Di samping beragam manfaatnya, beberapa bahan jamu tradisional ternyata justru termasuk dalam minuman yang dilarang untuk hamil.
Bahan-bahan alami dalam segelas jamu memang dikenal menyimpan berbagai khasiat bagi ibu dan janin. Namun, pastikan bahwa jamu yang Anda minum tidak mengandung berbagai bahan berikut.
Bahan jamu yang dilarang untuk ibu hamil
Pada dasarnya, wanita hamil memang harus lebih berhati-hati saat minum jamu karena bukti klinis terkait manfaat jamu untuk kehamilan masih cukup terbatas.
Dari bermacam-macam bahan jamu, berikut adalah beberapa bahan yang tidak boleh diminum ibu hamil.
1. Daun raspberry
Teh dengan kandungan daun raspberry sebenarnya bermanfaat untuk merangsang kontraksi, meringankan mual pada ibu hamil, hingga mempersiapkan ASI.
Beberapa jenis jamu memiliki manfaat serupa, jadi tidak heran bila banyak perempuan rajin minum jamu setelah melahirkan.
Namun, American Pregnancy Association menyebutkan bahwa daun raspberry sebaiknya diminum ketika ibu hamil sudah memasuki trimester dua atau tiga kehamilan.
Jamu dengan kandungan daun raspberry dilarang untuk ibu hamil muda karena dikhawatirkan bisa meningkatkan risiko keguguran pada janin yang relatif masih lemah.
2. Daun rosemary
Aromanya yang segar membuat teh daun rosemary kerap dipilih untuk mengatasi mual dan menenangkan perut. Namun, berhati-hatilah saat mengonsumsi bahan alami ini saat hamil.
Pasalnya, konsumsi daun rosemary secara berlebihan selama kehamilan berkaitan dengan peningkatan risiko keguguran. Ini mungkin lantaran rosemary bisa memicu kontraksi dan perdarahan seperti ketika menstruasi.
Namun, penggunaan rosemary pada makanan dalam jumlah kecil masih dinilai aman untuk kesehatan ibu hamil. Tanyakan pada dokter terkait batasan konsumsi rosemary Anda.
3. Daun echinacea
Sampai saat ini, dampak buruk echinacea pada ibu hamil sebenarnya belum ditemukan selama pemakaiannya masih dalam jumlah wajar.
Namun, daun ini diketahui kerap diolah menjadi ramuan jamu yang disebut tingtur. Nah, olahan inilah yang harus dihindari ibu hamil karena terbukti mengandung alkohol.
Berapa pun jumlahnya, minum alkohol saat hamil telah terbukti dapat meningkatkan risiko persalinan prematur, bayi lahir cacat, hingga keguguran.
4. Saw palmetto
Bahan jamu lainnya yang tidak boleh dikonsumsi ibu hamil adalah saw palmetto. Tanaman yang berasal dari Amerika Serikat ini dikhawatirkan bisa mengganggu kondisi hormonal dalam tubuh ibu hamil.
Padahal, setiap hormon di dalam tubuh Anda memiliki peranan penting dalam mendukung pertumbuhan janin.
Ketidakseimbangan hormon saat hamil dikhawatirkan bisa memicu berbagai komplikasi. Inilah alasan jamu dengan bahan saw palmetto tidak boleh diminum ibu hamil.
5. Ephedra
Mengutip dari laman Health Harvard, ephedra sebagai suplemen herbal terbukti dapat meningkatkan tekanan darah.
Padahal, tekanan darah tinggi selama kehamilan dapat menimbulkan berbagai komplikasi, salah satunya preeklampsia.
Selama ini, ephedra kerap digunakan masyarakat Tiongkok untuk menurunkan berat badan, mengatasi alergi, hingga mengobati berbagai gangguan pernapasan.
Jika Anda membutuhkan obat dengan khasiat serupa, coba bicarakan dengan dokter kandungan.
6. Black cohosh
Black cohosh yang telah diolah menjadi suplemen kerap dikonsumsi untuk meredakan gejala menopause, sakit tenggorokan, hingga kram perut saat menstruasi.
Namun, penggunaan black cohosh tidak dianjurkan selama kehamilan karena tanaman herbal ini dikhawatirkan bisa menginduksi persalinan sebelum waktunya.
Pada dasarnya, penggunaan bahan herbal di dalam jamu selama kehamilan memang harus lebih diperhatikan. Meski berasal dari alam, bukan berarti bahan-bahan herbal 100% aman untuk dikonsumsi, terutama oleh ibu hamil.
Apabila Anda memiliki kekhawatiran akan kondisi tertentu dan merasa membutuhkan jamu selama kehamilan, bicarakanlah terlebih dahulu dengan dokter kandungan untuk memastikan keamanan minuman tersebut.
Apa dampak minum jamu yang dilarang untuk ibu hamil?
Penggunaan berbagai bahan jamu seperti yang disebutkan di atas secara berlebihan dikhawatirkan bisa meningkatkan risiko keguguran, kelahiran prematur, kontraksi rahim, dan melukai janin yang masih berada dalam rahim.
Belum lagi, penelitian terkait manfaat jamu bagi ibu hamil memang masih sangat terbatas.
Namun, ini bukan berarti bahwa Anda tidak boleh minum semua jenis jamu selama kehamilan. Hanya saja, sebaiknya bicarakan terlebih dahulu keinginan Anda untuk minum jamu dengan dokter kandungan.
Setelah memastikan keamanan bahan jamu pada dokter, Anda sebaiknya membuat sendiri jamu di rumah demi menjamin kualitas bahan-bahan yang digunakan.
Sebagai contoh, Anda dapat membuat jamu sendiri dari bahan-bahan yang terbukti aman, misalnya beras kencur untuk ibu hamil.
Apabila ingin membeli jamu di luar, pastikan bahwa produk tersebut sudah memiliki izin edar dari BPOM. Anda bisa memastikan nomor izin edar suatu produk melalui website resmi BPOM.
Apakah jamu kunyit asam aman untuk ibu hamil?
Kabar baik bagi ibu hamil yang menginginkan kesegaran dari jamu kunyit asam. Jamu ini ternyata boleh dikonsumsi ibu hamil asalkan tidak berlebihan.
Meski jamu kunyit asam tergolong aman, Anda perlu tahu bahwa ekstrak kunyit seperti yang banyak ditemukan dalam suplemen justru tidak diperbolehkan untuk ibu hamil.
Menurut lama Mount Sinai, ekstrak kunyit dalam suplemen dapat bertindak sebagai pengencer darah. Hal ini dapat meningkatkan risiko:
Meski berasal dari bahan alami dan kerap dinilai lebih aman dibandingkan obat-obatan dengan bahan kimia, penggunaan jamu tetap harus sesuai aturannya.
Jika Anda masih memiliki kebingungan terkait penggunaan jamu selama kehamilan, jangan ragu untuk menanyakannya pada dokter kandungan.
Kesimpulan
Daun raspberry, rosemary, echinacea, saw palmetto, ephedra, dan black cohosh adalah beberapa bahan jamu yang sebaiknya dihindari selama kehamilan. Namun, pada dasarnya Anda memang harus lebih berhati-hati saat minum minuman tradisional saat hamil.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]