backup og meta

7 Faktor Risiko Kanker yang Harus Anda Ketahui

7 Faktor Risiko Kanker yang Harus Anda Ketahui

Penyakit kanker telah menjadi penyebab kematian terbanyak yang kedua di seluruh dunia. Sampai saat ini, belum ada obat yang benar-benar bisa menyembuhkan kanker. Namun untungnya, kanker bisa dicegah dengan mengetahui dan menghindari berbagai faktor risiko pemicunya.

Memahami pertumbuhan sel kanker

Pada dasarnya, kanker merupakan penyakit yang ditandai dengan adanya sel abnormal yang berkembang tanpa terkendali dan memiliki kemampuan untuk menyerang dan berpindah antar sel dan jaringan tubuh

Bila gen bekerja dengan baik, gen akan memberitahu sel kapan waktu yang tepat untuk tumbuh dan membelah diri. Ketika sel membelah, sel membuat salinan yang persis dari diri mereka sendiri.

Satu sel membelah menjadi dua sel identik, kemudian dua sel membelah menjadi empat, dan seterusnya. Proses ini hanya terjadi ketika tubuh membutuhkannya untuk menggantikan sel tubuh yang sudah menua atau rusak.

Namun, sel kanker sangatlah berbeda. Sel kanker dapat menyebabkan mutasi yang mengubah cara sel dalam tumbuh dan membelah diri. Kanker membuat sel-sel abnormal dalam tubuh berkembang di luar kendali ketika seharusnya mereka mati.

Semakin lama, tumor akan tumbuh. Tumor akan mengambil oksigen dan nutrisi dari pembuluh darah terdekat agar bisa terus membesar. Setelah membesar, sel kanker dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Berbagai faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker

Belum diketahui secara pasti apa yang dapat membuat sel kanker dalam tubuh seseorang berkembang. Meski demikian, para peneliti percaya bahwa faktor berikut dapat meningkatkan risiko seseorang terhadap kanker.

1. Usia

Kanker umumnya lebih rentan menyerang orang-orang yang telah memasuki usia lanjut. Menurut data statistik dari Surveillance, Epidemiology, and End Results Program (SEER), usia rata-rata pasien yang didiagnosis kanker adalah 66 tahun.

Semakin tua, tubuh sudah lebih banyak terkena paparan karsinogen (pemicu kanker) dan mengalami peradangan. Selain itu, kemampuan tubuh dalam menemukan dan menghancurkan sel-sel prakanker jadi kurang efisien.

Kendati demikian, kanker juga bisa menyerang orang-orang berusia muda atau bahkan anak-anak.

2. Konsumsi alkohol berlebihan

Kebiasaan konsumsi alkohol yang berlebih dapat memberikan pengaruh yang buruk pada kesehatan tubuh. Bahkan, kebiasaan ini dapat menjadi salah satu faktor risiko kanker.

Ketika Anda minum alkohol, tubuh akan memecahnya menjadi zat kimia yang disebut asetaldehida. Asetaldehida dapat merusak DNA dan mencegah tubuh memperbaiki kerusakan tersebut.

Begitu DNA rusak, sel dapat mulai tumbuh di luar kendali dan menciptakan tumor hingga kanker.

3. Makanan

Anjuran untuk makan makanan yang bergizi seimbang bukanlah tanpa alasan. Sebab bila tak berhati-hati, makanan yang Anda konsumsi bisa saja menimbulkan bahaya untuk kesehatan seperti kanker.

Konsumsi makanan yang mengandung terlalu banyak gula dan tinggi lemak dapat menyebabkan obesitas. Obesitas sendiri sudah dikenal sebagai salah satu faktor yang dapat membuat risiko terhadap penyakit kronis seperti kanker meningkat.

Beberapa jenis makanan yang berpotensi menimbulkan kanker seperti makanan yang mengandung pemanis buatan, makanan yang diawetkan atau diasinkan, serta makanan yang dibakar dan dimasak dengan suhu tinggi dalam waktu yang lama.

4. Genetik

Sering kali kanker terjadi karena adanya kesalahan gen saat membelah diri. Alhasil, sel jadi tidak normal dan tumbuh tak terkendali. Gen ini bisa diturunkan dari orang tua kepada anak-anaknya.

Namun, memiliki keluarga dengan riwayat kanker bukan berarti Anda pasti juga akan terkena kanker. Angka kejadian kanker karena keturunan akibat langsung dari cacat gen ini hanya mencapai 5-10% dari total kasus keseluruhan.

Hanya saja, risiko Anda terhadap penyakitnya tetap lebih tinggi daripada orang-orang yang tidak mewarisi gen kanker.

5. Paparan zat kimia dan radiasi berlebih

Tak cuma faktor internal dan gaya hidup, paparan dengan lingkungan luar juga dapat meningkatkan risiko kanker.

Paparan terhadap berbagai bahan kimia seperti serabut nilon, senyawa aromatik, dan serabut akrilik yang biasa digunakan dalam kandungan cat tembok dapat membahayakan tubuh karena sifat karsinogennya.

Selain itu, paparan radiasi dengan panjang gelombang tertentu pun dapat merusak DNA dan menyebabkan kanker. Jenis radiasinya termasuk radon, sinar-X, sinar UV dan sinar gamma. Sinar UV dari matahari juga bisa jadi pemicunya.

6. Merokok

Racun dalam asap rokok dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh jadi lebih sulit untuk membunuh sel kanker. Bila ini terjadi, sel kanker akan terus tumbuh dan berkembang tanpa henti.

Ditambah lagi, zat yang terkandung pada rokok bisa merusak atau mengubah DNA sel. DNA yang rusak akan membuat sel mulai tumbuh di luar kendali dan menimbulkan tumor kanker.

Kebiasaan merokok sudah sering menjadi penyebab kematian akibat kanker. Bahkan kebanyakan kasus kanker paru-paru terjadi karena penyebab ini.

7. Agen penyebab infeksi

Agen infeksi seperti virus, bakteri, dan parasit ternyata juga dapat menyebabkan kanker atau jadi faktor yang meningkatkan risiko terbentuknya kanker.

Beberapa virus dapat mengganggu sinyal yang menjaga pertumbuhan sel agar tetap terkendali. Infeksi juga melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat kemampuan tubuh untuk melawan infeksi berkurang.

Sebagian besar virus yang terkait dengan peningkatan risiko kanker dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui darah atau cairan tubuh lainnya. Salah satu jenis virusnya adalah human papillomavirus (HPV).

Cegah kanker dengan menjauhi faktor risiko

Karena beberapa faktor risiko kanker berkaitan dengan gaya hidup sehari-hari, maka pastikan Anda menjauhinya dengan melakukan perubahan ke arah yang lebih sehat.

Beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah kanker adalah makan makanan yang sehat dengan porsi secukupnya, olahraga secara rutin, membatasi minum alkohol, dan berhenti merokok.

Bila Anda memiliki keluarga dengan riwayat kanker, ada baiknya Anda menjalani skrining secara berkala. Tes skrining dapat membantu mendeteksi kanker pada tahap awal sebelum gejala muncul. Semakin cepat kanker terdeteksi, maka penyakit mungkin akan lebih mudah untuk diobati.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Risk Factors for Cancer. (2015). National Cancer Institute. Retrieved 21 December 2021, from https://www.cancer.gov/about-cancer/causes-prevention/risk

Family Cancer Syndrome. (2020). American Cancer Society. Retrieved 21 December 2021, from, https://www.cancer.org/cancer/cancer-causes/genetics/family-cancer-syndromes.html

Alcohol and Cancer. (2019). Centers for Disease Control and Prevention. Retrieved 21 December 2021, from https://www.cdc.gov/cancer/alcohol/

Smoking and Cancer. (2021). Centers for Disease Control and Prevention. Retrieved 21 December 2021, from https://www.cdc.gov/tobacco/campaign/tips/diseases/cancer.html

Cancer and Food. (n.d.). Better Health Channel. Retrieved 21 December 2021, from https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/cancer-and-food

Versi Terbaru

02/02/2022

Ditulis oleh Winona Katyusha

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Abduraafi Andrian


Artikel Terkait

Beragam Penyebab dan Faktor Risiko Kanker Kulit yang Perlu Diwaspadai

Cara Melakukan SADARI untuk Deteksi Dini Kanker Payudara


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 02/02/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan