backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Daya Tahan Tubuh Kita Makin Menurun Setelah Usia 25

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Novi Sulistia Wati · Tanggal diperbarui 10/09/2020

    Daya Tahan Tubuh Kita Makin Menurun Setelah Usia 25

    Pernahkah Anda merasa bahwa semakin Anda bertambah usia, Anda akan semakin mudah merasa kelelahan? Jika iya, Anda tidak sendirian. Karena ternyata, sistem pertahanan tubuh Anda memang cenderung menjadi lebih lemah seiring bertambahnya usia. Jadi, jangan heran jika Anda sedang mengeluh kelelahan, akan ada teman Anda yang berkata “faktor U’, alias usia.

    Kebugaran tubuh akan berkurang 1% setelah menginjak usia 25 tahun

    Penuaan tidak hanya terjadi pada kulit, namun juga pada sistem imun tubuh. Seperti yang telah Anda ketahui, sistem kekebalan tubuh berperan dalam membuat sel dan antibodi yang dapat melindungi tubuh Anda dari bakteri, virus, toksin, dan lain-lain.

    Sayangnya, kemampuan tubuh dalam menangkal serangan tersebut dapat menurun. Hal ini tersebut dikenal dengan  immunosenescence, yaitu kondisi di mana sistem kekebalan tubuh Anda lupa terhadap cara menangkal serangan penyakit dari bakteri, virus, dan toksin.  

    Selain itu, seiring bertambahnya usia, tubuh juga akan mengalami perubahan pada sel individu dan seluruh organ tubuh, yang dapat berakibat pada perubahan fungsi dan penampilan pada tubuh.

    Apa yang terjadi pada sistem kekebalan tubuh saat kita bertambah usia?

    Sistem kekebalan tubuh Anda adalah berupa sel, jaringan, dan organ kompleks yang berperan dalam mempertahankan tubuh Anda dari serangan infeksi dari bakteri, virus, toksin, dan sebagainya. Saat ada infeksi pada tubuh Anda, kelompok sel T akan berkeliling tubuh dan memberikan sinyal bahwa terdapat infeksi.

    Namun, di saat Anda bertambah usia, sel T yang terbentuk akan menjadi lebih sedikit karena thymus (kelenjar kecil yang berada di belakang tulang dada) menyusut. Hal tersebut membuat sistem kekebalan tubuh menjadi lebih tidak efisien, terutama dalam menghadapi jenis virus yang baru. Akibatnya, daya tahan tubuh hanya mampu melawan serangan bakteri dan virus yang sudah pernah menyerang sebelumnya, namun tak berdaya menghadapi bakteri dan virus yang baru.

    Apa akibatnya jika daya tahan tubuh ikut menua?

    Sistem kekebalan tubuh yang menua tentu dapat berakibat buruk kepada daya tahan tubuh Anda, terutama dalam melawan infeksi bakteri, virus, toksin, dan lain-lain. Beberapa akibat dari sistem kekebalan tubuh yang menua adalah:

    1. Kurang optimal dalam merespon vaksin

    Vaksin adalah bahan antigenetik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan aktif terhadap suatu infeksi atau penyakit, sehingga dapat mencegah terjadinya penyakit pada tubuh.

    Namun, di saat Anda menua, maka tubuh Anda akan kurang efektif dalam merespon vaksin yang Anda terima. Hal tersebut terjadi karena semakin menua, sel T yang dihasilkan oleh tubuh lebih sedikit. Oleh karena itu, kebanyakan vaksin perlu obat baru supaya bisa bekerja lebih efektif.

    2. Lebih rentan sakit

    Sudah jelas bahwa jika daya tahan tubuh Anda melemah, maka tubuh Anda akan lebih rentan sakit karena kurangnya kemampuan tubuh dalam melawan penyakit.

    3. Proses penyembuhan luka lebih lambat

    Sebagai konsekuensi dari sistem kekebalan yang menurun, maka tubuh akan lebih sedikit menghasilkan sel darah putih. Akibatnya, proses penyembuhan luka akan berjalan lebih lambat.

    Bagaimana Anda tahu kapan sistem kekebalan tubuh Anda menua?

    Sayangnya, tidak ada satu tes pun yang dapat memberi tahu Anda jika sistem kekebalan tubuh Anda sudah tidak berfungsi secara optimal. Namun, Anda dapat mengukur tingkat kebugaran tubuh Anda, di antaranya dengan tes kecepatan, kekuatan, daya ledak, dan daya tahan tubuh Anda saat berolahraga.

    Lalu, bagaimana caranya agar Anda tetap sehat meskipun usia terus bertambah?

    Tentunya, sebagai sebuah sistem yang kompleks, sistem kekebalan tubuh memerlukan pemeliharaan yang baik untuk membuatnya tetap berfungsi optimal meskipun usia Anda terus bertambah. Beberapa hal sederhana yang dapat Anda lakukan di antaranya adalah dengan tidur yang cukup, hindari stres, olahraga rutin, makan makanan yang sehat dan bergizi, dan hindari merokok.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh Novi Sulistia Wati · Tanggal diperbarui 10/09/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan