Infeksi toxoplasma bisa menimbulkan komplikasi berat pada orang-orang dengan kekebalan tubuh yang lemah. Karena penyakit ini sering kali tidak bergejala, diperlukanlah pemeriksaan toxoplasma.
Siapa saja yang membutuhkan pemeriksaan ini? Bagaimana pemeriksaan ini dilakukan? Temukan jawabannya melalui uraian berikut.
Apa itu pemeriksaan toxoplasma?
Pemeriksaan toxoplasma adalah tes antibodi yang bertujuan untuk memeriksa antibodi terhadap parasit Toxoplasma gondii di dalam darah. Tes ini juga dikenal sebagai pemeriksaan anti-toxoplasma.
Dari pemeriksaan tersebut, dokter atau petugas laboratorium bisa mengetahui apakah Anda sedang atau pernah terpapar toxoplasma.
Pasalnya, sebagian besar kasus infeksi parasit toxoplasma memang tidak bergejala sehingga paparannya mungkin tak diketahui apabila Anda tidak melakukan pemeriksaan.
Infeksi akibat toksoplasma disebut toksoplasmosis. Penyakit ini akan menunjukkan gejala ketika sistem imun melemah dan bisa menjadi berbahaya.
Toxoplasma pada ibu hamil bisa menular ke janin dan meningkatkan berbagai risiko komplikasi kehamilan, seperti gangguan perkembangan janin, keguguran, hingga bayi lahir mati (stillbirth).
Itulah alasan mengapa pemeriksaan toxoplasma penting dilakukan, terutama saat Anda merencanakan kehamilan.
Pada umumnya, tes toxoplasma menjadi bagian dari pemeriksaan TORCH yang mencakup toksoplasma, rubella, cytomegalovirus, dan herpes simpleks.
Tujuan dan manfaat pemeriksaan toxoplasma
Seperti yang disebutkan di atas, pemeriksaan toksoplasma bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya parasit Toxoplasma gondii yang merupakan penyebab penyakit infeksi ini.
Dengan melakukan pemeriksaan, dokter bisa memberikan langkah pencegahan supaya parasit tidak terus berkembang.
Semakin cepat suatu penyakit dideteksi, semakin optimal pula pengobatan dan pencegahan yang Anda lakukan.
Pasalnya, meski sebagian besar kasus toksoplasma tidak membahayakan dan tanpa gejala, penyakit infeksi ini bisa menimbulkan dampak yang lebih buruk pada beberapa orang.
Siapa saja yang perlu menjalani pemeriksaan anti toxoplasma?
Berikut adalah beberapa kondisi yang membuat seseorang dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan toksoplasma.
- Wanita yang merencanakan kehamilan.
- Wanita yang sedang hamil.
- Seseorang dengan sistem kekebalan tubuh lemah, seperti pasien HIV/AIDS atau kanker.
- Anak-anak yang terlahir dari ibu dengan toksoplasma.
- Sering mengalami sakit kepala, kejang, gangguan bicara, atau gangguan penglihatan karena ini bisa menjadi gejala toxoplasmosis otak.
- Sering melakukan kontak dengan kotoran kucing.
- Seseorang dengan korioretinitis atau peradangan pada bagian retina dan koroid. Ini bisa menjadi gejala toxoplasmosis mata.
Prosedur pemeriksaan toxoplasma
Di dalam tubuh manusia, terdapat antibodi yang disebut sebagai imunoglobulin (Ig).
Nantinya, pemeriksaan anti-toxoplasma akan dilakukan dengan cara mengambil sampel darah untuk mendeteksi keberadaan antibodi IgG dan IgM.
IgM dan IgG toksoplasma bisa meningkat satu dan lainnya saat terinfeksi toksoplasma. IgM bisa meningkat kadarnya saat baru terinfeksi T. gondii dan bertahan sampai beberapa bulan.
Sementara itu, IgG akan meningkat sekitar satu hingga dua minggu setelah terinfeksi dan bertahan dalam darah hingga bertahun-tahun atau bahkan seumur hidup.
Berikut adalah prosedur yang dilakukan oleh petugas kesehatan saat proses pemeriksaan anti-toxoplasma.
- Membersihkan lengan Anda menggunakan kapas dan antiseptik.
- Mengikat bagian lengan atas untuk memperlambat aliran darah agar sampel bisa diambil dengan lebih mudah.
- Menyuntikkan jarum suntik pada area lengan yang sudah dibersihkan.
- Darah yang keluar dari jarum akan ditampung ke dalam tabung khusus yang terpasang di bagian belakang suntikan.
- Sampel tersebut akan dibawa ke laboratorium. Selanjutnya, petugas akan memeriksa apakah terdapat antibodi toksoplasma di dalamnya.
Peningkatan kadar IgG dan IgM dalam hasil pemeriksaan toxoplasma menentukan apakah infeksi toksoplasma bersifat akut atau kronis.
Kadar IgM akan meningkat dan diikuti dengan peningkatan IgG pada pasien yang terinfeksi akut, baru saja terinfeksi, atau sedang terinfeksi.
Pemeriksaan antibodi sebaiknya diulang lebih dari satu kali atau dilakukan kembali menggunakan metode pemeriksaan lainnya.
Pasien dengan kadar antibodi IgG yang tinggi biasanya diminta untuk melakukan pemeriksaan ulang dalam rentang waktu dua minggu.
Jika hasil pemeriksaan tidak menunjukkan antibodi IgG atau IgM, besar kemungkinan bahwa Anda belum pernah terpapar infeksi toksoplasma.
Khusus untuk ibu hamil, dokter mungkin menganjurkan pemeriksaan tambahan menggunakan metode amniosentesis. Ini adalah pemeriksaan dengan mengambil sampel cairan ketuban janin.
Setiap orang mungkin membutuhkan pemeriksaan toksoplasma yang berbeda dan itu merupakan hal yang wajar. Selalu ikuti saran pemeriksaan dari dokter untuk mendapatkan hasil akurat.
Kesimpulan
- Pemeriksaan toxoplasma dilakukan dengan cara mengambil sampel darah untuk diperiksa kadar antibodi imunoglobulin (Ig) di dalamnya.
- Angka IgG dan IgM yang positif menandakan bahwa Anda pernah atau sedang terinfeksi toksoplasma di masa lalu.
- Pemeriksaan ini umumnya dianjurkan sebelum dan saat hamil, serta bagi orang-orang dengan sistem imun yang lemah.