Beda dengan gejala batuk saat hamil biasa yang umumnya cepat mereda, gejala pneumonia akan terus-terusan muncul di sepanjang kehamilan dari trimester pertama hingga ketiga. Intensitas keparahannya juga terus meningkat, terlebih jika tidak mendapatkan pengobatan.
Bagaimana membedakan sesak napas biasa dengan yang akibat pneumonia?
Sesak napas adalah keluhan yang umum sepanjang masa kehamilan. Bahkan, beberapa wanita bisa langsung mengeluh sesak napas di trimester awal kehamilannya.
Ini karena selama kehamilan, Anda akan mengalami peningkatan hormon progesteron yang mempersempit kapasitas paru-paru untuk menyimpan dan mengeluarkan udara. Ditambah lagi, berat badan akan terus bertambah sepanjang kehamilan yang dapat menekan paru-paru ibu.
Akan tetapi, sesak napas besar kemungkinan lebih diakibatkan oleh pneumonia apabila Anda sampai tidak bisa menyelesaikan satu kalimat tanpa berhenti di tengah jalan untuk mengambil napas sesekali.
Gejala pneumonia juga menyebabkan dada terasa nyeri hebat saat batuk dan menarik napas dalam-dalam. Sesak napas biasa, termasuk saat hamil, biasanya tidak akan sampai membuat dada nyeri.
Apakah penanganan pneumonia saat hamil berbeda dari biasanya?
Penanganan pneumonia saat hamil tidak begitu jauh berbeda dengan pneumonia biasa. Namun yang perlu diperhatikan, daya tahan tubuh ibu hamil yang cenderung rendah dapat menyebabkan pneumonia muncul lebih parah daripada infeksi pada orang biasa.
Dalam kasus yang cukup parah, pneumonia pada ibu hamil dapat menyebabkan bayi lahir prematur atau dengan berat rendah (BBLR), bahkan keguguran. Itu kenapa harus ada penanganan medis yang cepat mumpuni agar tidak sampai menimbulkan risiko komplikasi membahayakan.
Dokter pertama-tama akan lebih dulu memeriksa riwayat kesehatan Anda sejak dari sebelum hamil, mendengarkan suara paru, mendapatkan foto rontgen paru (secara umum, rontgen paru aman untuk kehamilan), hingga analisis sputum (dahak).
Apabila disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter akan memberikan obat antibiotik yang aman untuk kehamilan seperti cefalosporin ataupun makrolid. Apabila disebabkan oleh infeksi virus, maka obatnya adalah antiviral.
Selain kedua obat itu, Anda juga mungkin akan diberikan obat penurun panas yang aman bagi ibu hamil serta disarankan untuk istirahat dan mencukupi kebutuhan cairan tubuh agar tidak dehidrasi.
Jangan sembarangan mengonsumsi obat-obatan nonresep ataupun ramuan herbal apa pun tanpa konsultasi dahulu dengan dokter kandungan Anda.
Bisakah pneumonia saat hamil dicegah?
Untuk mencegah kejadian pneumonia, jagalah kebersihan pribadi agar terhindar dari potensi infeksi dan pertahankan kondisi tubuh agar selalu sehat sepanjang masa kehamilan.
Cuci tangan yang rutin dengan cara yang benar, istirahat yang cukup, konsumsi makan-makanan yang bergizi dan seimbang, olahraga teratur, dan sebisa mungkin hindari berada di dekat orang yang sedang sakit.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar