Gejala mirip cacar pada ibu hamil perlu diwaspadai karena bisa jadi ini merupakan gejala cacar monyet atau monkeypox. Infeksi virus mpox penyebab cacar monyet bisa membawa sejumlah bahaya yang perlu diwaspadai, terutama pada kelompok rentan seperti ibu hamil.
Bahaya cacar monyet pada ibu hamil
Munculnya cacar monyet cukup menyita perhatian masyarakat, terlebih karena penyakit infeksi ini cukup berisiko selama masa kehamilan.
Virus Mpox bisa menular secara vertikal dari tubuh ibu ke janin melalui plasenta selama berada di dalam kandungan.
Infeksi pada ibu hamil ini juga berisiko menular ke bayi melalui kontak langsung selama persalinan maupun setelahnya saat bayi menyusui.
Beberapa studi menunjukkan bahwa monkeypox pada ibu hamil berisiko membawa komplikasi, seperti keguguran, kelahiran prematur, hingga bayi lahir mati (stillbirth).
Sebuah artikel yang diterbitkan dalam The Journal of Infectious Diseases (2017) memuat laporan mengenai empat ibu hamil di Republik Kongo yang mengalami gejala cacar monyet.
Dari keempat ibu hamil, hanya satu ibu yang melahirkan secara normal. Sementara itu, sisanya mengalami keguguran dan kematian janin di dalam kandungan.
Artikel lain yang dimuat dalam jurnal yang sama juga melaporkan kasus ibu hamil yang terkena monkeypox dan melahirkan bayi prematur pada usia kehamilan 24 minggu.
Bayi tersebut tampak mengalami ruam kulit yang mirip dengan gejala cacar monyet. Lalu, enam minggu setelahnya, bayi tersebut meninggal dunia.
Cara mencegah monkeypox pada ibu hamil
Meskipun cacar monyet termasuk penyakit yang dapat sembuh sendiri dalam 2–4 minggu, lebih baik untuk mencegah agar ibu hamil tidak terkena penyakit ini.
Berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah bahaya cacar monyet pada ibu hamil.
1. Lakukan vaksin cacar monyet
Vaksinasi adalah pencegahan yang efektif untuk mengurangi risiko monkeypox pada ibu hamil.
Belum diketahui apakah vaksin cacar monyet yang efektif, yakni JYNNEOS, dapat berdampak buruk pada kehamilan atau tidak.
Namun, dikutip dari laman Centers for Disease Control and Prevention, studi vaksin JYNNEOS pada hewan tidak menunjukkan adanya bahaya pada janin yang sedang berkembang.
Tidak semua orang bisa memperoleh vaksin ini. Ibu hamil bisa menerima vaksin bila masuk ke dalam kelompok berisiko, seperti pernah kontak dengan pasien Mpox.
2. Hindari kontak dengan orang atau hewan terinfeksi
Penularan cacar monyet pada ibu hamil terjadi saat ibu melakukan kontak dekat dengan orang yang terinfeksi.
Kontak fisik ini bisa berupa menyentuh cairan dan luka dari cacar, menyentuh benda-benda yang terkontaminasi, atau menghirup droplet yang keluar saat batuk dan bersin.
Selain kontak dekat dengan orang terinfeksi, penularan cacar monyet mungkin juga terjadi dari hewan ke manusia. Itu sebabnya, monkeypox tergolong sebagai penyakit zoonosis.
Guna mengurangi risiko tertular cacar monyet, hindarilah kontak dengan hewan yang sakit dan mati, terutama selama masa kehamilan.
3. Masak daging hingga matang sempurna
Virus Mpox juga bisa menyebar lewat makanan yang terkontaminasi. Maka dari itu, ibu hamil harus selalu mengonsumsi makanan yang bersih dan dimasak matang sempurna.
Hindari mengonsumsi daging mentah atau setengah matang. Usahakan untuk memasak daging dengan suhu internal yang sesuai, seperti 63°C untuk daging utuh dan 71°C untuk daging giling.
Selain itu, hindari konsumsi daging dari sumber yang tidak diketahui, seperti daging dari hewan liar yang berpotensi membawa virus penyebab cacar monyet.
4. Cuci tangan secara rutin
Kebersihan tangan adalah kunci utama untuk mencegah penularan berbagai penyakit infeksi, termasuk cacar monyet pada ibu hamil.
Ibu hamil dianjurkan untuk rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, misalnya setelah beraktivitas di luar rumah atau kontak dengan permukaan yang sering disentuh orang lain.
Selain itu, Anda juga bisa menggunakan hand sanitizer atau pembersih tangan berbasis alkohol minimal 60% untuk membunuh sebagian besar virus berbahaya.
Segera hubungi dokter bila Anda merasakan tanda dan gejala khas dari infeksi cacar monyet.
Cacar monyet pada ibu hamil dapat menyebabkan berbagai komplikasi kehamilan, termasuk keguguran, kelahiran prematur, hingga bayi lahir mati.
Jika Anda diketahui positif terkena monkeypox saat hamil, dokter dan tim medis mungkin menyarankan Anda untuk menjalani rawat inap di rumah sakit.
Tidak perlu khawatir bila Anda harus menjalani isolasi di rumah sakit. Ikutilah petunjuk dari dokter untuk mendukung pemulihan serta menjaga kesehatan diri dan kandungan.
Kesimpulan
- Cacar monyet pada ibu hamil bisa menyebabkan komplikasi serius, seperti keguguran, kelahiran prematur, dan kematian janin.
- Monkeypox bisa dicegah dengan vaksinasi, menghindari kontak dengan penderita dan hewan liar, memasak daging hingga matang, serta rutin mencuci tangan.
- Karena lebih berisiko mengalami komplikasi, ibu hamil yang terkena Mpox sebaiknya melakukan isolasi dan rawat inap di rumah sakit.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]