Selama ini, toxoplasmosis sering dikaitkan dengan kucing. Akan tetapi, tahukah Anda bahwa parasit penyebab toksoplasmosis juga dapat ditemukan di dalam makanan mentah?
Apakah penyakit ini berbahaya? Bagaimana cara mengobatinya? Simak jawabannya dalam uraian berikut ini.
Pengertian toxoplasmosis
Toxoplasmosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit Toxoplasma gondii. Umumnya, Toxoplasma gondii menular ke manusia melalui kotoran kucing.
Pada orang sehat, toxoplasmosis biasanya tidak menyebabkan keluhan. Akan tetapi, infeksi toksoplasmosis pada ibu hamil atau seseorang dengan daya tahan tubuh lemah bisa menyebabkan masalah yang serius.
Seberapa umumkah kondisi ini?
Toxoplasma gondii adalah salah satu parasit yang paling banyak ditemukan di dunia. Infeksi ini bisa terjadi sejak awal kelahiran (penyakit bawaan).
Infeksi toxoplasma pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko keguguran, bayi meninggal dalam kandungan, atau bayi lahir cacat.
Toxoplasmosis diperkirakan menyerang jutaan orang di dunia, tetapi hanya sedikit yang menunjukkan gejala. Pasalnya, tubuh orang sehat memiliki sistem imun yang cukup kuat untuk melawan kuman penyebab penyakit.
Ciri-ciri toxoplasmosis
Toksoplasmosis sangat jarang menunjukkan gejala. Pada beberapa kasus, seseorang yang terinfeksi mungkin merasakan gejala mirip flu, seperti:
- demam,
- kelelahan,
- nyeri otot,
- sakit kepala,
- sakit tenggorokan, dan
- pembengkakan kelenjar getah bening.
Pada seseorang dengan sistem imun yang kuat, parasit akan “tertidur” di dalam tubuh. Apabila daya tahan tubuhnya menurun, parasit mungkin “terbangun” dan menimbulkan berbagai gejala.
Sementara itu, infeksi T. gondii pada seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah mungkin menunjukkan gejala yang lebih intens seperti berikut.
- Sakit kepala.
- Kebingungan.
- Penurunan koordinasi motorik.
- Gerakan tak terduga pada kaki atau tangan
- Penglihatan kabur karena infeksi retina yang berat.
Bayi yang terlahir dengan toksoplasmosis biasanya baru menunjukkan gejala berikut ketika menginjak masa kanak-kanak atau remaja.
- Pembesaran limpa atau hati.
- Kepala terlihat lebih kecil (mikrosefalus) atau lebih besar (hidrosefalus).
- Mata dan kulit kuning.
- Infeksi mata yang parah.
- Gangguan penglihatan.
- Penurunan kemampuan mendengar.
- Gangguan psikotik.
Setiap orang bisa mengalami gejala yang berbeda, termasuk yang tidak tertulis di atas. Apabila memiliki kekhawatiran terhadap kondisi tertentu, konsultasilah ke dokter.
Penyebab toxoplasmosis
Toksoplasmosis terjadi ketika parasit Toxoplasma gondii masuk ke dalam tubuh. Parasit ini bisa berasal dari semua jenis hewan, tetapi kucing yang memakan binatang liar merupakan pembawa utamanya.
T. gondii bisa masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan infeksi melalui berbagai cara berikut.
- Makan daging hewan yang terinfeksi, terutama jika makanan tersebut belum dimasak atau kurang matang.
- Menelan parasit secara tidak langsung setelah mengolah daging yang terinfeksi, terutama jika Anda tidak cuci tangan setelahnya.
- Menyentuh kotoran atau kandang kucing yang terinfeksi toksoplasma.
- Makan makanan yang terkontaminasi parasit.
- Minum air yang terkontaminasi parasit.
- Menerima transplantasi organ atau transfusi darah dari seseorang dengan toksoplasmosis.
Setelah masuk ke dalam tubuh, parasit toxoplasmosis bisa bertahan selama bertahun-tahun dalam kondisi tidak aktif.
Faktor risiko
Semua orang bisa terkena terinfeksi toxoplasmosis. Akan tetapi, beberapa kondisi berikut bisa meningkatkan risikonya.
- Mengidap HIV/AIDS.
- Sedang menjalani kemoterapi.
- Mengonsumsi steroid atau obat yang melemahkan sistem imun, seperti obat untuk pasien kanker.
- Hamil dengan toksoplasmosis.
Demi menghindari toksoplasmosis dari hewan peliharaan, ibu yang sedang hamil sebaiknya mengurangi intensitas bermain dengan kucing.
Walau begitu, perlu diingat bahwa memiliki faktor risiko bukan berarti Anda pasti terinfeksi toxoplasmosis.
Diagnosis toksoplasmosis
Untuk mendiagnosis toksoplasmosis, dokter akan mengajukan pertanyaan seputar gejala, riwayat kesehatan pasien, dan kemungkinan asal paparan T. Gondii.
Berikutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan berikut untuk menegakkan diagnosis.
- Tes darah (TORCH) untuk mengetahui kadar antibodi tubuh terhadap T. Gondii.
- MRI untuk mengetahui kemungkinan penyebaran infeksi ke otak.
- Pungsi lumbal untuk mendeteksi parasit T. Gondii di cairan otak dan tulang belakang.
Bagi ibu hamil, diagnosis toksoplasmosis untuk mengetahui kondisi janin biasanya dilakukan dengan amniosentesis. Ini adalah metode pengambilan cairan ketuban menggunakan jarum kecil.
Mengutip laman Tommy’s, amniosentesis biasanya dilakukan setelah usia kehamilan telah lebih dari 15 minggu.
Pengobatan untuk toxoplasmosis
Jika Anda memiliki sistem imun yang baik dan tidak sedang hamil, infeksi toksoplasmosis biasanya tidak membutuhkan perawatan khusus.
Anda cukup menerapkan gaya hidup sehat supaya kekebalan tubuh Anda cukup kuat untuk melawan parasit.
Namun, jika infeksi toxoplasmosis telah menunjukkan gejala berat, dokter akan memberikan pengobatan intensif sesuai kondisi pasien.
1. Pengobatan pada pasien tanpa gangguan kekebalan dan tidak hamil
Berikut adalah beberapa jenis obat yang biasanya diberikan oleh dokter.
Sampai saat ini, belum ada penelitian memadai yang membuktikan bahwa memelihara kucing membuat sulit hamil.
Namun, dokter biasanya menganjurkan menunda rencana kehamilan sampai enam bulan setelah pengobatan toksoplasmosis selesai.
2. Pengobatan toxoplasmosis untuk pasien HIV/AIDS
Pada pasien dengan HIV/AIDS atau gangguan kekebalan tubuh lainnya, dokter umumnya memberikan kombinasi pyrimethamine, sulfadiazine, dan sulfadiazine.
Clindamycin mungkin diberikan untuk menggantikan pyrimethamine. Apabila infeksi toksoplasmosis menyerang mata, dokter mungkin meresepkan kortikosteroid.
3. Pengobatan toxoplasmosis untuk ibu hamil dan bayi
Pada ibu hamil, pengobatan akan dilakukan berdasarkan usia kehamilan dan kondisi janin.
Apabila infeksi terjadi sebelum minggu ke-16 kehamilan, dokter akan meresepkan antibiotik spiramycin. Obat ini dapat mengurangi risiko bayi terlahir dengan masalah saraf akibat toksoplasmosis.
Jika infeksi terjadi di atas minggu ke-16 kehamilan atau dokter mendapati janin positif terinfeksi Toxoplasma, Anda akan diresepkan pyrimethamine, sulfadiazine, dan asam folinik.
Pada bayi baru lahir, dokter akan memberikan pyrimethamine, leucovorin, dan sulfadiazine sampai usianya 1–2 tahun.
Pencegahan toxoplasmosis
Penerapan pola hidup sehat adalah cara terbaik untuk mencegah toksoplasmosis. Berikut adalah beberapa cara yang sebaiknya segera Anda terapkan.
- Gunakan sarung tangan saat menyentuh tanah.
- Hindari mengonsumsi daging mentah atau setengah matang.
- Biasakan cuci tangan sebelum dan sesudah makan serta memasak.
- Segera cuci peralatan dapur yang digunakan untuk memasak daging.
- Cuci buah dan sayur sebelum dimakan.
- Hindari mengonsumsi susu dan produk olahannya yang tidak dipasteurisasi.
Karena parasit toksoplasma dapat hidup di dalam kotoran kucing yang jarang dibersihkan, berikut adalah tindakan pencegahan yang perlu Anda lakukan jika memiliki kucing.
- Berikan kucing vaksin secara berkala.
- Bersihkan litter box setiap hari dan gunakan sarung tangan saat melakukannya.
- Jangan beri kucing daging mentah yang belum diolah.
- Awasi kucing ketika bermain di luar rumah.
- Beri kucing makanan kering atau kalengan yang berkualitas.
Apabila Anda masih memiliki kekhawatiran tertentu terkait toksoplasmosis, jangan ragu untuk bertanya kepada dokter Anda.
Kesimpulan
- Toksoplasmosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii. Parasit ini paling sering menular dari kotoran kucing yang jarang dibersihkan.
- Sebagian besar kasus toksoplasmosis memang tidak berbahaya, bahkan tidak menunjukkan gejala. Akan tetapi, kondisi ini bisa berdampak serius pada seseorang dengan sistem imun lemah, termasuk ibu hamil.
- Pengobatan infeksi T. Gondii akan disesuaikan dengan kondisi pasien. Artinya, ibu hamil bisa mendapatkan pengobatan yang berbeda dibandingkan dengan orang yang terinfeksi T. Gondii saat tidak hamil.