backup og meta
Kategori

5

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi
Konten

6 Penyebab Perut Kedutan Saat Hamil, Bahayakah?

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Adhenda Madarina · Tanggal diperbarui 14/06/2024

6 Penyebab Perut Kedutan Saat Hamil, Bahayakah?

Beberapa wanita mungkin merasakan perut kedutan saat hamil. Karena kemunculannya yang tiba-tiba, tidak heran bila hal ini membuat banyak ibu hamil khawatir.

Apa sebenarnya yang menyebabkan kondisi ini? Apakah ibu hamil harus langsung pergi ke dokter jika mengalaminya? Simak jawabannya dalam uraian berikut ini.

Kenapa perut terasa seperti kedutan saat hamil?

Selama kehamilan, sangat wajar jika perut Anda mengalami kedutan dan terasa berdetak seperti jantung. Sensasi ini tidak lain disebabkan oleh denyut pembuluh darah.

Pembuluh darah aorta besar pada perut akan berdenyut saat membawa darah kaya oksigen dari jantung menuju bagian tengah dada dan perut.

Selama kehamilan, volume darah yang beredar di seluruh tubuh akan mengalami peningkatan secara drastis dan pembuluh darah akan menjadi lebih rileks.

Inilah yang menjadi alasan kenapa perut terasa berdetak seperti jantung saat hamil. Bahkan, denyut aorta tersebut bisa terasa lebih kuat selama trimester kedua dan trimester ketiga kehamilan.

Namun, jangan sampai Anda salah mengartikannya sebagai detak jantung janin. Untuk mendeteksi detak jantung janin, Anda perlu menjalani pemeriksaan USG.

Apa penyebab perut kedutan saat hamil?

Perut kedutan saat hamil biasanya merupakan tanda bahwa kondisi janin Anda sehat dan dapat bergerak secara aktif.

Nah, berikut adalah sejumlah kemungkinan penyebab lain yang lebih spesifik.

1. Bayi cegukan

reaksi janin saat ibu berhubungan badan

Pada usia kehamilan sekitar 21–24 minggu, Anda mungkin mulai merasakan beberapa gerakan atau kedutan di dalam perut.

Kedutan yang berulang-ulang tersebut sering kali disebabkan oleh janin sedang cegukan di dalam kandungan.

Dikutip dari laman UT Southwestern Medical Center, normal bagi janin untuk mengalami cegukan. Ini merupakan tanda bahwa dirinya tengah berkembang.

Cegukan janin dapat terjadi selama satu menit hingga satu jam. Hampir setiap bumil pernah pernah mengalami perut kedutan akibat bayi cegukan.

2. Pergerakan janin

Penyebab lain perut kedutan saat hamil adalah janin yang bergerak. Kebanyakan wanita akan mulai merasakannya saat memasuki usia kehamilan 16–24 minggu.

Gerakan janin di dalam kandungan ini menandakan bahwa janin Anda tumbuh aktif dan sehat.

Sementara itu, bila janin berhenti bergerak atau melakukan lebih sedikit gerakan dari biasanya, hal ini dapat menjadi tanda adanya infeksi atau masalah kehamilan lainnya.

3. Bayi kaget

Jangan salah, bayi di dalam rahim Anda sudah dapat mendengar dan merespons suara-suara dari luar tubuh ibu dengan cukup baik, lo!

Jadi, tidak heran bila Anda bisa mengalami kedutan di perut yang cepat saat Anda mendengar suara keras secara tiba-tiba.

Saat menerima rangsangan tersebut, janin bisa dengan mudah terkejut dan mungkin bergerak.

4. Peregangan otot

perut ibu hamil

Selama kehamilan, otot perut dan rahim tentu mengalami peregangan. Kondisi ini terjadi untuk mempersiapkan calon bayi tumbuh di dalam kandungan.

Ketika otot-otot tersebut meregang, Anda mungkin akan merasakan kedutan dan sakit pada perut.

Namun, bila Anda merasakan nyeri otot yang semakin parah, segera hubungi dokter untuk memperoleh penanganan lebih lanjut.

5. Perut ibu kembung

Kadar progesteron yang meningkat bisa menyebabkan perut kembung saat hamil. Hormon ini akan memperlambat proses pencernaan dan memicu penumpukan gas.

Saat mengalami perut kembung, Anda mungkin juga merasakan kedutan di bagian perut.

Perut kedutan saat hamil juga bisa disebabkan oleh hyper-acidity. Apabila hal ini terjadi setelah Anda makan makanan tertentu, kemungkinan besar kehamilan bukan penyebab utamanya.

6. Mengalami kontraksi palsu

Kontraksi palsu atau Braxton Hicks umumnya terjadi pada trimester ketiga meski pada beberapa kasus bisa saja terjadi pada trimester kedua kehamilan.

Kemunculan kontraksi palsu ini bisa menyebabkan perut terasa kencang saat hamil. Bahkan, tak sedikit yang mengiranya sebagai kontraksi asli menjelang persalinan.

Kondisi ini biasanya muncul dengan intensitas yang tidak beraturan dan tidak dapat diprediksi. Bahkan, kontraksi palsu ini mungkin dapat hilang sendiri bila Anda berpindah posisi.

Artikel terkait

Apakah kedutan di perut saat hamil itu berbahaya?

Perut kedutan saat hamil yang disebabkan oleh pergerakan janin termasuk kondisi yang normal dan bukan suatu tanda bahaya bagi kehamilan.

Gerakan janin menandakan kehamilan yang sehat. Hal ini juga menjadi satu-satunya cara untuk Anda mengetahui keadaan si Kecil di dalam perut tanpa perlu periksa dengan dokter.

Justru sebaliknya, Anda perlu mewaspadai bila janin tidak bergerak atau mengalami penurunan gerakan dan kekuatan tendangan.

Gerakan abnormal yang terjadi ini mungkin bisa disebabkan oleh adanya komplikasi kehamilan, seperti masalah dengan plasenta, rahim, atau tali pusar.

Namun, bila Anda ragu, tidak ada salahnya untuk segera berkonsultasi dan memeriksakan diri ke dokter.

Kesimpulan

  • Perut berdetak seperti jantung saat hamil disebabkan oleh pembuluh darah aorta yang berdenyut akibat peningkatan volume darah selama kehamilan.
  • Beberapa penyebab perut kedutan saat hamil yakni gerakan janin, peregangan otot, perut kembung, hingga kontraksi palsu.
  • Kondisi ini biasanya tidak berbahaya dan menunjukkan kondisi janin yang sehat. Akan tetapi, bila gerakan janin berkurang, segera konsultasikan dengan dokter.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Adhenda Madarina · Tanggal diperbarui 14/06/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan