Perubahan pada tubuh wanita selama masa kehamilan bisa memicu sejumlah keluhan, termasuk masalah kulit gatal yang disebut sebagai folikulitis pruritus.
Apakah kondisi ini berbahaya? Yuk, pahami lebih dalam dalam informasi berikut ini!
Apa itu folikulitis pruritus?
Folikulitis pruritus (pruritic folliculitis) adalah masalah kulit pada ibu hamil yang ditandai dengan ruam bentol merah kecil mirip jerawat yang terasa gatal.
Pada dasarnya, folikulitis merupakan penyakit kulit yang terjadi akibat peradangan pada folikel rambut, sedangkan pruritus merupakan istilah medis untuk gatal.
Kondisi ini terbilang jarang terjadi. Dokter pun sering kali keliru mendiagnosis sebab gejalanya mirip dengan folikulitis bakteri, folikulitis pitiriasis, jerawat, dan prurigo (darah manis).
Gangguan kulit saat hamil ini tidak serius. Hingga saat ini, tidak ada laporan yang menyebutkan bahwa kondisi ini memiliki efek buruk pada janin.
Seberapa umumkah kondisi ini?
Tanda dan gejala folikulitis pruritus
Folikulitis pruritus menimbulkan bentol merah kecil yang disebut papula. Bentol ini berukuran sekitar 3–5 milimeter (mm), tetapi terkadang bisa lebih besar hingga mencapai 6–8 mm.
Beberapa bentol bisa berisi nanah sehingga menjadikannya mirip seperti jerawat. Akan tetapi, benjolan tersebut hanya berisi cairan dan tidak ada bakteri di dalamnya.
Ruam bentol ini biasanya muncul pada bahu, lengan, dada, perut, dan punggung bagian atas.
Tidak semua ibu hamil merasakan gejala pruritic folliculitis yang sama. Beberapa orang hanya mengalami bentol-bentol pada kulit yang tidak gatal selama masa kehamilan.
Kemungkinan terdapat tanda dan gejala yang belum tercantum pada daftar di atas. Jika Anda punya kekhawatiran tertentu, segera konsultasikan dengan dokter.
Penyebab folikulitis pruritus
Hingga kini, penyebab folikulitis pruritus tidak diketahui secara pasti. Namun, beberapa peneliti percaya bahwa gangguan kulit saat hamil ini disebabkan oleh hormon kehamilan.
Para peneliti percaya bahwa kondisi ini tidak disebabkan oleh kelainan sistem kekebalan tubuh maupun infeksi bakteri seperti yang umumnya ditemui.
Pasalnya, gejala ruam dan gatal akibat pruritic folliculitis hanya terjadi selama masa kehamilan.
Penyakit kulit ini biasanya terjadi pada trimester kedua hingga ketiga kehamilan. Kondisi ini umumnya bisa sembuh sendiri mulai 2–8 minggu setelah melahirkan.