Karena jumlahnya cenderung sedikit, air ketuban yang merembes sering kali tidak disadari ibu hamil. Meski begitu, kondisi tersebut tidak boleh diabaikan mengingat fungsi penting air ketuban bagi janin.
Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Karena jumlahnya cenderung sedikit, air ketuban yang merembes sering kali tidak disadari ibu hamil. Meski begitu, kondisi tersebut tidak boleh diabaikan mengingat fungsi penting air ketuban bagi janin.
Tidak hanya melindungi janin dari tekanan dari luar, air ketuban juga berperan penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan.
Oleh karena itu, penting untuk tetap menjaga jumlah air ketuban di dalam kandungan. Salah satunya dengan mengenali tanda-tanda air ketuban merembes.
Rembesan air ketuban sering kali tidak disadari karena ada cairan lain yang dapat keluar dari vagina ibu hamil, seperti urine. Jadi, Anda harus bisa membedakan cairan urine dan air ketuban.
Dibandingkan urine, warna air ketuban lebih bening atau sedikit kekuningan. Ia juga lebih encer, tidak berbau, dan kadang disertai bercak putih, lendir, atau sedikit darah.
Tidak semua rembesan air ketuban berbahaya. Air ketuban yang merembes menjelang persalinan atau sekitar minggu ke 37–40 kehamilan merupakan hal yang normal.
Namun, jika air ketuban merembes sebelum janin berusia 37 minggu atau jumlahnya terlalu banyak, penting bagi ibu untuk segera mencari pertolongan.
Selain itu, ibu juga perlu segera ke rumah sakit jika keluarnya ketuban disertai demam dan/atau keinginan buang air kecil yang tidak tertahankan.
Rembesan ketuban juga perlu segera mendapat perawatan jika cairan berbau busuk dan/atau berwarna cokelat atau kehijauan.
Warna tersebut menandakan bahwa janin mengeluarkan mekonium atau feses pertama janin yang seharusnya keluar setelah ia dilahirkan.
Karena urine dan air ketuban sekilas terlihat mirip, berikut adalah cara yang bisa ibu lakukan untuk memastikan bahwa cairan yang keluar dari Miss V adalah air ketuban.
Jika warnanya kuning, itu berarti urine. Apabila pembalut terasa basah tetapi tidak berwarna dan berbau, itu adalah air ketuban.
Ibu juga bisa melakukan senam Kegel dengan menahan otot dasar panggul. Jika ibu masih merasakan cairan yang keluar, kemungkinan besar itu adalah rembesan air ketuban.
Rembesan air ketuban keluar dari lubang atau robekan pada kantong ketuban. Meski begitu, sampai saat ini belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan lubang atau robekan tersebut.
Berikut adalah beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko air ketuban merembes pada ibu hamil.
Selain itu, gaya hidup tidak sehat seperti merokok, minum alkohol saat hamil, jarang olahraga, hingga mengonsumsi obat-obatan terlarang juga bisa meningkatkan risiko ibu hamil untuk mengalami air ketuban rembes.
Jika ibu melihat ciri-ciri air ketuban keluar saat usia kandungan sudah memasuki 37 minggu, tidak perlu terlalu khawatir. Kemungkinan besar, ini merupakan tanda-tanda persalinan.
Namun, jika rembesan air ketuban terlalu banyak atau ibu menyadari keberadaannya sebelum usia janin 37 minggu, pastikan untuk segera mendapat perawatan.
Jika tidak, ibu bisa saja mengalami oligohidramnion atau volume air ketuban yang terlalu sedikit. Berikut adalah beberapa bahaya yang bisa ditimbulkannya.
Kekurangan cairan ketuban akibat banyaknya ketuban yang merembes juga bisa menghambat perkembangan janin.
Dengan begitu, janin mungkin mengalami cacat bawaan lahir yang bisa memengaruhi kondisinya seumur hidup.
Langkah pertama yang perlu ibu lakukan saat mengetahui air ketuban merembes adalah pergi ke rumah sakit.
Dokter akan memastikan apakah cairan yang keluar dari Miss V adalah ketuban atau cairan lainnya. Dengan begitu, perawatan yang diberikan bisa disesuaikan.
Melansir dari laman Mayo Clinic, dokter mungkin memberikan antibiotik untuk mencegah infeksi dan suntikan kortikosteroid untuk mempercepat pematangan paru-paru pada janin.
Dokter bisa juga memberikan magnesium sulfat jika janin berusia di bawah 32 minggu dan menunjukkan tanda akan segera lahir. Magnesium sulfat diberikan untuk melindungi sistem saraf janin.
Setiap ibu hamil mungkin memerlukan cara yang berbeda untuk mengatasi air ketuban yang merembes, tergantung dari banyaknya cairan serta kondisi ibu dan janin.
Selalu ikuti saran perawatan dari dokter kandungan Anda untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar