backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Bolehkah Pengidap Kanker Tulang Berolahraga?

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 25/08/2021

    Bolehkah Pengidap Kanker Tulang Berolahraga?

    Anda tentu tahu jika olahraga adalah aktivitas yang menyehatkan dan bermanfaat bagi tulang-tulang di tubuh Anda. Namun yang menjadi pertanyaan, apakah olahraga juga aman untuk penderita kanker tulang? Sebab, orang dengan kondisi ini tidak memiliki tulang sesehat orang normal. Penasaran dengan jawabannya? Tenang, simak ulasannya berikut ini, ya.

    Apakah pengidap kanker tulang boleh olahraga?

    pencegahan kanker tulang

    Olahraga membuat tubuh Anda bergerak lebih aktif. Itu artinya, tubuh akan lebih banyak membakar energi, detak jantung jadi lebih cepat, mengurangi stres, dan memperkuat tulang. Dapat Anda simpulkan, bahwa olahraga memberikan efek positif dari ujung kepala hingga kaki Anda.

    Sebuah penelitian dalam Journal of Bone and Mineral Research menunjukkan melambatnya pertumbuhan tumor tulang dari sel kanker payudara bermetastasis pada tikus yang melakukan aktivitas mirip olahraga. Studi ini memang masih terbatas, sehingga perlu penelitian lebih lanjut untuk memastikan efeknya pada manusia.

    Meski begitu, situs Chartered Society of Physiotherapy menyebutkan bahwa pasien kanker tulang metastatis tetap perlu menjalani olaharaga. Pasien kanker yang rutin melakukan jalan santai setidaknya 30 menit per hari, memiliki kualitas hidup yang lebih baik ketimbang pasien yang kurang berolahraga.

    Organisasi bahkan ini merekomendasikan pasien kanker tulang metastatik melakukan olahraga berupa aktivitas aerobik sedang selama 150 menit per minggunya, atau 75 menit aktivitas aerobik yang kuat.

    Penerapan Pola Hidup Sehat untuk Penderita Kanker

    American Cancer Society juga menyebutkan manfaat lain yang bisa didapat pasien kanker sebelum, selama, dan sesudah menjalani pengobatan kanker sebagai berikut ini.

    • Mengurangi kelelahan dan membantu pasien tidur lebih nyenyak.
    • Meredakan stres, depresi, dan kecemasan.
    • Meningkatkan fleksibilitas tubuh dan membuat otak bekerja lebih baik.
    • Memperkuat sistem imun dan meminimalisasi efek samping pengobatan.
    • Memperbaiki nafsu makan pasien kanker sehingga membantu pasien menjaga berat badannya.

    Meskipun olahraga aman dilakukan untuk pasien kanker tulang, penting bagi Anda untuk konsultasi lebih dahulu dengan dokter sebelum menerapkan aktivitas fisik ini.

    Pilihan olahraga yang aman untuk pengidap kanker tulang

    olahraga untuk penderita gagal ginjal

    Walaupun ahli kesehatan merekomendasikan pasien kanker tulang untuk tetap berolahraga, tidak semua jenis olahraga boleh dilakukan. Pilihan olahraga paling aman untuk orang dengan kondisi ini adalah jalan santai, brisk walking, atau bersepeda.

    Kesemua jenis olahraga tersebut memberikan tekanan lebih ringan pada tulang Anda sehingga umumnya aman dilakukan. Namun, jika Anda berkeinginan untuk melakukan olahraga di luar jenis olahraga yang disebutkan di atas, konsultasikan pada dokter terlebih dahulu, ya.

    Hal ini juga berlaku jika Anda baru saja menjalani pengobatan kanker tulang berupa operasi, memiliki masalah dalam menjaga keseimbangan tubuh, memiliki penyakit paru-paru, dan tubuh kelelahan parah.

    Tips olahraga aman untuk pengidap kanker tulang

    Agar olahraga memberikan manfaat bagi tubuh, perhatikan beberapa panduan olahraga untuk penderita kanker berikut ini

    1. Minta bantuan spesialis

    Biasanya dokter hanya akan memberikan perizinan dan membantu membuat rencana olahraga Anda. Namun praktiknya, Anda kadang membutuhkan bantuan spesialis olahraga, terapis fisik, atau ahli fisiologi olahraga. Jadi, jangan sungkan untuk meminta rekomendasi dokter.

    2. Mulai olahraga secara perlahan

    Olahraga menawarkan banyak manfaat bagi pasien kanker tulang. Namun, bukan berarti Anda boleh memulai olahraga dengan durasi yang lama. Lakukan olahraga secara bertahap, yakni 30 menit di minggu pertama dan Anda boleh menambahkan durasinya di minggu berikutnya.

    3. Pahami kondisi diri

    Selain izin dari dokter, penting bagi Anda untuk memahami kondisi tubuh sendiri. Contohnya, jika Anda merasa kelelahan, sebaiknya tidak memaksakan diri untuk olahraga.

    Selama berolahraga, wajib meluangkan waktu untuk beristirahat. Anda juga bisa memilih latihan fisik kombinasi, agar tubuh tidak terlalu kelelahan. Misalnya, setelah beberapa menit jalan cepat, lakukan jalan santai, dan barulah istirahat.

    4. Pastikan diri untuk berolahraga dengan aman

    Saat memulai olahraga, jauhi permukaan tidak rata yang bisa membuat Anda terjatuh. Jika cuaca sedang tidak mendukung, lakukan olahraga di dalam rumah, misalnya berjalan di atas treadmill.

    Minta keluarga terdekat untuk menemani Anda berolahraga bersama. Jangan lupa untuk melakukan latihan pemanasan sebelum dan pendinginan sesudah olahraga. Siapkan selalu air minum dan camilan agar Anda bisa langsung mengisi tenaga setelah berolahraga.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 25/08/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan