backup og meta

7 Manfaat Bawang Putih untuk Ibu Hamil dan Tips Mengolahnya

7 Manfaat Bawang Putih untuk Ibu Hamil dan Tips Mengolahnya

Tak hanya dikenal sebagai rempah untuk menyedapkan masakan, bawang putih juga memiliki beragam manfaat kesehatan, termasuk untuk ibu hamil. Ketahui beberapa manfaat bawang putih untuk ibu hamil dan cara mengolahnya yang aman di bawah ini.

Manfaat bawang putih untuk ibu hamil

Hampir semua masakan yang Anda konsumsi sehari-hari mengandung bawang putih. Secara umum, konsumsi bawang putih seperti ini aman untuk ibu hamil.

Bumbu dapur yang memiliki nama latin Allium sativum ini mengandung senyawa yang bersifat antioksidan, antiinflamasi, dan antimikroba yang bagus untuk mendukung kehamilan.

Berikut ini adalah beberapa manfaat bawang putih untuk ibu hamil yang penting Anda ketahui.

1. Meningkatkan kekebalan tubuh

kehamilan sehat

Beberapa perubahan saat hamil dapat melemahkan kerja sistem kekebalan tubuh. Kondisi ini membuat tubuh ibu hamil cenderung lebih rentan mengalami infeksi.

Bawang putih mengandung senyawa allicin, yakni senyawa aktif yang punya sifat antimikroba.

Allicin berpotensi melawan bakteri dan virus penyebab penyakit sehingga Anda terhindar dari risiko infeksi kehamilan yang mengganggu kesehatan ibu dan calon buah hatinya.

2. Mencegah preeklampsia

Preeklampsia adalah komplikasi kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi. Hal ini umumnya terjadi pada usia kehamilan 20 minggu.

Konsumsi bawang putih berpotensi menurunkan tekanan darah dan mencegah preeklampsia.

Tinjauan dalam Experimental and Therapeutic Medicine (2020) menemukan bahwa suplemen bawang putih dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik rata-rata sebesar 8,3 mmHg dan 5,5 mmHG.

3. Mengurangi risiko pembekuan darah

Senyawa dalam bawang putih memiliki sifat antikoagulan untuk mencegah pembekuan darah.

Turunnya risiko preeklampsia karena konsumsi bawang putih ini juga dapat menurunkan risiko penggumpalan darah di kaki yang disebut sebagai trombosis vena dalam (DVT).

Gejala DVT yang paling umum, seperti kaki terlihat bengkak, terasa lunak atau hangat, tampak kemerahan, dan muncul nyeri seperti kram otot yang parah.

4. Mencegah rambut rontok

perubahan rambut saat hamil

Perubahan hormon bisa menimbulkan masalah rambut rontok saat hamil. Untuk mencegahnya, Anda bisa mengoleskan bawang putih pada area yang terdampak.

Bawang putih tinggi akan kandungan senyawa sulfur aktif, seperti alliin dan allyl propyl disulfide.

Sulfur bisa melancarkan sirkulasi darah ke kulit. Hal ini mampu meningkatkan pasokan oksigen ke folikel rambut sehingga mendorong pertumbuhan rambut yang lebih kuat.

5. Menurunkan kadar kolesterol jahat

Bawang putih berpotensi mengurangi jumlah kolesterol jahat (LDL) di dalam tubuh. Mengontrol kadar kolesterol saat hamil penting untuk menjaga kesehatan ibu dan janinnya.

Pasalnya, kondisi kolesterol yang terlalu tinggi dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan, seperti preeklampsia, diabetes gestasional, dan kelahiran prematur.

Berapa kadar kolesterol normal pada ibu hamil?

Kadar kolesterol akan meningkat sekitar 20–50% selama kehamilan, terutama selama trimester kedua dan ketiga. Kondisi ini membuat kadar kolesterol normal pada ibu hamil cenderung lebih tinggi, yakni bisa mencapai lebih dari 200 mg/dL.

6. Mengontrol kadar gula darah

Tingkat gula darah yang tidak terkontrol saat hamil berisiko menyebabkan diabetes gestasional.

Konsumsi bawang putih berpotensi mengontrol kadar gula darah. Hal ini karena senyawa allicin di dalamnya dapat meningkatkan sensitivitas insulin.

Dengan demikian, tubuh mampu melakukan penyerapan glukosa dengan lebih efektif sehingga mencegah terjadinya lonjakan gula darah secara tiba-tiba.

7. Meredakan kelelahan saat hamil

Kelelahan adalah keluhan umum pada ibu hamil yang bisa terjadi di setiap trimester kehamilan.

Konsumsi bawang putih dalam porsi terkontrol dapat meningkatkan sirkulasi darah. Kondisi ini membuat lebih banyak oksigen dan zat gizi yang mengalir ke seluruh tubuh.

Dengan demikian, ibu hamil akan merasa lebih segar dan berenergi selama menjalani aktivitas.

Efek samping bawang putih untuk ibu hamil

bawang putih untuk ibu hamil

Bawang putih tidak aman untuk ibu hamil bila dikonsumsi mentah secara berlebihan. Biasanya, hal ini terjadi bila bumbu dapur ini Anda gunakan sebagai obat herbal.

Konsumsi bawang putih dalam jumlah besar meningkatkan risiko perdarahan saat hamil. Hal ini disebabkan oleh kandungan senyawa sulfur yang disebut ajoene.

Sebuah studi dalam Experimental and Therapeutic Medicine (2020) menemukan bahwa ajoene menghambat pembentukan trombosit yang penting dalam proses pembekuan darah.

Efek samping lain dari bawang putih untuk ibu hamil adalah memicu dispepsia atau sakit maag.

Komponen aktif dalam bawang putih mentah dapat menyebabkan reaksi tertentu pada lambung yang cenderung lebih sensitif selama masa kehamilan.

Adapun, beberapa gejala yang bisa dirasakan akibat efek samping bawang putih, antara lain:

  • mual dan muntah,
  • sensasi panas pada ulu hati (heartburn),
  • perut kembung,
  • pusing, 
  • sakit kepala, serta
  • reaksi alergi, seperti kulit gatal dan ruam kemerahan.

Cara mengolah bawang putih untuk ibu hamil

Agar manfaat bawang putih bisa dirasakan tanpa memicu efek samping, ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi tidak lebih dari 1–2 siung bawang putih segar per hari.

Salah satu cara aman mengonsumsi bawah putih saat hamil yakni dengan mencampurkannya ke dalam masakan, seperti sup atau tumis sayuran.

Di samping itu, bumbu dapur ini juga bisa dihaluskan sebagai marinasi untuk daging dan ayam.

Toleransi setiap tubuh ibu hamil tentu berbeda-beda. Anda perlu mengurangi konsumsi bawang putih bila merasakan efek samping setelah mengonsumsinya.

Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan sebelum menambahkan makanan apa pun agar aman dan sesuai kondisi kesehatan ibu hamil.

Kesimpulan

  • Beragam manfaat bawang putih untuk ibu hamil, yakni meningkatkan kekebalan tubuh, mengendalikan tekanan darah, dan membantu meredakan kelelahan.
  • Efek samping umumnya muncul saat bawang putih dikonsumsi mentah dan berlebihan yang ditandai gejala, seperti mual, perut kembung, heartburn, hingga reaksi alergi.
  • Ibu hamil dianjurkan mengonsumsi 1–2 siung bawang putih segar yang dicampurkan ke dalam masakan agar aman dan tidak memicu efek samping.

[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

​​Garlic, raw. (2019). FoodData Central – U.S. Department of Agriculture. Retrieved November 4, 2024, from https://fdc.nal.usda.gov/food-details/169230/nutrients

Nutrition during pregnancy. (2023). American College of Obstetricians and Gynecologists. Retrieved November 4, 2024, from https://www.acog.org/womens-health/faqs/nutrition-during-pregnancy

How your body changes during pregnancy. (n.d.). American Pregnancy Association. Retrieved November 4, 2024, from https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/changes-in-your-body/body-changes-during-pregnancy/

Pregnancy and hair loss. (n.d.). American Pregnancy Association. Retrieved November 4, 2024, from https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/pregnancy-health-wellness/hair-loss-during-pregnancy/

Fatigue and tiredness during pregnancy. (2024). Pregnancy, Birth and Baby. Retrieved November 4, 2024, from https://www.pregnancybirthbaby.org.au/dealing-with-fatigue-during-your-pregnancy

Deep vein thrombosis in pregnancy. (2020). NHS UK. Retrieved November 4, 2024, from https://www.nhs.uk/pregnancy/related-conditions/complications/deep-vein-thrombosis/

Havers-Borgersen, E., Butt, J. H., Johansen, M., Petersen, O. B., Ekelund, C. K., Rode, L., Olesen, J. B., Køber, L., & Fosbøl, E. L. (2023). Preeclampsia and long-term risk of venous thromboembolism. JAMA Network Open, 6(11), e2343804. https://doi.org/10.1001/jamanetworkopen.2023.43804

Nakamoto, M., Kunimura, K., Suzuki, J. I., & Kodera, Y. (2020). Antimicrobial properties of hydrophobic compounds in garlic: Allicin, vinyldithiin, ajoene and diallyl polysulfides. Experimental and therapeutic medicine, 19(2), 1550–1553. https://doi.org/10.3892/etm.2019.8388

Ansary, J., Forbes-Hernández, T. Y., Gil, E., Cianciosi, D., Zhang, J., Elexpuru-Zabaleta, M., Simal-Gandara, J., Giampieri, F., & Battino, M. (2020). Potential health benefit of garlic based on human intervention studies: A brief overview. Antioxidants, 9(7), 619. https://doi.org/10.3390/antiox9070619

Ried K. (2020). Garlic lowers blood pressure in hypertensive subjects, improves arterial stiffness and gut microbiota: A review and meta-analysis. Experimental and therapeutic medicine, 19(2), 1472–1478. https://doi.org/10.3892/etm.2019.8374

Ried, K., Toben, C., & Fakler, P. (2013). Effect of garlic on serum lipids: an updated meta-analysis. Nutrition reviews, 71(5), 282–299. https://doi.org/10.1111/nure.12012

Versi Terbaru

12/11/2024

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

7 Pilihan Makanan Ibu Hamil Trimester 3 yang Dianjurkan

5 Penyebab Vagina Bau Bawang, Mulai dari Makanan Sampai Tanda Penyakit Kelamin


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 4 minggu lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan