backup og meta

Leukemia Limfoblastik Akut

Leukemia Limfoblastik Akut

Definisi

Apa itu leukemia limfoblastik akut?

Leukemia limfoblastik akut (LLA) adalah penyakit kanker yang menyerang darah dan sumsum tulang. LLA termasuk ke dalam kelompok kanker darah yang bisa berkembang sangat cepat dan bisa jadi fatal jika tak ditangani dengan cepat.

Oleh karena cepat berkembang, kanker darah ini disebut dengan akut.

Penyakit ini terjadi karena sumsum tulang memproduksi terlalu banyak limfosit (salah satu jenis sel darah putih). Kondisi ini juga biasanya dapat memengaruhi organ tubuh lainnya, seperti kelenjar getah bening, hati, sistem saraf pusat, dan testis pada pria.

Sel darah putih yang biasanya terpengaruh oleh leukemia limfoblastik akut adalah limfosit tipe B dan tipe T. Apabila kedua sel tersebut tidak berkembang secara sempurna, keduanya berpotensi tumbuh menjadi sel kanker.

Seberapa umum kondisi ini?

Leukemia limfoblastik akut merupakan jenis kanker yang umum terjadi. Penyakit ini lebih banyak menyerang anak-anak di bawah 15 tahun. Namun, pada beberapa kasus, penyakit ini juga dapat ditemukan pada orang dewasa dan lansia berusia di atas 70 tahun.

Selain itu, anak-anak berusia di bawah 5 tahun lebih berisiko terserang penyakit ini dibanding anak-anak yang berusia sedikit lebih tua.

Leukemia limfoblastik akut lebih banyak ditemukan pada pasien pria dibanding wanita. Kelompok ras dengan kasus leukemia terbanyak adalah orang-orang berkulit putih.

Leukemia limfoblastik akut dapat ditangani dengan cara mengetahui faktor-faktor risiko yang ada. Anda dapat berdiskusi dengan dokter untuk mengetahui informasi lebih lanjut.

Tanda-tanda & gejala

Apa saja tanda-tanda dan gejala leukemia limfoblastik akut?

Gejala leukemia limfoblastik akut yang paling sering dijumpai adalah sakit kepala, sakit perut, kelelahan, pucat atau memar. Selain itu, pasien juga dapat mengalami pembengkakan pada hati, pembesaran kelenjar limfa dan kehilangan ingatan.

Berikut adalah tanda-tanda dan gejala penyakit ini:

  • Kelelahan atau tubuh terasa lemas
  • Demam
  • Berkeringat di malam hari
  • Mudah muncul memar dan berdarah pada kulit
  • Munculnya petechiae
  • Napas lebih pendek
  • Berat badan menurun
  • Kehilangan nafsu makan
  • Rasa sakit di tulang atau perut
  • Rasa sakit atau sesak di bawah tulang rusuk
  • Muncul benjolan di leher, bawah lengan, perut, atau pangkal paha
  • Infeksi di beberapa titik di tubuh
  • Gusi berdarah
  • Kulit terlihat pucat

Kemungkinan ada beberapa tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Apabila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, segera berkonsultasi dengan dokter Anda.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Apabila Anda memiliki tanda-tanda atau gejala di atas, segera konsultasikan dengan dokter Anda. Meskipun Anda belum yakin apakah gejala yang Anda rasakan berhubungan dengan leukemia, akan lebih baik apabila Anda bertanya ke dokter.

Tubuh masing-masing orang menunjukkan tanda-tanda dan gejala yang bervariasi. Oleh karena itu, pastikan Anda selalu berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.

Penyebab

Apa penyebab leukemia limfoblastik akut?

Leukemia limfoblastik akut dapat terjadi akibat adanya kesalahan pada DNA yang berada di sumsum tulang. Di dalam sumsum tulang, terdapat sel punca yang berperan dalam pembentukan sel-sel darah, termasuk sel darah putih, sel darah merah, dan trombosit.

Akibat adanya kerusakan pada DNA, produksi sel-sel di sumsum tulang akan bermasalah. Sel-sel akan terus berkembang dan membelah diri, padahal seharusnya sel yang sehat akan berhenti berkembang dan mati.

Ketika ini terjadi, sumsum tulang akan memproduksi sel darah putih yang belum matang secara sempurna, atau yang disebut dengan limfoblastik.

Sel-sel yang tidak normal ini tentu tidak dapat berfungsi dengan baik. Keberadaannya akan semakin banyak dan mengelilingi sel-sel tubuh yang sehat.

Dikutip dari Mayo Clinic, hingga saat ini, masih belum diketahui secara pasti mengapa DNA dapat mengalami mutasi atau kerusakan. Namun, banyak dokter yang menemukan bahwa kebanyakan kasus kerusakan DNA tidak disebabkan oleh keturunan keluarga.

Faktor-faktor risiko

Apa yang meningkatkan risiko saya untuk terkena leukemia limfoblastik akut?

Leukemia limfoblastik akut adalah penyakit kanker darah yang dapat menimpa setiap orang dari berbagai golongan usia dan ras. Namun, terdapat berbagai faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit ini.

Berikut adalah beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan munculnya leukemia limfoblastik akut, yaitu:

1. Usia

Penyakit ini lebih banyak ditemukan pada pasien anak-anak, terutama yang berusia di bawah 5 tahun. Selain itu, lansia berumur di atas 50 hingga 70 tahun juga lebih berisiko terserang penyakit ini.

2. Jenis kelamin

Walaupun hingga saat ini penyebabnya belum diketahui, kasus leukemia limfoblastik akut lebih banyak terjadi pada pasien berjenis kelamin laki-laki dibanding perempuan.

3. Ras

Kanker darah jenis ini juga sangat sering ditemukan pada orang-orang berkulit putih, walaupun hal ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

4. Pernah menjalani pengobatan kanker

Anak-anak dan orang dewasa yang pernah menjalani kemoterapi dan radioterapi untuk pengobatan kanker lebih berisiko terserang penyakit leukemia jenis ini.

5. Pernah terpapar radiasi

Terpapar radiasi dalam jumlah yang cukup tinggi dapat meningkatkan risiko Anda terkena penyakit ini.

Hubungan antara paparan radiasi tes pencitraan medis, seperti sinar-x atau CT scan, dengan leukemia limfoblastik akut tidak dijelaskan dengan rinci. Namun, American Cancer Society menyebut paparan radiasi dalam usia yang sangat dini dapat meningkatkan risiko terkena penyakit ini, meskipun alasannya tidak dijelaskan.

6. Kelainan genetik

Apabila seseorang menderita kelainan genetik, seperti down syndrome dan ataksia, hal tersebut dapat berpotensi memicu munculnya berbagai komplikasi, termasuk leukemia.

Beberapa kondisi lainnya yang berpotensi memicu munculnya penyakit leukemia limfoblastik akut meliputi:

  • Mempunyai anggota keluarga atau saudara dengan leukemia limfoblastik akut
  • Merokok
  • Berat badan berlebih atau obesitas
  • Memiliki sistem imun tubuh yang bermasalah

Diagnosis & Pengobatan

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Bagaimana kondisi ini didiagnosis?

Beberapa tes yang biasanya akan dilakukan dokter untuk mendiagnosis penyakit ini adalah:

1. Tes darah

Melalui tes ini, dokter akan mengecek kadar sel darah putih, sel darah merah, dan trombosit di dalam darah Anda. Tes ini juga dapat menunjukkan apabila ada sel-sel tidak wajar yang terdapat di sumsum tulang Anda.

2. Tes sumsum tulang

Tes ini dilakukan dengan cara memasukkan jarum di tulang pinggul atau tulang dada Anda. Kemudian, dokter akan mengambil sampel dari sumsum tulang Anda dan diteliti di laboratorium.

3. Tes pengambilan gambar

Tes X-ray, USG, dan CT scan biasanya juga akan dilakukan oleh dokter untuk memeriksa apakah sel-sel kanker telah menyebar ke bagian tubuh lain, misalnya otak dan saraf tulang belakang.

Apa pengobatan untuk menangani leukemia limfoblastik akut?

Kabar baiknya, leukemia limfoblastik akut dapat disembuhkan. Pengobatan LLA biasanya terdiri dari kombinasi beberapa terapi. Dari mulai kemoterapi, radioterapi, transplantasi, dan transfusi darah.

Kombinasi pengobatannya juga tergantung dengan masing-masing kondisi pasien. Kemoterapi dan radioterapi adalah pengobatan yang diandalkan untuk menghancurkan sel-sel kanker.

Terkadang dokter juga akan merekomendasikan proses transplantasi sumsum tulang, atau yang dikenal dengan transplantasi sel induk (sel punca).

Prosedur transplantasi sumsum tulang ini dilakukan dengan cara menyuntikkan sel induk ke dalam tubuh. Sel induk tersebut akan menghasilkan sel-sel baru yang sehat untuk menggantikan sel-sel abnormal.

Pengobatan di rumah

Apa saja perubahan-perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi leukemia limfoblastik akut?

Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi leukemia limfoblastik akut:

  • Kunjungi dokter secara rutin untuk melihat perkembangan gejala dan kondisi kesehatan Anda.
  • Ikuti petunjuk dokter, jangan gunakan pengobatan tanpa berkonsultasi dengan dokter.
  • Jagalah selalu kebersihan mulut Anda. Kumur dengan air garam hangat dan gunakan sikat gigi yang lembut.
  • Minum banyak air.
  • Konsumsi makanan dan minuman berkalori tinggi jika Anda menjalani kemoterapi.
  • Gunakan perban, es dan kunjungi dokter jika Anda mengalami perdarahan abnormal.
  • Ketahuilah bahwa metode perawatan tergantung pada usia, genetik dan ketersediaan donor.
  • Hindari kontak dengan orang sakit karena Anda memiliki pertahanan tubuh yang lemah.

Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Acute lymphoblastic leukaemia (ALL) | Acute lymphoblastic leukaemia (ALL) | Cancer Research UK. (2020). Retrieved 12 July 2019, from https://www.cancerresearchuk.org/about-cancer/acute-lymphoblastic-leukaemia-all

Childhood Acute Lymphoblastic Leukemia Treatment (PDQ®)–Health Professional Version. (2020). Retrieved 12 July 2019, from https://www.cancer.gov/types/leukemia/hp/child-all-treatment-pdq?redirect=true

Risk Factors for Acute Lymphocytic Leukemia (ALL). (2020). Retrieved 12 July 2019, from https://www.cancer.org/cancer/acute-lymphocytic-leukemia/causes-risks-prevention/risk-factors.html

Acute lymphocytic leukemia – Diagnosis and treatment – Mayo Clinic. (2020). Retrieved 12 July 2019, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/acute-lymphocytic-leukemia/diagnosis-treatment/drc-20369083

Versi Terbaru

04/01/2021

Ditulis oleh Shylma Na'imah

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Terapi Target

Apakah Kanker Penyakit Keturunan? Ini Faktanya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Shylma Na'imah · Tanggal diperbarui 04/01/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan