backup og meta

7 Tips agar Rumah Tangga Tetap Hangat dan Harmonis

7 Tips agar Rumah Tangga Tetap Hangat dan Harmonis

Pernikahan yang bahagia hingga akhir hayat jadi impian semua pasangan. Namun, jalan menuju rumah tangga yang harmonis tidaklah mudah dan penuh rintangan.

Lalu, apa saja kunci keharmonisan dalam rumah tangga? Simak pembahasannya di bawah ini.

Cara menjaga rumah tangga agar tetap harmonis

Ketika mengarungi bahtera rumah tangga, Anda dan pasangan mungkin akan menemui banyak pertentangan, perbedaan pendapat, hingga sikap romantis yang mulai berkurang.

Menjaga kelanggengan rumah tangga merupakan tugas suami dan istri sebagai pasangan. Hal ini tentu tidak akan tercapai bila hanya sebelah pihak saja yang berusaha.

Untuk membantu mencapai hubungan yang langgeng, berikut ini sejumlah cara yang bisa Anda lakukan bersama pasangan untuk menjaga rumah tangga tetap harmonis.

1. Komunikasi yang sehat satu sama lain

Komunikasi adalah fondasi dalam membangun hubungan yang sehat. Jika Anda membangun komunikasi dengan pasangan, hubungan rumah tangga bisa berjalan lancar.

Sekalipun ada masalah, komunikasi yang baik bisa menjadi jalan untuk menemukan penyelesaian. Jadi, Anda dan pasangan bisa lebih memahami pikiran dan perasaan satu sama lain.

Cobalah untuk selalu bertanya tentang kegiatannya hari ini. Anda dapat meluangkan waktu sekitar 15 menit setiap malam hanya untuk mengobrol santai dan bercengkrama dengannya.

2. Tunjukkan penghargaan untuk pasangan

nutrisi keluarga

Dalam hubungan rumah tangga, suami dan istri memiliki peran masing-masing. Namun, karena telah terbiasa, Anda mungkin kerap tidak menyadari hal-hal kecil yang dilakukan oleh pasangan.

Tak ada salahnya mengucapkan terima kasih untuk hal-hal kecil yang sudah pasangan Anda lakukan.

Dia pun mungkin sebenarnya tidak pernah mengharap ucapan tersebut. Namun, ucapan terima kasih yang tulus akan membuatnya senang dan merasa diperhatikan oleh Anda.

Upaya ini penting dilakukan untuk menjaga rumah tangga tetap harmonis. Semua orang senang ketika mendapatkan apresiasi atas usahanya, begitu juga Anda dan pasangan.

3. Tunjukkan kebaikan

Perdebatan atau pertengkaran dengan pasangan tentu bisa terjadi akibat tindakan yang kurang baik dan tidak bisa Anda terima.

Karena merasa kecewa, lantas Anda membalas perbuatannya dengan bersikap tidak baik juga. Namun, perlu diingat bahwa hal tersebut tidak akan menyelesaikan masalah.

Cobalah hal sebaliknya, yakni dengan mendengar keluh kesahnya, tidak membalasnya dengan ucapan kasar, dan saling membantu dalam menyelesaikan tanggung jawab.

4. Saling pengertian

Ingin dimengerti adalah perasaan yang alami. Meski begitu, terkadang Anda maupun pasangan mungkin tidak dapat sepenuhnya mengerti apa yang dirasakan satu sama lain.

Jadi, cobalah untuk selalu menyatakan dukungan saat pasangan merasa kecewa dan terpuruk. Melakukan hal-hal ini tanpa disadari bisa membantu rumah tangga tetap harmonis.

Seperti kata petuah, Anda harus memberi terlebih dahulu, baru menerima. Itu sama halnya dengan Anda harus mengerti dahulu perasaan pasangan, baru bisa dimengerti olehnya.

5. Buat tradisi romantis

Dikutip dari laman Harvard Health, aktivitas sederhana, seperti berpelukan dan berciuman, bisa meningkatkan produksi hormon oksitosin dalam tubuh.

Selain meningkatkan perasaan bahagia, hormon cinta ini juga memiliki efek positif, seperti membentuk empati, kepercayaan dalam hubungan, dan perasaan saling terikat.

Nyatakan cinta dan berikan pasangan Anda pelukan dan ciuman sebanyak mungkin, asal hal ini tidak mengganggu orang di sekitar.

6. Cari kesempatan untuk melakukan seks romantis

Begitu mempunyai anak, Anda dan pasangan tentu tidak seleluasa dulu untuk menikmati kegiatan intim. Padahal, bercinta banyak manfaatnya, termasuk menjaga keharmonisan rumah tangga

Berikut beberapa tips untuk menemukan celah agar Anda dan pasangan bisa membangkitkan seks yang romantis.

  • Bangun lebih pagi, kemudian lakukan foreplay di kamar mandi.
  • Putar musik untuk menjadi suara latar saat berhubungan, jadi kecil kemungkinan orang lain mendengarkan aktivitas ini. Pastikan juga Anda sudah mengunci kamar.
  • Jadwalkan seks ketika semua anggota keluarga sudah tidur atau sedang pergi ke luar rumah sehingga hubungan intim tidak akan terganggu.

7. Bersenang-senang

Lakukan hal-hal yang menenangkan atau pergilah liburan bersama pasangan. Tentu saja, sesuatu yang berbeda dari biasanya membuat suasana rumah tangga jadi lebih segar dan tidak membosankan.

Wisata bersama juga dapat mengganti waktu-waktu yang hilang bersama pasangan. Sesekali, Anda perlu memiliki quality time dengan pasangan tanpa kehadiran si kecil.

Meski begitu, pastikan Anda terlebih dahulu mempercayakan si kecil pada orang yang tepat. Jangan lupa juga meluangkan waktu untuk menghubungi si kecil lewat telepon atau video call di tengah liburan Anda.

Keharmonisan rumah tangga merupakan komitmen bersama antara Anda dan pasangan. Hal ini dapat dibangun dengan kerja sama dan komunikasi yang baik antara kedua pihak.

Namun, bila ada konflik yang sulit diselesaikan sendiri, coba lakukan konseling pernikahan untuk menemukan jalan keluar dari permasalahan tersebut.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

6 Ways to Keep the Flame of Marital Love Alive. (2017). For Your Marriage. Retrieved October 17, 2023, from https://www.foryourmarriage.org/blogs/6-ways-to-keep-the-flame-of-marital-love-alive/

Keep the Spark Alive in Your Marriage. (2021). Johns Hopkins Medicine. Retrieved October 17, 2023, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/keep-the-spark-alive-in-your-marriage

Relationships and communication. (2022). Better Health Channel. Retrieved October 17, 2023, from https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/relationships-and-communication

LeWine, H. E. (2023). Oxytocin: The love hormone. Harvard Health. Retrieved October 17, 2023, from https://www.health.harvard.edu/mind-and-mood/oxytocin-the-love-hormone

Carter, C. S. (2022). Oxytocin and love: Myths, metaphors and mysteries. Comprehensive Psychoneuroendocrinology, 9, 100107. https://doi.org/10.1016/j.cpnec.2021.100107

Doss, B. D., Rhoades, G. K., Stanley, S. M., & Markman, H. J. (2009). The effect of the transition to parenthood on relationship quality: An 8-year prospective study. Journal of Personality and Social Psychology, 96(3), 601-619. https://doi.org/10.1037/a0013969

Versi Terbaru

19/10/2023

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Asal-usul dan Manfaat Panggilan Sayang "Baby" pada Pasangan

Memiliki Minat yang Sama dengan Pasangan, Penting atau Tidak?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 19/10/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan