backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Penyakit Tipes Mungkin Menular Lewat Hubungan Seksual, Kok Bisa?

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    Penyakit Tipes Mungkin Menular Lewat Hubungan Seksual, Kok Bisa?

    Penyakit tipes biasanya menular melalui makanan yang terkontaminasi dengan bakteri. Namun, ternyata seks bisa jadi ‘jembatan’ untuk si bakteri berpindah tempat dan menyebar. Bukan isapan jempol belaka, hal ini terjadi di Ohio, Amerika Serikat tahun 2000. Awal mula penyakit tersebut muncul dari 8 orang pria yang tidak memiliki pemicu awalnya. Akan tetapi, setelah diteliti lebih lanjut ternyata dalang utamanya adalah berhubungan intim dengan penderita penyakit tipes.

    Nah, bagaimana ya hal tersebut dapat terjadi? Mari disimak terlebih dahulu ulasannya.

    Berhubungan intim dengan penderita tipes bisa membuat Anda tertular

    penyakit kelamin dari seks oral

    Penyakit tipes yang disebarkan oleh bakteri Salmonella Typhi ini sebenarnya hanya bisa mengontaminasi makanan dan air. Tentu saja para peneliti awalnya bingung, bagaimana kedelapan pria tersebut dapat terjangkit penyakit tipes.

    Seperti yang dilansir oleh Medical Daily, kebingungan muncul dikarenakan makanan yang mereka konsumsi tidak ada yang terkontaminasi oleh bakteri. Selain itu, mereka juga tidak ada yang bepergian ke luar kota dan negara yang memiliki tingkat penyakit tipes lebih tinggi.

    Nah, sebuah persamaan muncul di antara kedelapan pria tersebut, semuanya melakukan hubungan seksual dengan pria yang sama. Pria tersebut adalah pengurus rumah yang mereka tempati. Pada saat itu, sang pengurus rumah merupakan pasien tipes yang tidak memiliki gejala apapun dan kemudian diobati dengan antibiotik.

    Bagaimana penyakit tipes ditularkan melalui hubungan intim?

    Berhubungan intim dengan orang yang menderita tipes ternyata berpeluang besar bagi Anda untuk tertular. Dari penelitian yang telah dilakukan tersebut, diketahui bahwa pria yang membawa bakteri penyebab penyakit tipes menularkannya melalui oral dan anal seks.

    Pada saat oral dan anal seks, bakteri dari anus pria yang sakit berpindah ke pasangannya. Maka itu, para ahli menyimpulkan bahwa seks dengan orang yang sakit tipes juga membuka peluang penyebaran bakteri Salmonella typhi tersebut. 

    Akan tetapi, peluang ini baru bisa terjadi jika Anda melakukan oral dan anal seks sekaligus dengan orang yang sudah terkena tipes sebelumnya.

    Mencegah penyakit tipes tertular melalui hubungan intim

    pakai kondom bisa hamil

    Ternyata, dari kedelapan pria tersebut terdapat lima dari mereka yang menggunakan kondom saat berhubungan intim. Hal ini membuktikan bahwa kondom pun tidak dapat mencegah bakteri Salmonella Typhi berpindah ke tubuh baru.

    Walaupun Anda memakai kondom, tidak menutup kemungkinan bahwa patogen tetap masuk ke dalam tubuh Anda, terutama jika melakukan posisi seks anal dan oral. Selain itu, resiko terjadinya infeksi bakteri enterik, yaitu bakteri yang berada di saluran pencernaan, ternyata lebih tinggi. Apalagi jika orang tersebut tertular tipes melalui makanan dan minuman.

    Oleh karena itu, terdapat beberapa hal yang harus Anda perhatikan ketika berhubungan seksual dengan penderita penyakit tipes.

    • Mengganti kondom setelah melakukan posisi seks anal
    • Sering mencuci tangan
    • Membersihkan dan mencuci alat kelamin sebelum oral seks

    Jika Anda melakukan ketiga hal di atas, peluang tertularnya penyakit tipes melalui hubungan seksual setidaknya akan berkurang. Akan tetapi, untuk berjaga-jaga usahakan untuk tidak berhubungan seksual selama Anda atau pasangan mengidap penyakit tipes.

    Kesimpulannya, berhubungan intim dengan penderita penyakit tipes sangat berpeluang besar untuk Anda juga mengalaminya. Selain itu, posisi seks sangat berpengaruh dalam hal ini, sehingga alangkah baiknya jika lebih bijaksana ketika mengetahui Anda atau pasangan sedang mengidap penyakit tipes.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan