Sangat wajar bila Anda merasa mual dan muntah saat hamil. Akan tetapi, bagaimana bila yang terjadi justru muntah darah saat hamil? Apa yang harus dilakukan? Simak penjelasan mengenai penyebab dan cara mengatasi muntah darah selama masa kehamilan di sini.
Normal atau tidak muntah darah saat hamil?
Dalam istilah medis, muntah darah disebut hematemesis. Ibu hamil yang mengalami kondisi ini bisa memuntahkan isi lambung bersama darah atau darah saja.
Darah yang keluar akan berwarna merah segar hingga berwarna kehitaman atau cokelat gelap, serta memiliki tekstur mirip kopi bubuk.
Muntah darah ketika hamil sering terjadi pada trimester pertama. Hal ini cenderung dialami oleh ibu hamil yang mengalami morning sickness yang parah.
Meskipun umum terjadi, kondisi ini tidak bisa dianggap normal karena bisa menjadi gejala masalah kesehatan lain yang lebih serius.
Apabila Anda mengalami kondisi ini selama masa kehamilan, segera hubungi dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Kapan harus periksa ke dokter?
Menurut Mayo Clinic, Anda perlu memeriksakan diri ke dokter jika mengalami: - sesak napas,
- pusing saat bangun dari duduk,
- pandangan mata kabur atau tidak jelas,
- merasa linglung,
- kelelahan,
- kram perut,
- sakit kepala parah,
- perdarahan atau flek dari vagina, dan/atau
- kulit pucat dan dingin.
Penyebab muntah darah saat hamil
Muntah darah merupakan kondisi yang sering terjadi pada masa awal kehamilan. Namun, hal ini bukanlah kondisi yang normal.
Berikut ini adalah penyebab muntah darah saat hamil muda maupun tua.
1. Sindrom Mallory-Weiss
Pada kasus morning sickness yang parah, Anda mungkin terlalu sering muntah atau mengalami dorongan muntah yang terlalu kuat.
Hal ini tanpa disadari bisa menimbulkan robekan pada lapisan kerongkongan. Kondisi ini sendiri dalam dunia medis disebut sindrom Mallory-Weiss.
Warna darah dalam muntahan akibat sindrom ini umumnya berwarna merah segar. Darah dapat keluar sendiri atau bersama makanan di dalam muntahan.
2. Tukak lambung
Peradangan lapisan lambung atau gastritis akibat infeksi bakteri Helicobacter pylori (H. pylori) dapat menyebabkan luka pada lambung. Kondisi ini disebut tukak lambung.
Apabila penyebab muntah darah saat hamil adalah karena luka pada saluran cerna, warna dari muntahan akan tampak lebih gelap hingga kecokelatan.
3. Efek samping obat-obatan
Tukak pada lambung, usus dua belas jari, atau kerongkongan juga dapat terjadi akibat efek samping beberapa obat pereda nyeri, seperti ibuprofen dan naproxen.
Artikel di dalam Australian Prescriber (2017) menyebutkan bahwa obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) membuat lapisan mukosa saluran cerna lebih rentan mengalami luka.
4. Mimisan
Volume darah yang meningkat hingga 50% selama kehamilan membuat ibu hamil lebih rentan mengalami mimisan.
Peningkatan hormon estrogen juga bisa membuat pembuluh darah di dalam hidung menjadi lebih rapuh sehingga mudah pecah dan menimbulkan perdarahan.
Jika darah mimisan tertelan, misalnya saat Anda berbaring, hal ini dapat menyebabkan muntah darah.
5. Varises esofagus
Varises esofagus terjadi ketika pembuluh darah vena pada bagian bawah esofagus atau kerongkongan membengkak.
Varises esofagus kerap terjadi pada ibu hamil yang mempunyai riwayat penyakit hati. Kondisi ini umumnya baru menimbulkan gejala saat pembuluh vena bocor atau pecah.
Selain muntah darah, pecahnya varises esofagus juga dapat ditandai dengan gejala pusing dan warna feses yang lebih gelap dari biasanya.
Cara mengatasi muntah darah saat hamil
Pengobatan muntah darah pada ibu hamil bergantung pada tingkat keparahan serta penyebabnya.
Pada kasus muntah darah yang ringan, berikut ini adalah beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi frekuensi dan keparahannya.
1. Minum air jahe
Saat mengalami mual dan muntah darah, Anda bisa mencoba minum air rebusan jahe. Kandungan dalam jahe dipercaya dapat meredakan masalah ibu hamil yang satu ini.
Ibu hamil disarankan untuk minum 250 ml air rebusan jahe sebanyak empat kali sehari. Tambah pula teh atau lemon untuk mengurangi rasa jahe yang mungkin cukup mengganggu.
2. Makan biskuit tawar
Apabila muntah darah terjadi saat bangun tidur, Anda dapat mencoba makan biskuit tawar, roti panggang, atau sereal ketika sarapan.
Jenis makanan ini bisa membantu mengembalikan energi yang hilang sekaligus menenangkan saluran pencernaan yang sedang bermasalah.
3. Minum air putih yang banyak
Kondisi tubuh yang kekurangan cairan atau dehidrasi bisa menimbulkan mual yang parah pada masa kehamilan (hiperemesis gravidarum).
Segera pulihkan diri dengan memperbanyak minum air putih. Sebaiknya, Anda minum air putih sebanyak 10–12 gelas atau sekitar dua liter air putih per hari.
Muntah darah selama kehamilan memang sering terjadi. Namun, ini bukan kondisi yang normal.
Apabila Anda mengalami muntah darah yang terlalu sering atau tidak kunjung membaik, segera periksakan diri Anda ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis.
Kesimpulan
- Muntah darah saat hamil bukanlah kondisi normal dan dapat mengindikasikan masalah kesehatan serius.
- Penyebab ibu hamil muntah darah bervariasi, antara lain morning sickness parah, tukak lambung, mimisan, varises esofagus, dan efek samping obat-obatan.
- Jika muntah darah sering terjadi atau tidak kunjung berhenti, segera periksakan diri Anda ke dokter.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]