backup og meta

5 Perbedaan Cacar Air dan Flu Singapura

Gejala awal yang mirip antara flu singapura dan cacar air membuat keduanya sering salah dikenali. Padahal, mengetahui perbedaan cacar dan flu singapura penting agar Anda bisa mencegah dan menanganinya dengan tepat. Supaya tidak salah membedakannya, simak informasi berikut.

5 Perbedaan Cacar Air dan Flu Singapura

Perbedaan cacar air dan flu singapura

Cacar air dan flu singapura memang penyakit infeksi yang bisa sembuh dengan sendirinya.

Namun, keduanya tetap tidak boleh dibiarkan karena termasuk infeksi yang mudah menular dan berisiko menimbulkan komplikasi.

Untuk menentukan penanganan yang tepat, pastikan Anda mengetahui berbagai perbedaan cacar air dan flu singapura berikut ini.

1. Penyebab

Cacar air dan flu singapura adalah penyakit kulit yang sama-sama disebabkan oleh infeksi virus. Namun, jenis virus penyebab infeksi keduanya tetap berbeda.

Cacar air atau chickenpox disebabkan oleh virus Varicella zoster. Sementara itu, flu singapura disebabkan virus Coxsackievirus A16.

Meski jenis virusnya berbeda, Varicella zoster dan Coxsackievirus A16 sama-sama bisa menular melalui droplet atau kontak dengan permukaan yang telah terkontaminasi.

Kedua virus ini juga lebih rentan menyerang anak-anak di bawah 10 tahun. Namun, bukan berarti penyakit ini tidak bisa menyerang orang dewasa.

2. Gejala

Meski sama-sama ditandai dengan munculnya ruam, lokasi munculnya gejala ini pada HFMD dan cacar air sebenarnya berbeda.

Menurut Mayo Clinic, ruam karena cacar air biasanya muncul pertama kali di sekitar dada, punggung, dan wajah.

Sementara itu, ruam karena flu singapura biasanya berawal dari telapak tangan, kaki, dan pantat. Karena itulah kondisi ini juga dikenal sebagai hand, foot, and mouth disease (HFMD).

Ruam karena flu singapura maupun cacar air sama-sama bisa menyebar ke seluruh tubuh dan biasanya berkembang menjadi lesi berisi cairan.

Jangan pernah mencoba memecahkan lesi karena cairannya bisa menyebarkan infeksi. Lesi ini akan pecah dan mengering dengan sendirinya dalam 1–2 minggu.

3. Cara mengobati

Pada umumnya, cacar air dan flu singapura sama-sama bisa sembuh dengan sendirinya dalam 1–2 minggu.

Namun, dokter mungkin memberikan beberapa obat untuk meringankan gejala dan menurunkan risiko komplikasi.

Dokter bisa meresepkan obat pereda nyeri dan pereda demam untuk meredakan gejala cacar air maupun HFMD.

Untuk kasus cacar air, dokter mungkin menambahkan antivirus berupa acyclovir, khususnya jika Anda memiliki sistem imun lemah.

Selama masa pemulihan cacar air maupun HFMD, Anda sebaiknya menghindari keramaian karena keduanya sama-sama berisiko tinggi menular.

Demi melancarkan masa pemulihan, jangan lupa juga untuk menjaga sistem imun, misalnya dengan istirahat yang cukup dan memenuhi kebutuhan cairan harian.

4. Risiko komplikasi

flu singapura, hand foot mouth disease

Baik flu singapura maupun cacar air adalah infeksi yang minim risiko komplikasi. Meski begitu, Anda tetap perlu waspada dengan risiko komplikasi yang mungkin terjadi.

Beberapa komplikasi cacar air yang mungkin terjadi adalah dehidrasi, pneumonia, hingga peradangan otak. Virus penyebab cacar air yang “tidur” juga bisa aktif kembali menjadi cacar api.

Sementara itu, flu singapura dapat menimbulkan komplikasi berupa edema paru, meningitis aseptik, miokarditis, dan kesulitan pernapasan akut. Namun, kondisi ini sangat jarang terjadi.

5. Pencegahan

Cara terbaik untuk meminimalkan risiko cacar air adalah dengan melakukan vaksinasi.

Vaksin cacar air biasanya diberikan dalam dua dosis, pertama ketika anak-nak berusia 12–18 bulan dan dilanjutkan enam minggu setelahnya.

Jika Anda belum pernah mendapatkan vaksin cacar air hingga dewasa, segeralah menjadwalkannya agar tubuh Anda memiliki kekebalan terhadap virus ini.

Berbeda dengan cacar air, sampai saat ini belum ada vaksin yang secara khusus bisa menekan risiko flu singapura.

Meski begitu, Anda tetap bisa melakukan beberapa cara untuk meminimalkan risiko flu singapura, seperti membiasakan cuci tangan dengan sabun serta menjaga kekebalan tubuh.

Kesimpulan

  • Meski sama-sama disebabkan oleh infeksi virus, Chickenpox disebabkan oleh virus Varicella zoster, sementara flu Singapura disebabkan oleh Coxsackievirus A16.
  • Ruam karena flu singapura biasanya muncul dari telapak tangan, kaki dan pantat. Sementara itu, ruam karena chickenpox biasanya muncul dari dada, punggung, dan wajah.
  • Khusus untuk cacar air, dokter mungkin memberikan obat antivirus khusus yang disebut acyclovir.
  • Cara terbaik untuk mencegah cacar air adalah melakukan vaksin. Sementara itu, belum ada vaksin khusus yang bisa mencegah flu singapura.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Chickenpox – Symptoms and causes. (2023, April 19). Mayo Clinic. Retrieved 28 July 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/chickenpox/symptoms-causes/syc-20351282

Hand, foot, and mouth disease. (n.d.). Communicable Diseases Agency. Retrieved 28 July 2025, from https://www.cda.gov.sg/professionals/diseases/hand–foot-and-mouth-disease

Hand-foot-and-mouth disease. (2025, July 26). Mayo Clinic. Retrieved 28 July 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hand-foot-and-mouth-disease/symptoms-causes/syc-20353035

Chickenpox vaccination. (2024, August 21). Chickenpox (Varicella). Retrieved 28 July 2025, from https://www.cdc.gov/chickenpox/vaccines/index.html

Versi Terbaru

11/08/2025

Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Ciri-Ciri Cacar Api yang Wajib Diwaspadai

5 Cara Mencegah Cacar Air pada Anak yang Efektif


Ditinjau oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro · Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Diperbarui 11/08/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan