Kemunculan benjolan di payudara memang menjadi hal yang dikhawatirkan oleh banyak wanita, apalagi jika kondisi ini terjadi saat hamil.
Memang idak semua benjolan adalah pertanda kanker. Lantas, apa yang sebenarnya yang menyebabkan benjolan di payudara saat hamil? Apakah kondisi ini perlu diatasi? Simak ulasan berikut untuk jawabannya.
Normalkah punya benjolan di payudara saat hamil?
Munculnya benjolan pada payudara selama kehamilan adalah hal yang normal.
Ini pada dasarnya merupakan bagian dari perubahan payudara yang sehat selama kehamilan, seperti halnya payudara yang membesar dan peningkatan sensitivitas.
Dengan begitu, kemunculan benjolan di payudara ibu hamil pun masih berkaitan dengan perubahan lain yang terjadi selama kehamilan.
Kondisi ini biasanya berkaitan dengan perubahan hormon dan reaksi alami payudara untuk mempersiapkan fase menyusui.
Pada umumnya, ibu hamil akan menyadari bahwa ada benjolan di payudara mereka ketika memasuki trimester tiga.
Namun, mungkin saja Anda mengalaminya lebih cepat atau tidak menyadarinya sama sekali. Jadi, jangan khawatir jika bentuk payudara Anda berbeda dengan ibu hamil lainnya.
Meski begitu, tak ada salahnya untuk membicarakan soal perubahan pada payudara selama kehamilan bersama dokter kandungan Anda.
Dengan begitu, Anda bisa mengetahui penyebab pastinya dan mendapatkan perawatan jika dibutuhkan.
Penyebab benjolan di payudara saat hamil
Merasa ada benjolan di payudara saat hamil? Ini dia beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebabnya.
1. Galaktokel
Di dalam payudara, ada sebuah saluran yang disebut laktiferus untuk menyimpan ASI.
Ketika terjadi penyumbatan pada jaringan tersebut, Anda mungkin merasakan benjolan di sekitar payudara yang berisi ASI. Kondisi inilah yang disebut dengan galaktokel atau penyumbatan saluran susu.
Galaktokel memiliki ukuran yang cukup bervariasi dan bisa tumbuh di mana saja, termasuk sekitar puting payudara.
Ketika disentuh, galaktokel bisa terasa keras maupun lunak. Benjolan ini mungkin mengecil ketika dikompres dingin.
2. Adenoma laktasi
Peningkatan hormon estrogen, progesteron, dan prolaktin selama kehamilan sering kali menyebabkan pembentukan benjolan pada lobulus atau kelenjar penghasil susu.
Kondisi yang disebut adenoma laktasi ini termasuk tumor jinak, tetapi tidak bersifat kanker.
Benjolan karena adenoma laktasi seharusnya bisa Anda gerak-gerakkan. Benjolan ini terasa padat saat disentuh dan bisa muncul lebih dari satu.
Adenoma laktasi biasanya mulai muncul pada trimester tiga kehamilan dan menghilang sendirinya setelah berhenti menyusui.
3. Kista
Benjolan di payudara saat hamil juga bisa disebabkan oleh pertumbuhan kista. Pada dasarnya, tidak ada perbedaan di antara kista sebelum hamil dan saat hamil.
Namun, perubahan hormon selama kehamilan mungkin membuat ukuran kista membesar sehingga ibu hamil baru menyadari ada benjolan di payudara saat itu.
4. Infark payudara
Mengutip dari studi yang diterbitkan Elsevier (2015), infark payudara adalah pertumbuhan massa payudara karena berbagai kondisi, contohnya fibroadenoma, adenoma laktasi hamartoma, dan hipertrofik.
Benjolan karena infark payudara biasanya akan terasa nyeri, tidak memiliki batasan yang jelas, dan tidak bisa bergerak saat disentuh. Kondisi ini membuat infark sering kali dicurigai sebagai gejala kanker payudara.
Cara mengatasi benjolan di payudara saat hamil
Apabila disebabkan oleh perubahan hormon dan persiapan masa menyusui, benjolan di payudara saat hamil sebenarnya tidak membutuhkan penanganan khusus.
Meskipun bisa menimbulkan rasa tidak nyaman, kondisi ini akan membaik dengan sendirinya setelah Anda melahirkan atau menyusui.
Agar Anda lebih nyaman, tempelkan kompres dingin pada payudara dan kenakan bra yang sesuai ukurannya. Anda mungkin membutuhkan bra yang lebih besar saat hamil karena ukuran payudara juga membesar.
Meski tergolong normal, benjolan ini tidak bisa diabaikan sepenuhnya. Jika kemunculan benjolan juga disertai rasa panas, nyeri, atau bahkan sakit kepala, segeralah pergi ke dokter.
Pasalnya, kondisi tersebut bisa menjadi gejala peradangan yang disebabkan oleh tersumbatnya saluran susu.
Untuk mengatasi peradangan, dokter mungkin memberikan antibiotik atau obat anti-inflamasi. Pastikan Anda hanya minum obat yang diresepkan dokter.
Selain itu, bicarakan pada dokter jika benjolan tersebut tidak kunjung menghilang setelah melahirkan atau justru semakin membesar.
Meski kehamilan tidak ada kaitannya dengan peningkatan risiko kanker payudara, Anda mungkin baru menyadari gejalanya saat hamil.
Kehamilan memang membuat Anda harus beradaptasi dengan berbagai hal, termasuk kondisi payudara yang berubah.
Namun, tenang saja karena sebagian besar perubahan ini terjadi secara alami dan bermanfaat bagi perkembangan janin.
Kesimpulan
- Menemukan benjolan di payudara saat hamil merupakan hal yang wajar, sebab ini merupakan salah satu perubahan pada payudara selama masa kehamilan.
- Beberapa penyebab benjolan di payudara selama kehamilan adalah galaktokel, adenoma laktasi, kista, hingga infark payudara.
- Pada kebanyakan kasus, benjolan di payudara selama kehamilan tidak membutuhkan perawatan khusus.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]