kehamilan, dan kondisi istri selama kehamilan adalah bekal untuk menjadi suami siaga.
3. Belajar berbicara dengan janin
Kelas prenatal akan mengajarkan bumil dan suami tentang cara berbicara dengan bayi dalam rahim. Perilaku ini perlu dibiasakan mengingat ikatan anak dan orang tua bisa dibangun sejak dalam kandungan.
Mengutip laman Pregnancy, Birth & Baby, Ibu dan suami bisa mencoba berkomunikasi dengan janin dengan cara berbicara di depan perut, memijat perut dengan lembut, dan memutarkan musik yang menenangkan.
4. Menekan risiko masalah kehamilan
Fasilitator dalam kelas ibu hamil mungkin juga memberikan berbagai informasi mengenai masalah kehamilan yang rentan dialami ibu hamil.
Tak jarang, bumil juga dibekali informasi terkait pencegahan anemia, kekurangan energi kronis, hingga IMS selama kehamilan.
Berbekal informasi tersebut, Ibu bisa lebih mengenali diri sendiri. Artinya, jika merasakan gejalanya, Ibu bisa langsung memeriksakannya ke dokter kandungan.
Semakin dini masalah kehamilan dideteksi, semakin besar peluang kesembuhannya.
5. Mempersiapkan persalinan
Salah satu momen yang ditunggu selama kehamilan adalah mempersiapkan persalinan. Di samping mempersiapkan fisik dan kebutuhan bayi baru lahir, bumil perlu mempersiapkan mental.
Untuk mempersiapkannya, fasilitator kelas prenatal akan mengajarkan ibu hamil berbagai teknik relaksasi, salah satunya adalah hypnobirthing.
Hypnobirthing adalah teknik relaksasi yang bertujuan untuk mengurangi bayangan akan rasa sakit, kecemasan, dan ketegangan saat melahirkan.
6. Mengingatkan tanda-tanda persalinan
Beberapa tanda persalinan, seperti kontraksi yang intens dan pecah air ketuban, memang mudah dikenali.
Akan tetapi, Ibu yang sedang menjalani kehamilan pertama mungkin belum mengetahui tanda-tanda persalinan yang kurang umum. Berikut adalah beberapa contohnya.
- Keluar cairan menyerupai keputihan dari Miss V.
- Kram perut dan nyeri punggung yang semakin intens.
- Peningkatan frekuensi buang air kecil karena janin yang turun ke rongga panggul.
- Moody atau emosi yang mudah berubah-ubah.
Supaya fasilitator bisa membantu mengingatkan bumil tentang tanda persalinan, Ibu mungkin diminta untuk memberikan informasi mengenai usia kehamilan dan HPL.
7. Meningkatkan kemampuan merawat diri setelah melahirkan
Tak hanya selama kehamilan, studi yang diterbitkan Science Midwifery (2023) menunjukkan bahwa ibu hamil yang mengikuti kelas prenatal memiliki kemampuan lebih baik dalam menghadapi masa nifas.
Hal tersebut ditunjukkan dengan kemampuan ibu dalam memandikan bayi, merawat tali pusat, mengganti popok, sampai mempersiapkan makanan untuk bayi.
Meski begitu, bukan berarti ibu tidak perlu meminta bantuan pada orang lain. Pasalnya, bantuan dapat melancarkan proses pemulihan pascapersalinan.
Di samping itu, mengikuti kelas ibu hamil akan membuat Ibu bertemu teman baru dengan kondisi serupa yang bisa menjadi support system satu sama lain.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]