backup og meta

Muntah Darah Saat Hamil Bukan Hal Wajar, Ini Penjelasannya

Muntah Darah Saat Hamil Bukan Hal Wajar, Ini Penjelasannya

Morning sickness atau mual saat hamil sangat wajar ibu alami. Namun, bagaimana jika yang terjadi justru muntah darah saat hamil trimester pertama atau sepanjang kehamilan? Apa yang harus ibu lakukan? Berikut penjelasan seputar penyebab dan cara mengatasi muntah darah saat sedang mengandung. 

Penyebab muntah darah saat hamil

mual muntah hamil

Muntah darah atau hematemasis kondisi yang terbilang sering terjadi di masa awal kehamilan, tetapi bukan hal yang normal.

Selain makanan, ibu hamil juga akan mengeluarkan darah yang umumnya berwarna cokelat gelap atau agak kehitaman. Sekilas, muntahan ini tampak seperti bubuk kopi.

Berikut penyebab muntah darah saat hamil muda atau tua yang perlu ibu waspadai.

1. Luka pada kerongkongan

Warna darah dalam muntahan bisa berbeda tergantung dari penyebabnya. Warna merah segar menandakan ada luka pada kerongkongan (esofagus).

Darah yang keluar sendiri atau bersama makanan dalam muntahan umumnya karena robeknya lapisan kerongkongan. 

Saat ibu terlalu sering muntah atau dorongan muntah yang terlalu kuat, tanpa sadar bisa melukai lapisan kerongkongan.

2. Luka saluran pencernaan

Bila penyebab muntah darah saat hamil adalah karena luka saluran cerna, warnanya akan tampak lebih gelap hingga hampir kecokelatan.

Peradangan di lapisan pencernaan akibat bakteri Heliobacter pylori. Infeksi tersebut dapat menyebabkan luka pada lambung sehingga menyebabkan perdarahan. 

Apabila ibu muntah saat sedang mengandung, darah yang cenderung cokelat tersebut akan ikut keluar.

3. Penggunaan obat-obatan

Selain infeksi, luka pada kerongkongan atau lambung dapat terjadi akibat efek samping dari konsumsi obat pereda nyeri, seperti ibuprofen, aspirin, atau naproxen. 

Obat-obatan tersebut memicu terjadinya iritasi di daerah saluran pencernaan, terutama bagian lambung.

Normal atau tidak muntah darah saat hamil?

kondisi muntah darah hematemesis

Dalam istilah medis, kondisi ini memiliki nama latin hematemesis. Biasanya, darah dalam muntahan tampak berwarna kehitaman atau cokelat gelap, mirip seperti kopi bubuk.

Muntah darah saat hamil sering terjadi pada trimester pertama kehamilan. Meski begitu, hal ini justru tidak normal.

Morning sickness yang parah dapat merobek lapisan esofagus dan memicu perdarahan. 

Selain karena tekanan saat muntah, kondisi ini juga bisa terjadi karena penyakit atau infeksi pada saluran pencernaan bagian atas. 

Penyakit yang menyerang saluran pencernaan bagian atas misalnya gastritis, luka di kerongkongan (ruptur esofagus), atau hipertensi.

Mengutip dari Mayo Clinic, berikut kondisi muntah darah saat hamil yang membuat ibu harus ke dokter:

  • sesak napas,
  • pusing saat bangun dari duduk,
  • pandangan mata kabur atau tidak jelas,
  • merasa linglung,
  • kelelahan,
  • kram perut,
  • sakit kepala parah,
  • perdarahan atau flek dari vagina, dan
  • kulit pucat dan dingin.

Meski sering terjadi pada masa kehamilan, ibu tetap perlu waspada karena ini bukan kondisi normal. Segera hubungi dokter bila mengalami kondisi ini, ya!

Cara mengatasi muntah darah saat hamil

mual muntah darah saat hamil

Pengobatan medis muntah darah saat hamil bergantung pada tingkat keparahan dan penyebabnya.

Sebelum pergi ke dokter, ada beberapa hal yang bisa ibu lakukan untuk membantu menghentikan muntah darah saat hamil.

1. Minum air jahe

Saat mengalami mual dan muntah darah, ibu bisa mencoba minum air rebusan jahe.

Berdasarkan penelitian terbitan Integrative Medicine Insights, jahe bisa meredakan mual dan muntah pada ibu hamil.

Pada penelitian tersebut, ibu hamil minum air rebusan jahe sebanyak 250 ml selama 4 kali sehari. 

Ibu bisa menambahkan teh atau lemon pada air rebusan jahe untuk menambah rasa agar tidak terlalu panas di tenggorokan. 

2. Makan biskuit tawar

Jika muntah darah terjadi saat bangun tidur, cobalah makan biskuit tawar, roti panggang, atau sereal. 

Jenis makanan ini dapat membantu mengembalikan energi yang hilang sekaligus menenangkan saluran pencernaan.

3. Minum air putih yang banyak

Dehidrasi bisa menjadi salah satu alasan sering mengalami muntah darah saat hamil. Bahkan, dehidrasi juga menyebabkan mual parah sepanjang kehamilan (hiperemesis gravidarum)

Tubuh yang kekurangan cairan akan menekan banyak organ vital dalam tubuh.

Akibatnya, Anda jadi gampang mual dan muntah, bahkan bersamaan darah. 

Segera pulihkan diri dengan memperbanyak minum air putih. Sebaiknya, ibu hamil minum air putih 10-12 gelas air per hari.

Muntah darah selama masa kehamilan memang sering ibu alami, tetapi ini bukan kondisi yang normal. Bila hanya mengalami sekali, ibu bisa melakukan perawatan rumahan.

Namun, kalau sering terjadi bersamaan dengan kram perut dan bercak darah, segera konsultasikan ke dokter kandungan.

[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Vomiting During Pregnancy Treatment. https://www.webmd.com/first-aid/pregnancy-vomiting-treatment. Accessed 11/12/2018.

Vomiting Blood During Pregnancy – Causes, Symptoms, & Treatments You Should Be Aware Of. https://www.momjunction.com/articles/vomiting-blood-during-pregnancy_00376043/#gref. Accessed 11/12/2018.

What’s to Know About Vomiting Blood? https://www.medicalnewstoday.com/articles/314031.php. Accessed 11/12/2018.

Versi Terbaru

27/10/2022

Ditulis oleh Riska Herliafifah

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Larastining Retno Wulandari


Artikel Terkait

Benarkah Sakit Kepala Bisa Menjadi Tanda Hamil?

Tidak Pernah Mual dan Muntah Selama Hamil, Apakah Normal?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 27/10/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan