Bagi Anda yang rutin olahraga seperti lari atau jalan santai maupun jalan cepat, tentu jadi malas saat cuaca tidak mendukung. Anda tidak perlu khawatir, Anda masih bisa menggunakan treadmill yang ada di rumah atau pergi ke tempat fitness. Akan tetapi, jangan sampai Anda melakukan berbagai kesalahan menggunakan treadmill berikut ini, ya.
Masalahnya bukannya membuat tubuh jadi sehat, justru olahraga dengan treadmill tanpa berhati-hati bisa membuat badan sakit bahkan cedera.
Berbagai kesalahan saat menggunakan treadmill
Apa, sih, treadmill itu? Treadmill adalah alat fitness yang digunakan untuk berlari atau berjalan tanpa berpindah tempat. Alat ini dilengkapi dengan fitur kecepatan, pengukur detak jantung, jarak tempuh, dan jumlah kalori yang terbakar.
Walaupun memudahkan seseorang untuk berolahraga, faktanya banyak orang yang sebenarnya keliru ketika menggunakan treadmill. Jadi, risiko cedera saat melakukan olahraga dengan alat ini juga masih sering terjadi. Nah, agar Anda terhindar dari cedera, sebaiknya hindari berbagai kebiasaan yang salah saat Anda menggunakan alat treadmill, seperti:
1. Tidak pemanasan dulu
Latihan pemanasan menjadi aktivitas penting sebelum Anda memulai olahraga apa pun, termasuk lari atau jalan cepat memakai treadmill. Fungsinya untuk mempersiapkan otot agar lebih lentur, meningkatkan elastisitas jaringan ikat, dan secara bertahap meningkatkan detak jantung. Dengan begitu, latihan pemanasan bisa menghindari otot menjadi sakit atau cedera setelah digunakan.
Melakukan latihan pemanasan tidak perlu lama-lama, tetap bisa Anda lakukan meski sibuk atau terburu-buru. Cukup luangkan waktu sekitar 5 sampai 7 menit dengan gerakan memutar pergelangan kaki, gerakan menendang, dan mengangkat kaki setinggi lutut.
2. Pakai sepatu yang tidak sesuai
Saat Anda ingin berolahraga bukan hanya pemanasan tubuh yang penting, pilihan sepatu juga harus dipertimbangkan. Ada banyak jenis sepatu untuk olahraga. Berjalan dan berlari sering kali membuat sepatu bagian tumit menjadi aus. Jadi, pilih sepatu olahraga khusus untuk lari dengan bantalan ekstra sol untuk melindungi tumit dan tulang kaki dari cedera.
3. Pandangan mata fokus ke kaki
Saat lari atau berjalan, gerakan akan berfokus pada kaki Anda. Nah, bukan berarti mata Anda terus menatap ke bawah. Kesalahan ini tanpa disadari sering Anda lakukan. Postur menundukkan kepala ke bawah saat menggunakan treadmill dapat menyebabkan Anda kehilangan keseimbangan. Akibatnya, risiko terjatuh akan semakin besar.
Selain itu, portur tersebut juga memberikan ketegangan pada otot leher dan bahu yang bisa mengurangi asupan oksigen bagi tubuh. Kondisi ini bisa membuat Anda cepat lelah.
Jadi, harus bagaimana? Posisikan tubuh berdiri tegap dengan pandangan mata mengarah ke depan. Pastikan juga terus menjaga posisi bahu sejajar dengan kaki, supaya tubuh tidak terlalu condong ke depan.
4. Berdiri dekat dengan monitor treadmill
Banyak orang yang khawatir akan ketinggalan langkah saat menggunakan treadmill, sehingga memilih berdiri dekat dengan monitor. Ketika treadmill mulai bergerak, berdiri di dekat monitor bisa membatasi gerakan Anda. Saat Anda mencoba untuk mundur atau maju, postur tubuh akan menjadi berubah.
Akibatnya, bagian pinggul ke bawah akan menjorok ke belakang. Jika posisi dan postur tubuh tidak Anda betulkan dengan segera, keseimbangan tubuh bisa terganggu. Gerakan tangan kanan dengan kaki mungkin menjadi tidak seirama. Untuk menghindarinya, Anda bisa memberi tanda pada bagian alas treadmill, misalnya dengan selotip atau lakban supaya posisi tubuh dan jarak Anda berdiri tetap terjaga.
5. Berpegangan pada sisi treadmill
Berpegangan pada treadmill mungkin bisa membantu Anda agar tetap seimbang berdiri. Sayangnya, ini akan mengurangi beban pada kaki jika Anda terus melakukannya. Artinya, akan lebih sedikit kalori yang dibakar.
Berpegangan pada sisi treadmill juga bisa mengubah postur tubuh dan menciptakan ketegangan pada otot leher, otot bahu, dan otot lengan. Postur tubuh ini bisa membuat tubuh menjadi membungkuk dan akhirnya menyebabkan nyeri punggung.
Jadi, sebaiknya posisikan lengan Anda di samping badan saat mesin mulai berjalan dan saat jalan santai. Saat gerakan semakin cepat, Anda bisa menekuk lengan hingga jadi sudut siku 90 derajat.
6. Melangkahkan kaki terlalu jauh
Melangkah lebih pendek dan lebih cepat lebih baik dibanding dengan melangkahkan kaki terlalu jauh. Melangkah lebih pendek, membuat Anda bisa konsentrasi lebih baik dan membuat otot untuk membakar lebih banyak kalori. Sementara melangkah terlalu jauh, bisa mengganggu konsentrasi, keseimbangan tubuh, dan bisa membuat Anda jatuh.
7. Latihan mati-matian
Saat menggunakan treadmill Anda mungkin merasa tertantang oleh orang di sekitar Anda untuk menambah kecepatan. Anda boleh saja meningkatkan kecepatan, asal dilakukan secara bertahap. Terlalu cepat di awal bisa membuat Anda cepat lemah. Anda mungkin akan merasakan denyut jantung berdetak lebih cepat dan sedikit nyeri atau sakit pada otot setelah latihan. Jika terus dilakukan, badan Anda malah jadi sakit, bukannya segar.
Jadi, atur kembali kecepatan Anda dalam latihan. Mulai dengan pemanasan, jalan santai, dan jalan cepat sesuai meningkatnya kecepatan dan mulai untuk jogging. Lakukan jogging selama satu sampai tiga menit lalu turunkan kecepatannya. Kemudian, kembali lakukan jalan cepat selama 3 sampai 5 menit dan lanjutkan dengan jogging selama satu sampai tiga menit.
Selain mengatur kecepatan, atur juga jadwal latihan Anda. Dilansir dari Prevention, Benjamin Fegueroa, seorang ahli kebugaran di Fox Rehabilitation menganjurkan latihan intensitas tinggi sebaiknya dilakukan dua atau tiga kali dalam seminggu. Sementara, latihan intensitas sedang dilakukan sebanyak tiga atau lima kali dalam seminggu.
[embed-health-tool-bmr]