Flu unta mungkin masih terdengar asing bagi beberapa orang. Namun, ternyata gangguan pernapasan ini sempat mengancam Timur Tengah karena tingkat kematiannya yang tidak bisa disepelekan.
Lantas, seperti apa flu unta ini sebenarnya dan bagaimana keberadaannya di Indonesia?
Apa itu flu unta?
Flu unta atau yang juga kerap disebut flu arab adalah gangguan pernapasan yang disebabkan oleh sejenis virus corona.
Penyakit infeksi ini sebenarnya merupakan Middle East respiratory syndrome (MERS) yang pertama kali ditemukan di Arab Saudi pada 2012 lalu.
Dikenal juga sebagai MERS-CoV, penyebaran penyakit ini terjadi melalui orang-orang yang baru saja berkunjung ke Timur Tengah.
Salah satu negara yang paling terdampak oleh MERS yakni Korea Selatan. Bahkan, negara ini sempat menutup sekolah untuk mencegah penyebaran virus tersebut.
Selain menyebar antarmanusia, virus MERS-CoV juga bersifat zoonosis yang berarti bisa menular dari hewan ke manusia.
Manusia bisa tertular dari unta yang terinfeksi virus. Oleh karena itu, penyakit ini juga dikenal sebagai flu unta.
Gejala flu unta
Sama seperti jenis flu lainnya, gejala flu arab awalnya terlihat dari adanya masalah pernapasan seperti batuk, sesak napas, hingga demam. Gejala ini biasanya juga diikuti dengan diare, mual, dan muntah.
MERS-Cov memerlukan waktu inkubasi selama 2–14 hari. Pada rentang waktu inilah gejala biasanya terlihat.
Pada seseorang dengan penyakit bawaan, gejalanya mungkin lebih parah. Bahkan, infeksi virus ini diketahui dapat menyebabkan peradangan paru-paru akut.
Fakta seputar penyakit flu arab
Meski sampai saat ini belum ditemukan kasus flu unta di Indonesia, tidak ada salahnya untuk mengetahui lebih lanjut mengenai penyakit infeksi ini.
Terlebih lagi jika Anda memiliki rencana perjalanan ke negara Timur Tengah atau baru saja kembali dari sana.
Berikut merupakan beberapa fakta mengenai flu unta yang perlu Anda ketahui.
1. Tidak ada vaksin flu unta
Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah flu arab ataupun pengobatan khusus untuk mengatasi flu ini.
Obat yang diberikan pada pasien MERS biasanya disesuaikan dengan hasil pemeriksaan gejala yang ada.
2. Tidak lebih menular dari COVID-19
Meski sama-sama disebabkan oleh virus corona dan dapat menular melalui air liur, flu unta tidak lebih menular dari COVID-19.
Risiko penularan antarmanusia terjadi saat ada kontak erat seperti memberikan perawatan atau tinggal bersama.
Meski begitum Anda sebaiknya menghindari interaksi dengan seseorang yang terinfeksi flu unta.
3. Flu arab dan pesta sepak bola dunia
Perhelatan Piala Dunia 2022 di Qatar membuat beberapa negara memberikan peringatan bagi warganya yang bertandang ke sana untuk lebih berhati-hati terhadap penularan flu unta.
Pemerintah negara Inggris dan Australia bahkan telah membuat imbauan resmi bagi warganya yang baru saja pulang dari menonton kejuaraan bola dunia untuk lebih memerhatikan kesehatannya.
3. Tingkat kematian
Sejak laporan kasus pertamanya pada 2012 lalu, World Health Organization (WHO) mencatat total kematian akibat MERS-CoV sebanyak 858 jiwa yang tersebar di 27 negara.
Tingkat kematian ini mencapai 35% dari total kasus yang dilaporkan.
Kebanyakan korban jiwa merupakan orang yang telah memiliki penyakit bawaan dan berusia lanjut.
4. Kasus terbaru flu arab
Sepanjang 2022, telah ditemukan dua kasus flu arab di Qatar, yakni pada 22 Maret dan 3 April 2022. Salah satu kasus tersebut menyebabkan kematian.
Meski begitu, kasus ini diakibatkan adanya kontak erat antara unta dengan pasien yang memang sudah berusia lanjut. Pasien bahkan diketahui mengonsumsi susu unta mentah yang belum diolah.
6. Pencegahan infeksi virus
Secara umum, pencegahan MERS sama dengan virus penyebab penyakit pernapasan lainnya.
Anda sebaiknya tidak berdekatan dengan pasien, mengenakan masker jika keluar rumah, rajin mencuci tangan dengan benar, dan menerapkan pola hidup sehat.
Jika Anda tengah berada di Timur Tengah, hindari kontak langsung dengan unta dan jangan dulu mengonsumsi produk olahannya.
Apabila Anda baru saja kembali dari wilayah Timur Tengah dan menunjukkan gejala flu untaa seperti yang disebutkan di atas, sebaiknya segera periksakan kondisi Anda ke penyedia layanan medis terdekat.
Semua tentang flu unta
- Merupakan nama lain dari Middle East respiratory syndrome (MERS), infeksi virus corona yang bisa menular dari unta.
- Gejala yang timbul menyerupai flu biasa, pengobatannya pun disesuaikan dengan gejala yang ada.
- Kasus terbaru flu arab dilaporkan pada 3 April 2022 lalu pada seseorang yang melakukan kontak erat dengan unta dan telah berusia lanjut.