backup og meta

Infeksi Cacing Hati

Infeksi Cacing Hati

Meskipun berukuran kecil, Anda tidak bisa menyepelekan jenis cacing parasit yang ada di sekitar Anda. Infeksi cacing hati, misalnya, termasuk infeksi yang sangat membahayakan tubuh. Pasalnya, sekali terinfeksi dan tidak segera diobati, cacing hati bisa merusak tubuh secara perlahan bahkan sampai mengancam nyawa. Lantas, apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasi infeksi cacing hati? Berikut penjelasan lengkapnya.

Definisi infeksi cacing hati

Infeksi cacing hati adalah penyakit yang terjadi akibat infeksi larva cacing hati. Biasanya, penyakit ini terjadi setelah seseorang mengonsumsi makanan yang sudah terkontaminasi oleh cacing tersebut. Penyakit ini banyak ditemukan di Asia.

Tak hanya menginfeksi organ hati, cacing ini juga dapat menginfeksi kantong empedu dan saluran empedu yang tentunya membahayakan tubuh.

Penyebab infeksi cacing hati

Penyakit ini disebabkan oleh spesies cacing pipih yang bersifat parasit. Spesies cacing yang berbeda dapat menimbulkan jenis infeksi yang berbeda pula.

Beberapa spesies cacing yang dapat menyebabkan infeksi adalah Clonorchis sinensis (cacing hati Cina), Opisthorchis viverrini (cacing hati Asia Tenggara), O. fenileus (cacing hati kucing), dan Fasciola hepatica (cacing hati domba).

Infeksi clonorchiasis disebabkan oleh cacing Clonorchis sinensis. Clonorchiasis bisa didapatkan oleh manusia lewat konsumsi ikan, kepiting, dan udang dari daerah asal parasit ditemukan dalam keadaan mentah atau setengah matang.

Cacing spesies Opisthorchis viverrini dan Opisthorchis fenileus menimbulkan infeksi Opisthorchiasis. Sama seperti clonorchiasis, manusia bisa terinfeksi cacing dengan memakan produk laut yang berasal dari daerah di Asia dan Eropa dalam keadaan mentah atau setengah matang.

Kemudian, infeksi yang disebabkan oleh cacing spesies Fasciola hepatica bernama fascioliasis. Cacing ini dapat ditemukan di banyak negara, terutama pada daerah yang banyak ternak domba atau sapi. Anda bisa terinfeksi bila mengonsumsi sayuran mentah yang telah terkontaminasi larva.

Infeksi cacing hati diawali dengan tertelannya telur dari cacing pembawa infeksi oleh siput yang hidup di air tawar. Telur ini akan menetas di dalam tubuh siput dan mulai mengalami fase perkembangan cacing, mulai dari fase mirasidia hingga serkaria (larva).

Bagian larva inilah yang kemudian akan dikeluarkan oleh siput lewat feses menuju lingkungan air tawar. Selanjutnya, larva yang berenang di air tawar memungkinkan untuk bersentuhan dan menembus tubuh ikan atau bahkan dimakan olehnya.

Manusia bisa terinfeksi cacing parasit ini saat makan ikan air tawar yang tidak dimasak dengan baik, diasinkan, dibentuk acar, diasap, atau dikeringkan. Kista metaserkaria dalam ikan air tawar akan masuk ke usus halus dan organ hati. Kista ini secara perlahan akan merusak organ tubuh dalam waktu tiga bulan hingga menimbulkan gejala.

Orang yang terinfeksi cacing hati dapat menularkannya pada orang lain melalui feses yang mengandung telur cacing dan mengulang siklusnya dari awal lagi.

Tanda dan gejala infeksi

Pada kasus infeksi clonorchiasis yang ringan, sebagian besar orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala mengalami infeksi parasit apapun. Sementara itu, infeksi opisthorchiasis dan fascioliasis dapat menimbulkan gejala khas meliputi gangguan pencernaan seperti sakit perut, diare, atau sembelit.

Bila infeksi dibiarkan terus menerus tanpa diobati, maka infeksi bisa berkembang menjadi semakin parah. Pada infeksi jangka panjangnya, pembengkakan sistem empedu dapat menyebabkan timbulnya kanker saluran empedu.

Bahkan, International Agency for Research on Cancer (IARC) menggolongkan parasit Chlonorchis sinensis sebagai karsinogen (penyebab kanker) untuk manusia. Kalau tidak segera ditangani, hal ini bisa mengancam nyawa.

Pengobatan infeksi cacing hati

pengobatan cacing hati

Sebelum mengobati infeksi, dokter akan memeriksakan dulu keberadaan parasit dalam tubuh Anda. Hal ini dapat diketahui melalui prosedur endoskopi, USG, CT scan, MRI, atau pemeriksaan mikroskopis pada feses.

Berbagai prosedur ini dilakukan untuk menemukan keberadaan telur cacing di dalam usus maupun yang sudah berkembang menjadi kista cacing. Setelah dokter memastikan adanya infeksi parasit, dokter mungkin akan meresepkan obat. Pilihannya antara praziquantel, triclabendazole, dan kortikosteroid.  

Terkadang, prosedur operasi akan dibutuhkan bila infeksi telah berujung pada komplikasi, misalnya seperti infeksi saluran empedu atau kanker saluran empedu. Agar penyakit tidak bertambah parah dan berkembang menjadi masalah yang lebih serius,  jangan ragu untuk segera konsultasikan pada dokter jika Anda merasakan tanda dan gejala infeksi.

Apakah infeksi cacing dapat dicegah?

Kabar baiknya, infeksi cacing tidak dapat ditularkan dari satu orang ke orang lainnya secara langsung. Penularan infeksi ini membutuhkan media makhluk hidup lain seperti siput dan ikan yang menjadi media perpindahan parasit tersebut.

Dengan demikian, Anda dapat melakukan sejumlah upaya pencegahan agar tidak terkena infeksi cacing hati. Sederhananya adalah dengan memastikan untuk memasak daging ikan dan sayuran hingga benar-benar matang. 

Agar ikan terbebas dari parasist clonorchiasis, Anda juga harus menyimpannya dengan cara yang benar. Letakkan ikan dalam freezer pada suhu -20 derajat Celcius maksimal 7 hari atau pada suhu -35 derajat Celcius selama 15 jam.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Liver Flukes. (2019). Centers for Disease Control and Prevention. Retrieved 15 September 2021, from https://www.cdc.gov/parasites/liver_flukes/index.html

Fluke Infections of the Liver. (2020). Merck Manuals Consumer Version. Retrieved 15 September 2021, from https://www.merckmanuals.com/home/infections/parasitic-infections-trematodes-flukes/fluke-infections-of-the-liver

Jopling W. H. (1978). Treatment of clonorchiasis. British medical journal, 1(6123), 1346. Retrieved 15 September 2021.

Versi Terbaru

04/07/2022

Ditulis oleh Winona Katyusha

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Abduraafi Andrian


Artikel Terkait

Amebiasis

Infeksi Cacing Tambang


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 04/07/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan