backup og meta

Teratoma

DefinisiGejalaPenyebabKomplikasiDiagnosisPengobatan

Pada umumnya, tumor tumbuh dari jenis sel yang spesifik, sesuai dengan jaringan tempat ia muncul. Namun, hal ini tidak berlaku pada teratoma yang justru bisa mengandung berbagai jenis jaringan tubuh sekaligus. Bagaimana hal tersebut bisa terjadi? Apakah tumor teratoma bisa berkembang menjadi kanker? Simak informasi berikut untuk mendapatkan jawabannya.

Teratoma

Apa itu teratoma?

Teratoma adalah jenis tumor sel germinal atau tumor yang bermula dari sel reproduksi, seperti sel telur dan sperma.

Namun, alih-alih berkembang menjadi sel germinal, sel-sel ini justru berubah menjadi jaringan yang tidak seharusnya, seperti rambut, otot, gigi, hingga tulang.

Karena itulah, benjolan tumor teratoma bisa mengandung beberapa jenis jaringan sekaligus. Pada kasus tertentu, teratoma bahkan bisa mengandung jaringan tubuh lainnya, seperti hati, paru-paru, otak, hingga kelenjar tiroid. 

Secara umum, teratoma bisa dibedakan menjadi dua jenis utama seperti berikut.

  • Mature: muncul pada usia reproduktif dan mengandung jaringan yang sudah berkembang sempurna (mature) sehingga tidak bersifat kanker. Ini adalah jenis yang paling umum.
  • Immature: berisi tiga lapisan germinal, yaitu endoderm, mesoderm, dan ektoderm. Ini adalah bakal jaringan yang belum sempurna sehingga berisiko menyebar ke bagian tubuh lain dan menjadi kanker.

Jenis immature teratoma ini lebih sering terjadi pada anak-anak, bahkan sejak mereka masih di dalam kandungan.

Selain jenis jaringan yang terkandung di dalamnya, tumor bisa dibedakan melalui lokasi pertumbuhannya.

Namun, Cleveland Clinic menyebutkan bahwa tumor ini paling sering tumbuh di ovarium, testis, dan sakrokoksigeal atau tulang ekor (khususnya pada anak-anak).

Gejala teratoma

Teratoma sering kali tidak menunjukkan gejala apa pun pada tahap awal. Setelah sel berkembang, gejala yang dirasakan setiap orang bisa berbeda sesuai lokasi pertumbuhan tumor.

Secara umum, berikut adalah gejala tumor sel germinal.

  • Nyeri.
  • Perdarahan.
  • Pembengkakan.
  • Peningkatan hormon beta-human chorionic gonadotropin (BhCG).
  • Peningkatan protein penanda kanker, yaitu alpha fetoprotein (AFP).

Di samping itu, berikut adalah perbedaan gejala teratoma sesuai lokasi pertumbuhan tumor.

  • Ovarium: sakit perut dan nyeri panggul. Pada beberapa kasus, ovarian teratoma mungkin terjadi bersamaan dengan ensefalitis NMDA sehingga menimbulkan sakit kepala, kebingungan, dan psikosis.
  • Testis: benjolan serta pembengkakan pada salah satu atau kedua testis.
  • Sakrokoksigeal : nyeri tulang ekor, muncul benjolan di tulang ekor, sembelit, nyeri saat buang air kecil, pembengkakan pada area kemaluan, dan kaki yang melemah.

Penyebab teratoma

ruptur testis

Sama seperti jenis kanker lainnya, penyebab teratoma belum diketahui pasti. Namun, kondisi ini telah dikaitkan dengan gangguan dalam proses diferensiasi sel.

Diferensiasi adalah proses pematangan sel untuk menjadi sel dengan fungsi tertentu, misalnya sel darah, sel saraf, atau sel otot.

Dalam kasus teratoma, sel germinal justru tidak mengalami diferensiasi sehingga mempertahankan kemampuannya untuk berubah menjadi sel-sel lain.

Sel ini kemudian berpindah ke bagian tubuh lainnya, terutama ovarium atau testis, dan berkembang menjadi sel tertentu, seperti sel rambut, sel otot, dan sel tulang.

Teratoma adalah tumor yang bisa menyerang siapa saja. Namun, beberapa faktor berikut dipercaya bisa meningkatkan risikonya.

  • Genetik
  • Paparan radiasi tinggi.
  • Gangguan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
  • Gangguan hormon.

Komplikasi teratoma

Berikut adalah beberapa risiko komplikasi jika tumor ini tidak mendapatkan pengobatan.

  • Torsio atau terpelintirnya bagian tubuh sehingga menimbulkan rasa sakit.
  • Infeksi.
  • Ruptur atau kondisi ketika tumor pecah.
  • Infertilitas.

Meski jarang terjadi, tumor yang awalnya bersifat jinak mungkin berubah menjadi ganas atau kanker.

Diagnosis

Pada tahap awal pemeriksaan, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan bertanya seputar gejala serta riwayat kesehatan Anda.

Di samping itu, dokter mungkin menganjurkan Anda melakukan beberapa tes berikut.

  • Tes pencitraan, seperti X-rays, CT scan, MRI, atau USG untuk melihat ukuran dan lokasi tumor.
  • Tes darah untuk memeriksa kadar hormon sebagai penanda tumor.
  • Biopsi (pengambilan sampel sel tumor) untuk mengetahui apakah tumor bersifat kanker atau nonkanker.

Pengobatan teratoma

Meski tidak bersifat kanker, hampir semua jenis teratoma tetap harus diangkat dari dalam tubuh.

Pasalnya, benjolan tumor berisiko pecah sehingga menimbulkan masalah lain. Dokter akan mengangkat tumor melalui biopsi dan operasi.

Jika tumor bersifat ganas atau kanker, dokter mungkin menyarankan perawatan dengan cara berikut.

  • Kemoterapi: pemberian obat yang bekerja dengan menghambat pertumbuhan atau reproduksi sel kanker.
  • Radioterapi: memancarkan sinar radiasi atau menyuntikkan cairan radioaktif ke bagian tubuh yang terjangkit kanker.
  • Kemoradiasi: prosedur gabungan kemoterapi dan radioterapi.

Setiap pasien tumor bisa menjalani proses pemeriksaan dan perawatan yang berbeda. Karena itulah, selalu ikuti saran dari dokter Anda.

Di samping itu, jangan lupa untuk memberi dukungan mental jika ada orang terdekat Anda yang sedang menjalani perawatan untuk teratoma.

Kesimpulan

  • Teratoma adalah tumor yang menyerang sel germinal. Normalnya, sel ini berkembang menjadi sel reproduksi, tetapi justru terus membelah sehingga menghasilkan jaringan lain yang tidak seharusnya.
  • Dapat dibedakan menjadi mature dan immature. Tumor mature bersifat jinak dan umumnya terjadi di usia reproduktif. Sementara itu, tumor immature berpotensi berkembang menjadi kanker dan lebih sering terjadi pada anak-anak.
  • Diperkirakan terjadi karena sel germinal tidak mengalami proses diferensiasi sel menjadi spesifik.
  • Berisiko menimbulkan komplikasi berupa torsio, infeksi, ruptur, hingga infertilitas.
  • Hampir semua jenis teratoma diatasi dengan pengangkatan sel tumor. Pada tumor ganas, dokter mungkin menganjurkan kemoterapi, radioterapi, atau kemoradiasi.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Teratoma: When germ cells go rogue. (n.d.). Cleveland Clinic. Retrieved 16 July 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22074-teratoma

Malignant teratoma of the mediastinum: MedlinePlus medical encyclopedia. (n.d.). MedlinePlus – Health Information from the National Library of Medicine. Retrieved 16 July 2025, from https://medlineplus.gov/ency/article/001316.htm

Teratoma. (n.d.). Boston Children’s Hospital. Retrieved 16 July 2025, from https://www.childrenshospital.org/conditions/teratoma

Teratoma. (n.d.). Osmosis. Retrieved 16 July 2025, from https://www.osmosis.org/answers/teratoma

Versi Terbaru

29/07/2025

Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Cara Mengobati Kanker, Mulai dari Minum Obat Hingga Prosedur Medis

Apakah Semua Tumor Otak Mematikan?


Ditinjau oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro · Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Diperbarui 29/07/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan