backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

3

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Seputar Klitoris Wanita, dari Fungsi hingga Fakta Menariknya

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 25/04/2023

Seputar Klitoris Wanita, dari Fungsi hingga Fakta Menariknya

Klitoris sering disebut sebagai kunci kenikmatan seksual wanita. Namun sayangnya, banyak orang yang tak tahu mengenai organ reproduksi wanita ini dan di mana letaknya. Berikut informasi lengkap tentang klitoris dan fakta unik yang sering kali tidak diketahui.

Apa itu klitoris?

sumber: Mayo Clinic

Klitoris (clitoris) adalah bagian dari organ reproduksi wanita terluar (alat kelamin) Anda atau yang disebut dengan vulva.

Letaknya di bagian teratas dari vulva, tepatnya di atas uretra dan lubang vagina. Di samping kanan dan kirinya terdapat dua lipatan kulit yang disebut dengan labia minora (bibir vagina bagian dalam).

Dari yang terlihat pada gambar, bentuk klitoris hanya seperti bola daging kecil berwarna merah muda. Bahkan, kebanyakan orang menggambarkannya seperti tombol.

Namun sebenarnya, bagian dari vulva ini meluas ke arah dalam tubuh (rongga panggul wanita) dan berbentuk seperti wishbone atau huruf V terbalik.

Adapun klitoris merupakan bagian paling sensitif dari alat kelamin luar wanita. Bahkan, melansir Planned Parenthood, bagian tubuh ini disebut juga dengan pusat kesenangan.

Clitoris umumnya akan membengkak saat Anda terangsang melalui aktivitas seksual. Bahkan, bagian vulva ini bisa membengkak hingga berukuran dua kali lipat.

Tahukah Anda?

Klitoris di bagian luar (disebut kelenjar/glans) yang dapat terlihat memiliki ukuran yang berbeda pada setiap wanita. Ukurannya bisa sebesar kacang polong, tetapi ada pula yang sebesar ibu jari.

Apa fungsi dari klitoris?

Klitoris wanita pada dasarnya hanya memiliki satu fungsi dan tujuan, yaitu memungkinkan Anda untuk merasakan kenikmatan seksual.

Meski berada pada sistem reproduksi wanita, bagian vulva ini tidak seperti penis dan vagina yang memiliki peran utama dalam proses reproduksi.

Clitoris hanya untuk membuat Anda merasa lebih nikmat dalam melakukan hubungan badan.

Dibandingkan dengan bagian vulva lainnya, klitoris memang merupakan bagian yang paling sensitif terhadap rangsangan seksual.

Bagian vulva ini mampu menghasilkan respons seksual yang paling intens dan menyenangkan di tubuh Anda.

Itulah mengapa merangsang klitoris bisa menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kenikmatan berhubungan intim.

Bahkan, bukan sekadar terangsang secara seksual, rangsangan ke klitoris juga bisa membuat wanita orgasme.

Sementara jenis rangsangan yang diberikan bisa beragam. Namun, jenis rangsangan yang paling menimbulkan kenikmatan bisa berbeda pada setiap wanita.

Fakta-fakta seputar klitoris pada wanita

Organ kenikmatan seksual yang sering kali luput dari perhatian ini memiliki segudang fakta unik yang belum tentu Anda atau pasangan Anda ketahui. Apa saja?

1. Terdiri dari banyak bagian

Anatomi klitoris (Sumber: oddee.com)

Bukan sekadar tombol, klitoris sebetulnya terdiri dari berbagai jaringan serta saraf yang berada di bagian dalam dan luarnya, yang membentuk huruf V terbalik seperti pada gambar di atas.

Berikut adalah bagian atau anatomi luar dari clitoris wanita.

  • Kelenjar (glans). Ini adalah bagian yang terlihat di luar yang tampak seperti tombol di atas uretra.
  • Tudung. Kedua labia minora bertemu di bagian atas vulva dan membentuk suatu tudung yang menutupi kelenjar clitoris. 

Berikut adalah bagian atau anatomi dalam dari clitoris wanita.

  • Tubuh (korpus). Tepat berada di belakang kelenjar atau bisa dianggap sebagai bagian teratas dari wishbone. 
  • Crura. Dua kaki yang memanjang dari bagian korpus. Kedua kaki ini membentuk huruf V terbalik yang mengelilingi saluran vagina dan uretra.
  • Umbi vestibular. Bagian ini berada di antara krura dan dinding vagina.
  • Akar. Ini merupakan akar dari seluruh saraf yang ada di jaringan ini.

2. Ukuran klitoris lebih besar dari yang terlihatt

Organ ini mungkin hanya tampak oleh mata telanjang sebagai tombol kecil. Namun faktanya, organ ini berukuran lebih besar dari yang Anda kira.

Melansir Cleveland Clinic, seluruh klitoris, dari bagian kelenjar hingga crura, panjangnya sekitar 3,5—4,5 inci (kurang lebih 9—11 cm) serta lebarnya sekitar 2,5 inci (6,35 cm).

Bagian kelenjar (glans) yang umumnya terlihat di bagian luar berdiameter sekitar 3/4—1 inci atau sekitar 2—2,5 cm.

3. Klitoris bisa ereksi

Klitori juga bisa ereksi karena terdiri dari jaringan halus yang sensitif terhadap rangsangan dan dipenuhi oleh darah layaknya penis pada pria.

Seperti pada penis, ereksi yang terjadi akan membuat organ ini  membengkak dan lebih besar, meski tak akan terlalu kentara.

Bagian intim tersebut pun memiliki saraf yang lebih banyak daripada bagian tubuh mana pun, termasuk penis. Ada sekitar 8.000 saraf pada organ ini.

4. Terlalu banyak rangsangan membuat klitoris sakit

sakit saat berhubungan seks

Bagian kelenjar pada clitoris dipenuhi ujung saraf yang membuatnya sangat sensitif. Terkadang, terlalu banyak rangsangan atau tekanan pada bagian kelenjar ini dapat membuat klitoris sakit.

Bukan cuma itu, pembengkakan yang terjadi pada clitoris akibat rangsangan juga bisa menambah tekanan pada dinding vagina.

Jadi terkadang, meski terasa nikmat, pembengkakan ini mungkin membuat Anda merasa sedikit tidak nyaman.

5. Klitoris sakit bisa terjadi karena berbagai penyebab

Organ berbentuk tombol ini memang bisa terasa sakit jika mendapat rangsangan berlebihan. Akan tetapi, klitoris yang sakit juga bisa terjadi karena kondisi medis lain yang memengaruhinya.

Misalnya, cedera, infeksi, atau beberapa penyakit pada wanita lainnya, seperti lichen sclerosus, perlengketan klitoris, serta kanker vulva.

Selain itu, clitoris juga bisa terasa gatal yang umum terjadi karena reaksi alergi. Misalnya akibat produk kewanitaan yang mengandung zat berbahaya atau terhadap kondom pasangan Anda.

6. Klitoris bisa mengecil

Terkadang, beberapa wanita lansia berpikir bahwa organ teratas vulva ini menghilang seiring usia. Faktanya, clitoris tidak menghilang, tetapi dapat menjadi lebih kecil dari waktu ke waktu.

Melansir Sutter Health, mengecilnya organ ini terjadi setelah berkurangnya kadar hormon wanita (estrogen dan progesteron) akibat menopause.

Ini adalah hal normal yang terkait dengan penuaan. Kondisi ini disebut juga dengan atrofi urogenital.

Itulah beberapa hal seputar clitoris pada wanita. Jika Anda mengalami keluhan terkait organ reproduksi ini, konsultasikan kepada dokter untuk mendapat diagnosis dan penanganan yang tepat.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 25/04/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan