backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Pepper Spray, Semprotan Merica untuk Alat Bela Diri

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 31/08/2022

    Pepper Spray, Semprotan Merica untuk Alat Bela Diri

    Dengan semakin meningkatnya kriminalitas di jalanan, ada baiknya Anda selalu siap siaga menjaga keselamatan diri sendiri. Ada alat sederhana yang bisa Anda gunakan untuk melindungi diri, yaitu semprotan merica alias pepper spray.

    Anda bahkan bisa membuatnya sendiri di rumah. Ketahui cara membuat pepper spray dalam ulasan berikut.

    Apa itu pepper spray?

    Pepper spray atau semprotan merica mengandung zat pengikat (lachrymatory) yang membuat mata perih dan mengeluarkan air mata. 

    Bahan dasar semprotan merica adalah minyak cabai yang dikenal sebagai oleoresin capsicum

    Capsaicin adalah kandungan kimia yang memberikan rasa pedas dan panas pada cabai. Dalam semprotan merica, tingkat kadar capsaicin jauh lebih tinggi.

    Kadar capsaicin dalam pepper spray tergolong sangat tinggi, bahkan level kepedasannya jauh melebihi cabai habanero, salah satu cabai terpedas di dunia. 

    Semprotan merica pada umumnya memiliki skor pedas 2 – 5,3 juta unit Scoville (satuan ukuran kepedasan).

    Sebagai perbandingan, cabai merah memiliki skor pedas sekitar 30 ribu, sementara cabai habanero punya skor 200 ribuan. 

    Terbayang bukan, bagaimana pedasnya disemprot dengan semprotan merica ini?

    Kegunaan pepper spray

    pepper spray

    Semprotan merica bisa memberikan efek membutakan mata sementara.

    Saat pepper spray mengenai wajah, mata akan terasa sangat panas dan perih, bahkan bisa menyengat sampai ke hidung. 

    Jika terkena mulut, merica bisa mengiritasi mulut dan tenggorokan.

    Itulah mengapa semprotan merica banyak digunakan untuk melindungi diri, melawan pelaku kejahatan, atau digunakan oleh polisi untuk menertibkan massa.

    Berikut ini adalah sejumlah kegunaan pepper spray sebagai alat pertahanan diri.

    1. Alat pertahanan diri

    Pepper spray sering digunakan oleh penegak hukum untuk menundukkan pelaku kriminal dan menangkap tersangka yang melawan atau berusaha melarikan diri. 

    Masyarakat biasa juga dapat menggunakannya untuk mempertahankan diri terhadap serangan pelaku kejahatan atau hewan buas. 

    2. Menertibkan massa

    Merica juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan gas air mata sederhana. Aparat biasanya menggunakan gas air mata untuk mengendalikan kerusuhan.

    Ketika disemprotkan dalam jumlah besar, semprotan merica membantu membubarkan massa yang ricuh atau menertibkan kerisuhan yang dilakukan sekelompok orang.

    Efek terkena semprotan merica

    Berikut ini adalah sejumlah efek yang ditimbulkan semprotan merica.

    1. Kebutaan sementara

    Saat seseorang bersentuhan dengan semprotan merica, mata mereka akan terasa perih dan panas. 

    Mata akan memerah diikuti oleh sensasi “mendidih” dan kesulitan melihat untuk sementara. 

    2. Rasa terbakar

    Semprotan merica juga bisa membakar kulit dan menyebabkan pembengkakan.

    Efek lainnya adalah tenggorokan terasa terbakar, suara mengi, sesak napas, tersedak, batuk-batuk, dan tidak mampu berbicara.

    3. Sesak napas berat

    Orang dengan asma memiliki kemungkinan komplikasi yang lebih tinggi untuk mengalami sesak napas parah akibat paparan capsaicin. Pasalnya, zat ini bisa “membakar” saluran pernapasan. 

    Hal ini kemudian menyebabkan pembengkakan dan penyempitan saluran napas, sehingga mengakibatkan sesak napas.

    Cara membuat pepper spray sendiri di rumah

    semprotan merica

    Selain capsaicin, produk pepper spray yang dijual di pasaran pada umumnya mengandung air, alkohol, atau pelarut organik.

    Kandungan lainnya termasuk nitrogen, karbon dioksida, atau hidrokarbon terhalogenasi (seperti freon, tetrachloroethylene, dan methylene chloride).

    Namun, Anda bisa meraciknya sendiri di rumah dengan bahan-bahan sederhana yang tersedia di dapur.

    Ikuti cara di bawah ini untuk membuat pepper spray.

    Alat dan bahan yang dibutuhkan

    • Enam buah cabe rawit merah, cabe jemprit, atau cabe gendot yand dikeringkan atau dipanaskan di bawah sinar matahari atau di oven.
    • Merica hitam bubuk secukupnya.
    • Bawang putih bubuk dua sendok makan (26 gram). 
    • Sediakan 350 ml cuka secukupnya.
    • Tambah 2 sendok makan (26 ml) baby oil.
    • Botol semprot kosong, bersihkan dan keringkan dengan baik
    • Corong.
    • Perangkat pelindung, seperti kacamata goggle atau kacamata renang, sarung tangan karet, dan masker mulut.

    Langkah membuat semprotan merica di rumah

    1. Masukkan cabe kering, bawang putih, baby oil, alkohol, air, dan cuka ke dalam blender. Blender selama dua menit. 
    2. Jika Anda ingin menguleknya, tumbuk semua bahan sampai jadi pasta halus. Hati-hati jangan sampai pasta tumpah dan mengenai kulit Anda.
    3. Tuang cairan ke dalam botol besar menggunakan corong. Diamkan semalaman di tempat yang sejuk agar menguap. 
    4. Cairan perlu dikurangi untuk meningkatkan efektivitasnya. 
    5. Keesokan paginya, tempatkan corong di mulut wadah yang ingin Anda gunakan sebagai wadah penyimpanan.
    6. Lalu letakkan kain katun tipis di atas corong sebagai saringan.
    7. Tuang campuran merica ke dalam botol dengan sangat hati-hati. Tutup rapat botol untuk menghindari cairan bocor.
    8. Tambahkan kembali 350 ml alkohol, air, atau cuka.

    Kini Anda sudah punya pepper spray buatan sendiri.

    Pepper spray yang telah Anda buat harus disimpan di kulkas atau tempat yang sejuk jika tidak digunakan. 

    Efek semprotan merica di tubuh bisa bertahan 15 – 30 menit, tergantung seberapa banyak cabai, merica, dan jenis pelarut yang digunakan.

    Masa simpannya juga berbebeda-beda. Kalau Anda menggunakan alkohol atau cuka, pepper spray bisa bertahan hingga 1 – 3 bulan. 

    Sementara kalau diracik dengan air, semprotan Anda hanya akan efektif sampai dua minggu.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 31/08/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan