Sebagian orang percaya bahwa orang yang sakit cacar air tidak boleh kena angin. Pasalnya, hal ini diyakini bisa memperbanyak lenting cacar yang muncul dan memperparah kondisinya. Lantas, benarkah hal tersebut? Simak faktanya dalam pembahasan di bawah ini.
Apakah benar tidak boleh kena angin saat cacar air?
Cacar air adalah penyakit akibat infeksi virus varicella-zoster. Penyakit kulit ini ditandai dengan timbulnya lenting-lenting yang berwarna merah, berisi cairan, dan terasa sangat gatal.
Pasien cacar air memang tidak boleh terlalu sering kena angin, sebab hal ini dapat mempermudah penyebaran virus penyebab cacar air ke orang lain di sekitarnya.
Saat pasien cacar air batuk dan bersin, percikan air (droplet) dari mulutnya akan membawa virus ke orang lain di sekitarnya.
Itu sebabnya orang yang terkena cacar air sebisa mungkin tidak menghabiskan waktu di satu ruangan yang sama dengan orang lain yang belum terkena cacar air.
Anak-anak dengan cacar air juga tidak diizinkan bersekolah terlebih dahulu karena hal ini bisa mempermudah penularan virus ke teman-temannya yang belum mengalami cacar.
Meski demikian, perlu diketahui bahwa paparan angin tidak akan membuat lenting cacar makin gatal dan bertambah jumlahnya.
Anda juga tetap boleh menggunakan kipas angin dan AC. Ini justru akan membuat tubuh Anda tetap nyaman dan mengurangi produksi keringat.
Jika merasakan gejala demam, Anda harus memastikan suhu ruangan tidak terlalu dingin. Pasalnya, ini bisa membuat tubuh Anda menggigil dan menghambat proses pemulihan.
Pasien cacar air perlu banyak beristirahat supaya tubuhnya mampu melawan virus. Oleh sebab itu, Anda sebaiknya tidak menghabiskan banyak waktu di luar ruangan dan terpapar angin.
Orang yang terkena cacar air tidak boleh banyak kena angin karena dapat menyebarkan virus ke orang lain.
Penyakit ini paling menular selama lima hari sebelum ruam muncul pada permukaan kulit hingga lima hari setelahnya.
Selain melalui droplet yang terbawa angin, penularan cacar air juga bisa terjadi lewat beberapa cara di bawah ini.
- Kontak langsung. Menyentuh cairan dari lenting kulit yang pecah dan air liur penderita cacar air memungkinkan virus untuk masuk ke dalam tubuh melalui hidung atau mulut.
- Benda terkontaminasi. Benda-benda yang terkontaminasi virus, seperti mainan anak, pakaian, seprai, handuk, dan benda pribadi lain, dapat menjadi media penularan virus varicella-zoster ke orang yang sehat.
- Ibu hamil yang terinfeksi. Wanita yang terkena cacar air saat hamil dapat menularkan virus ke janin melalui plasenta atau saat bersalin bila infeksi terjadi dekat dengan waktu melahirkan.
Siapa yang lebih berisiko mengalami komplikasi cacar air?
Cacar air termasuk penyakit ringan. Namun, menurut Cleveland Clinic, berikut adalah beberapa orang yang berisiko tinggi mengalami komplikasi cacar air yang lebih parah. - Bayi baru lahir dari ibu yang belum pernah terkena cacar air.
- Wanita hamil yang belum pernah terkena cacar air.
- Anak-anak berusia di bawah 12 tahun.
- Orang dengan kekebalan tubuh lemah, seperti pengidap HIV dan autoimun.
- Orang yang menjalani transplantasi organ.
- Pengidap kanker yang menjalani kemoterapi.
Bagaimana perawatan cacar air yang bisa dilakukan di rumah?
Cacar air merupakan self-limiting disease atau penyakit yang bisa sembuh dengan sendirinya.
Selain tidak boleh sering kena angin, orang yang sakit cacar air juga perlu lebih banyak istirahat. Perawatan cacar air akan bergantung pada usia dan tingkat keparahan penyakitnya.
Berikut ini beberapa langkah yang dapat Anda lakukan di rumah agar cacar air cepat sembuh.
- Minum banyak cairan, seperti air putih, jus, atau sup kaldu. Jika yang mengalami cacar air adalah bayi, ibu harus memberikan ASI lebih sering lagi.
- Konsumsi makanan lunak seperti bubur atau sup bila Anda merasa nyeri akibat munculnya lenting cacar air di sekitar mulut.
- Hindari menggaruk lenting cacar air dengan cara menjaga kuku tetap pendek dan memakai sarung tangan.
- Minum obat pereda nyeri seperti paracetamol untuk mengatasi demam dan nyeri ringan saat mengalami cacar air.
- Gunakan obat gatal seperti losion calamine, hydrocortisone, atau obat antihistamin untuk mengurangi rasa gatal.
- Mandi dengan sabun lembut dan air bersuhu hangat atau suam-suam kuku, maksimal selama 15 menit.
Ikutilah anjuran dokter supaya pemulihan cacar air berlangsung lebih cepat. Jangan lupa untuk menghindari kontak dengan orang lain hingga Anda benar-benar sembuh.
Kesimpulan
- Orang yang sakit cacar air tidak boleh kena angin karena dapat meningkatkan risiko penyebaran virus melalui percikan air (droplet) saat batuk atau bersin.
- Meski begitu, paparan angin tidak menyebabkan lenting cacar makin gatal dan banyak.
- Selain menyebar melalui droplet, cacar air juga bisa menular melalui kontak langsung, benda terkontaminasi, dan dari ibu hamil ke janin.