Jenis kelamin mungkin adalah salah satu hal yang paling dinantikan dari kelahiran bayi. Kendati tak bisa ditebak, penentuan jenis kelamin anak ternyata tidak sepenuhnya acak seperti yang selama ini diperkirakan. Menurut sebuah penelitian, latar belakang genetik ayah turut berperan dalam menentukan jenis kelamin bayi yang lahir.
Hubungan antara latar belakang genetik dan jenis kelamin
Corry Gellatly, peneliti dari Newcastle University, Inggris, melakukan penelitian tentang hubungan antara kondisi genetik orangtua dan jenis kelamin anak. Ia mempelajari data 927 pohon keluarga dari Amerika Utara dan Eropa yang dihimpun sejak abad ke-17.
Melalui pohon keluarga tersebut, Gellatly melihat seberapa besar peluang seseorang memiliki anak laki-laki atau perempuan. Ternyata, pria yang mempunyai lebih banyak saudara laki-laki berkemungkinan lebih besar memiliki anak laki-laki.
Sementara itu, para pria yang mempunyai lebih banyak saudara perempuan cenderung memiliki anak perempuan. Ia menduga, hubungan antara kondisi genetik ayah dan jenis kelamin anak terletak pada jenis kromosom yang terdapat pada sel sperma ayah.
Jenis kelamin ditentukan dari kromosom X dan Y. Laki-laki memiliki satu kromosom X dan satu kromosom Y (XY), sedangkan perempuan memiliki dua kromosom X (XX). Sel sperma dapat membawa satu kromosom X atau satu kromosom Y.
Bila kromosom X pada sperma berpadu dengan kromosom X dari sel telur, bayi yang lahir akan berjenis kelamin perempuan (XX). Sebaliknya, jika kromosom Y pada sperma bertemu dengan kromosom X dari sel telur, bayi akan berjenis kelamin laki-laki (XY).
Gellatly juga menduga, jenis kromosom yang terdapat pada sperma mungkin ditentukan oleh suatu gen yang belum diketahui. Gen tersebut mungkin hanya aktif pada si ayah, dan inilah mengapa jenis kelamin anak tidak bisa diperkirakan dari kondisi genetik ibu.
Bagaimana gen dapat memengaruhi jenis kelamin anak?
Gellatly memberikan gambaran sederhana terkait dugaannya mengenai gen yang memengaruhi kromosom pada sperma. Gen adalah potongan DNA berisikan informasi genetik yang diwariskan kepada keturunan. Gen terletak pada kromosom.
Gen terdiri dari dua bagian yang disebut alel, masing-masing diwariskan dari ayah dan ibu. Pada teori Gellatly, alel ‘m’ membuat sperma memiliki kromosom Y, sedangkan alel ‘f’ membuat sperma memiliki kromosom X.
Kombinasi alel yang berbeda akan memengaruhi kondisi genetik serta jenis kelamin anak. Berikut gambarannya:
- Pria yang memiliki alel mm menghasilkan lebih banyak sperma dengan kromosom Y sehingga mereka mempunyai lebih banyak anak laki-laki.
- Pria yang memiliki alel mf menghasilkan sperma berkromosom X dan Y dengan jumlah sama. Jumlah anak laki-laki dan perempuannya kurang lebih pun sama.
- Pria yang memiliki alel ff menghasilkan lebih banyak sperma dengan kromosom X sehingga mereka mempunyai lebih banyak anak perempuan.
Jenis kelamin bayi konon bisa dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk kondisi genetik orangtua. Meski demikian, hal ini tidak selalu bersifat mutlak dan memerlukan penelitian lebih lanjut.
Baik laki-laki maupun perempuan, yang terpenting Anda senantiasa menjaga kesehatan kandungan agar janin tumbuh dengan optimal. Jenis kelamin hanyalah satu dari banyak kejutan yang membuat kehamilan terasa menyenangkan.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]