4. Bola
Permainan tenis lapangan menggunakan bola khusus sesuai ketentuan untuk pertandingan resmi dan latihan. Beberapa ketentuan itu antara lain seperti di bawah ini.
- Bola tenis terbuat dari bahan karet dengan lapisan serabut berwarna kuning kehijauan.
- Permukaan bola tenis harus licin dan tidak terdapat jahitan.
- Garis tengah penampang antara 63,50 mm hingga 66,77 mm.
- Bobot bola tenis sekitar 56,70 gram hingga 58,48 gram.
- Bola tenis memiliki kekuatan pantulan 1.346 mm hingga 1.473 mm, apabila dijatuhkan di atas lantai dari ketinggian 2.450 mm.
5. Sarana pendukung lain
Seorang pemain tenis juga membutuhkan peralatan pendukung lainnya, seperti pakaian dan sepatu olahraga. Pakaian olahraga untuk tenis sebaiknya terbuat dari bahan dry fit yang mudah menyerap keringat saat bermain. Celana juga sebaiknya berbahan katun atau parasut, dengan panjang di atas lutut dan memiliki kantung pada bagian sampingnya.
Perhatikan pemilihan sepatu olahraga sesuai dengan jenis lapangan. Untuk lapangan keras (hardcourt), gunakan sepatu dengan sol licin. Sementara untuk lapangan rumput, gunakan sepatu dengan sol bergelombang dan berpola. Pemilihan sepatu yang sesuai tentu akan meminimalisir risiko cedera pada kaki.
Teknik dasar permainan tenis lapangan
Sebagai seorang pemula, ada beberapa teknik dasar permainan tenis lapangan yang perlu dikuasai, mulai dari cara memegang raket (grip), melakukan posisi siap (ready position), dan mengetahui beberapa jenis pukulan (stroke).
1. Pegangan raket (grip)
Pegangan akan sangat menentukan dalam menciptakan pukulan yang baik. Umumnya, ada tiga jenis pegangan raket (grip) dalam pertandingan tenis lapangan, antara lain continental grip, eastern grip, dan western grip.
- Continental grip. Jenis pegangan tenis lapangan paling dasar yang biasanya diajarkan kepada pemula. Cocok untuk berbagai jenis pukulan, akan tetapi kurang mampu memberikan topspin yang besar pada groundstroke sehingga kurang populer di kalangan petenis profesional.
- Eastern grip. Jenis pegangan tenis yang bisa dikuasai berikutnya, baik untuk rekreasi atau profesional. Pegangan ini bekerja dengan baik untuk permukaan lapangan yang memiliki laju cepat dan bisa memberikan cukup topspin. Namun, pegangan ini umumnya cukup menimbulkan kesulitan dalam menangani bola yang memantul tinggi.
- Western grip. Jenis peregangan tingkat lanjut yang cukup menantang dan sulit untuk dikuasai. Banyak profesional menggunakan teknik pegangan raket ini karena bisa menghasilkan topspin maksimum, terutama saat bermain di permukaan lapangan yang memiliki laju lambat seperti lapangan tanah liat (clay).
2. Posisi siap (ready position)
Posisi siap atau ready position adalah posisi persiapan menjelang lawan melakukan servis atau pukulan balik dalam permainan tenis lapangan. Melakukan posisi siap dengan teknik benar bisa memberikan kesempatan untuk mengembalikan bola lawan dengan baik.
Untuk melakukan posisi ini, bungkukkan badan sedikit ke depan, lutut ditekuk, dan posisikan raket di depan badan. Biasakan pandangan mata tertuju pada bola dan gerakan raket lawan. Lakukan posisi siap setiap kali lawan hendak melakukan pukulan.
Saat melakukan sikap ini, pemain sebaiknya tidak dalam posisi tegang, namun tetap menjaga keseimbangan badan agar tubuh dapat bergerak dengan mudah, baik maju, mundur, ke kanan, atau ke kiri untuk menerima bola dari lawan.
3. Pukulan bola (stroke)
Setelah menguasai pegangan raket dan posisi siap yang benar, teknik dasar permainan tenis lapangan lainnya yang perlu dikuasai adalah pukulan bola. Beberapa pukulan bola atau stroke yang cukup penting selama pertandingan tenis seperti berikut ini.
- Serve. Pukulan awalan untuk memulai permainan tenis lapangan. Menyempurnakan teknik servis bisa menjadi kunci untuk memenangkan pertandingan, yakni dengan cara membuat lawan kesulitan untuk membalas tembakan.
- Return of serve. Pengembalian pukulan servis dari lawan bisa membuka peluang untuk melakukan rally panjang dan mencuri poin. Maka dari itu, Anda perlu melakukan posisi siap yang matang dan pegangan raket dengan benar.
- Groundstroke. Pukulan yang paling umum terjadi selama pertandingan, yakni dengan membuat bola harus memantul sekali pada lapangan dalam melakukan serangan. Groundstroke bisa dilakukan dalam teknik forehand atau backhand. Menyempurnakan salah satu teknik tersebut bisa membantu memenangi pertandingan.
- Volley. Pukulan yang bisa dilakukan sebelum bola memantul pada lapangan dengan tujuan untuk membatasi waktu reaksi lawan. Teknik ini membutuhkan koordinasi mata dan tangan yang kuat untuk menghasilkan pukulan yang sulit dikembalikan lawan.
- Approach shot. Pukulan yang bertujuan menyerang dengan memukul bola sebelum mencapai garis belakang lapangan, tetapi meninggalkan banyak ruang pada bagian belakang. Setelah melakukan gerakan ini, umumnya petenis akan menyelesaikannya dengan pukulan volley.
Cara bermain dan aturan skor dalam tenis lapangan

Sebelum bertanding, pemain dan pihak lawan akan mengundi untuk memilih servis atau sisi lapangan permainan. Metode penskoran dalam permainan tenis lapangan berbeda dengan mayoritas olahraga sejenis seperti bulu tangkis. Tenis lapangan menggunakan sistem penskoran yang terbagi dalam game, set, dan match.
Berdasarkan ITF Rules of Tennis (2019), secara mudah sistem penskoran tenis lapangan bisa dijelaskan sebagai berikut ini.
Skor dalam game (score in a game)
Saat pemain berhasil menjatuhkan bola di lapangan permainan lawan atau lawan tidak bisa mengembalikan bola, maka pemain akan mendapatkan poin. Perolehan poin dalam sebuah game memiliki penamaan seperti di bawah ini.
- Skor 0 = love
- Skor pertama = 15
- Skor kedua = 30
- Skor ketiga = 40
- Skor keempat = game
Untuk memenangkan game, pemain harus memenangkan empat poin penuh. Hal ini bisa pemain peroleh jika mendapatkan satu poin lagi dari skor 40-30, 40-15, atau 40-love. Namun, jika kedua pemain memperoleh skor sama 40-40 maka akan terjadi deuce. Dalam kondisi ini, pemain harus memenangkan dua poin berturut-turut untuk memenangkan game.
Skor dalam set (score in a set)
Pemain harus memenangkan 6 game terlebih dulu dengan selisih unggul minimal dua game (misalnya, 6-4,6-3, 6-2, 6-1, atau 6-0) untuk memenangkan satu set. Apabila terjadi skor 6-5 pada sebuah set, maka set harus berlanjut hingga terjadi selisih skor dua game atau 7-5.
Namun, jika kedua pemain meraih skor seri 6-6 dalam satu set, maka akan diberlakukan sistem tie-break game untuk menentukan pemenang set. Dalam tie-break game, perhitungan skor tidak lagi menggunakan sistem love, 15, 30, 40, dan game, melainkan dengan angka biasa, mulai dari 0, 1, 2, 3, 4, 5, dan seterusnya.
Pemain yang terlebih dahulu mendapatkan 7 poin dengan selisih unggul minimal dua poin (misalnya, 7-5, 8-6, 9-7, 10-8, dan seterusnya), berhak memenangkan tie-break game sekaligus memenangi set tersebut. Skor akan tercatat sebagai 7-6 dengan angka kecil pada masing-masing skor untuk menunjukkan perolehan poin tie-break game.
Skor dalam pertandingan (score in a match)
Dalam kejuaraan, jumlah set pertandingan tenis lapangan bisa berbeda-beda. Umumnya, hanya dua metode penskoran yang dilakukan, yakni format best-of-three dan best-of-five.
Pada format best-of-three, maksimal jumlah set adalah sebanyak 3 set dan pemain harus memenangkan 2 set untuk memenangkan pertandingan. Sementara pada format best-of-five, maksimal jumlah set adalah sebanyak 5 set dan pemain harus memenangkan 3 set untuk memenangkan pertandingan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar