backup og meta

Kanker Darah

Kanker Darah

Selama ini, Anda mungkin sudah tidak asing dengan sebutan leukemia untuk kanker darah. Ternyata, leukemia adalah satu dari banyak jenis kanker darah.

Untuk mengetahui lebih jauh tentang kanker darah, terutama terkait gejala dan pengobatannya, simak informasi berikut.

Jenis kanker darah

Kanker darah adalah jenis kanker yang memengaruhi produksi dan fungsi sel-sel darah. Penyakit ini terjadi ketika sel darah tumbuh secara abnormal dan tidak terkendali.

Sebagian besar kasus blood cancer dimulai dari sumsum tulang yang merupakan tempat sel darah diproduksi. Berdasarkan jenis sel yang terdampak, penyakit ini terbagi menjadi sebagai berikut.

1. Leukemia

jenis leukemia

Kanker sel darah putih atau leukemia terjadi ketika sel-sel pada sumsum tulang belakang tidak berkembang dengan normal.

Leukemia menyebabkan peningkatan jumlah sel darah putih secara drastis, tetapi sel-sel ini tidak menjalankan tugasnya dalam melawan infeksi.

Jumlah sel darah putih yang berlebihan juga akan menghalangi perkembangan sel darah lain, termasuk sel darah merah.

2. Limfoma

Limfoma terjadi ketika sel kanker menyerang limfosit, yaitu sel darah putih yang berperan untuk melawan infeksi dan membuang sisa metabolisme.

Ketika limfosit mengalami mutasi, sistem kekebalan tubuh Anda akan terganggu sehingga tubuh Anda lebih rentan mengalami infeksi.

Selain sumsum tulang belakang, limfoma juga bisa menyerang kelenjar getah bening, limpa, dan timus karena limfosit memang tersebar ke seluruh tubuh.

Limfoma terbagi menjadi dua kelompok utama, yaitu limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin.

3. Multiple myeloma

Multiple myeloma adalah jenis kanker yang bermula di plasmosit, yaitu bagian dari sel darah putih yang berfungsi menghasilkan antibodi (immunoglobulin) untuk melawan infeksi.

Itu artinya multiple myeloma akan menurunkan kekebalan tubuh sehingga memudahkan terjadinya infeksi.

Selain ketiga jenis di atas, ada pula jenis kanker darah lain yang lebih jarang ditemukan, seperti myelofibrosis, polycythaemia vera (PV), dan myelodysplastic syndromes (MDS).

Seberapa umumkah penyakit ini?

Berdasarkan data Global Cancer Observatory pada 2022, leukemia adalah jenis kanker yang paling banyak terdeteksi di Indonesia dan menempati peringkat kesembilan dengan jumlah 13.959 pasien.

Setelah leukemia, ada multiple myeloma pada peringkat 19 dengan jumlah 3.289 pasien. Sementara itu, limfoma Hodgkin berada di peringkat 27 dengan jumlah 1.294 pasien.

Tanda & gejala kanker darah

Gejala kanker darah bisa sangat beragam, tergantung dengan jenis dan seberapa jauh penyebarannya. Secara umum, berikut adalah beberapa gejala kanker darah.

  • Demam.
  • Menggigil.
  • Kelelahan secara terus menerus atau terasa lemah.
  • Nyeri tulang dan sendi.
  • Kehilangan nafsu makan atau mual.
  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
  • Sakit kepala.
  • Sesak napas.
  • Sering atau mudah terkena infeksi.
  • Mudah memar dan perdarahan
  • Kulit gatal atau ruam.
  • Berkeringat pada malam hari.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening pada leher, ketiak, atau selangkangan.
  • Gejala anemia, seperti lelah, letih, dan lesu.

Beberapa orang mungkin mengalami kanker darah tanpa merasakan atau mengalami gejala lain yang tidak tertulis di atas.

Bila Anda memiliki kekhawatiran akan gejala tertentu, jangan ragu untuk melakukan konsultasi dengan dokter.

Penyebab dan faktor risiko kanker darah

Kanker darah disebabkan oleh pertumbuhan sel darah yang abnormal dan tidak terkendali. Normalnya, sel darah akan mengalami regenerasi dengan pembelahan sampai akhirnya mati.

Namun, sel darah yang terkena kanker tidak akan mati dan kehilangan fungsinya. Sebaliknya, sel darah ini justru akan mengganggu fungsi sel darah normal.

Sejauh ini, belum diketahui secara pasti apa penyebabnya. Akan tetapi, beberapa kondisi berikut dinilai bisa menjadi faktor risiko dari kanker darah.

  • Berjenis kelamin pria.
  • Berusia di atas 55 tahun.
  • Riwayat keluarga dengan penyakit yang sama.
  • Paparan radiasi atau bahan kimia tertentu, seperti benzena.
  • Kondisi atau penyakit tertentu, seperti penyakit autoimun atau HIV/AIDS.
  • Pernah menjalani pengobatan untuk kanker, seperti kemoterapi atau terapi radiasi.
  • Kebiasaan merokok.
  • Infeksi virus tertentu, seperti virus Epstein-Barr.
  • Kelebihan berat badan atau obesitas.

Memiliki satu atau beberapa faktor risiko bukan berarti membuat Anda pasti terkena kanker. Sebaliknya, seseorang yang terkena penyakit ini bisa saja memiliki faktor risiko yang tidak diketahui.

Diagnosis kanker darah

Dokter akan mulai mendiagnosis kanker dengan bertanya tentang gejala yang Anda alami dan riwayat kesehatan pribadi beserta keluarga.

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari tanda-tanda kanker darah, seperti pembengkakan di kelenjar getah bening.

Bila pasien diduga memiliki kanker darah, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan berikut.

  • Tes darah lengkap: mengetahui jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Dokter biasanya juga memeriksa jumlah protein darah, fungsi hati, dan ginjal.
  • Aspirasi sumsum tulang: pengambilan sampel sel sumsum tulang untuk mengetahui apakah terdapat sel darah yang abnormal.
  • Biopsi kelenjar getah bening: pengambilan sampel kelenjar getah bening yang membengkak untuk mencari keberadaan sel kanker.
  • Tes pencitraan: melihat kondisi dan fungsi organ tubuh melalui rontgen dada, MRI, PET scan, atau CT scan untuk mengetahui penyebaran kanker.

Di samping berbagai tes di atas, dokter mungkin juga menyarankan pemeriksaan ultrasound, genetik, atau lainnya. Selalu ikuti saran pemeriksaan dari dokter untuk mendapatkan hasil akurat.

Cara mengobati kanker darah

obat dan pengobatan kanker kelenjar getah bening

Setelah pasien didiagnosis kanker darah, dokter akan menyusun langkah pengobatan yang disesuaikan dengan jenis kanker, penyebaran, usia, serta kondisi kesehatan secara keseluruhan.

Berikut adalah beberapa metode pengobatan yang bisa diberikan untuk pasien kanker darah

1. Transplantasi sumsum tulang

Salah satu metode pengobatan yang kerap disarankan untuk pasien kanker darah adalah transplantasi sumsum tulang atau transplantasi stem cell.

Pengobatan ini dilakukan dengan cara memasukkan sel punca (sel indukan) ke dalam tubuh pasien yang nantinya akan menghasilkan sel darah sehat.

2. Kemoterapi

Untuk menekan pertumbuhan sel kanker, dokter bisa memberikan obat-obatan melalui oral maupun suntikan. Metode pengobatan ini disebut sebagai kemoterapi.

Chlorambucil, vinkristin, dan sitarabin adalah beberapa contoh obat yang digunakan dalam kemoterapi untuk blood cancer.

3. Terapi radiasi

Radioterapi atau terapi radiasi adalah upaya pengobatan kanker menggunakan gelombang berenergi tinggi untuk menghancurkan atau memperkecil sel kanker.

Terapi radiasi biasanya perlu dijalani beberapa kali. Demi hasil terbaik, pastikan Anda mengikuti jadwal yang sudah dibuat dokter.

4. Terapi target

Terapi target dilakukan dengan pemberian obat-obatan yang secara spesifik dapat menyerang sel kanker tanpa merusak sel-sel normal.

Pengobatan kanker darah sering kali dilakukan dengan metode kombinasi. Artinya, dokter bisa melakukan beberapa jenis pengobatan sekaligus demi hasil terbaik.

Demi mendukung hasil pengobatan, pasien kanker biasanya juga diminta untuk menjalani perawatan rumahan, tepatnya penyesuaian gaya hidup menjadi lebih sehat.

Tak hanya mendukung pengobatan, gaya hidup sehat juga merupakan cara untuk mencegah leukemia dan jenis kanker lainnya.

Selain itu, usahakan untuk melakukan medical check up setidaknya setahun sekali, terutama jika Anda termasuk kelompok berisiko. Pasalnya, pengobatan terbaik untuk kanker adalah menyadarinya sedini mungkin.

Kesimpulan

  • Secara umum, kanker darah terdiri tiga jenis, yaitu leukemia (menyerang leukosit), limfoma (menyerang limfosit), dan multiple myeloma (menyerang plasmosit).
  • Beberapa gejalabta adalah demam, mudah lelah, nyeri tulang dan sendi, hingga pembengkakan kelenjar getah bening. Penyakit kanker ini hampir tidak memiliki gejala khusus.
  • Penyebabnya adalah sel darah yang seharusnya mati dalam proses regenerasi justru tetap hidup, kehilangan fungsinya, dan menyerang sel darah sehat.
  • Beberapa pengobatan untuk kanker darah adalah transplantasi sumsum tulang, kemoterapi, terapi radiasi, dan terapi target.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Blood cancers. (n.d.). American Society of Hematology – Hematology.org. Retrieved 09 August 2024, from https://www.hematology.org/Patients/Cancers/.

Signs and symptoms of childhood leukemia. (n.d.). Information and Resources about Cancer: Breast, Colon, Lung, Prostate, Skin | American Cancer Society. Retrieved 09 August 2024, from https://www.cancer.org/cancer/leukemia-in-children/detection-diagnosis-staging/signs-and-symptoms.html.

What is blood cancer? (n.d.). Blood Cancer UK. Retrieved 09 August 2024, from https://bloodcancer.org.uk/understanding-blood-cancer/what-is-blood-cancer/.

Blood cancer symptoms and signs. (n.d.). Blood Cancer UK. Retrieved 09 August 2024, from https://bloodcancer.org.uk/understanding-blood-cancer/blood-cancer-signs-symptoms/.

Other conditions. (n.d.). Cancer Research UK. Retrieved 09 August 2024, from https://www.cancerresearchuk.org/about-cancer/other-conditions.

Childhood blood cancers. (2024, May 20). Leukaemia Foundation. Retrieved 09 August 2024, from https://www.leukaemia.org.au/blood-cancer-information/types-of-blood-cancer/childhood-blood-cancers/.

Blood cancers. (2022, June 28). Yale Medicine. Retrieved 09 August 2024, from https://www.yalemedicine.org/conditions/blood-cancers/.

Indonesia. (2022). Global Cancer Observatory. Retrieved 09 August 2024, from https://gco.iarc.who.int/media/globocan/factsheets/populations/360-indonesia-fact-sheet.pdf.

Versi Terbaru

19/08/2024

Ditulis oleh Ihda Fadila

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Limfoma Non-Hodgkin

Gejala-gejala Leukemia pada Orang Dewasa yang Perlu Diwaspadai


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 19/08/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan