backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

7

Tanya Dokter
Simpan
Konten

10 Hal yang Membuat Orang Sering Marah Tanpa Sebab

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 21/10/2022

10 Hal yang Membuat Orang Sering Marah Tanpa Sebab

Marah merupakan hal yang wajar, asalkan disertai alasan yang wajar dan tidak berlebihan. Namun, jika Anda sering marah tanpa sebab, kondisi tersebut dapat menjadi pertanda dari gangguan mental hingga masalah kesehatan tertentu. Apa saja penyebabnya?

Penyebab orang sering marah tanpa sebab

Penyebab orang marah tanpa sebab dapat berbeda pada satu sama lain. Kondisi ini dapat menjadi tanda masalah kesehatan mental hingga penyakit tertentu yang dialami seseorang.

Berikut beberapa alasan mengapa seseorang sering marah tanpa sebab.

1. Kurang tidur

kurang tidur bikin gemuk

Psikolog Julie de Azevedo Hanks, Ph.D, LCSW menjelaskan, kurang tidur dan kelelahan tanpa disadari dapat menyebabkan emosi meledak.

Kurang tidur membuat otak ikut kelelahan sehingga kerjanya menurun. Akibatnya, Anda sulit berkonsentrasi, sering bingung, sulit berpikir jernih, serta susah mencerna informasi baru. 

Tubuh yang kelelahan ditambah dengan loyonya kerja otak membuat produktivitas menurun tajam. Lama kelamaan, situasi tersebut dapat membuat Anda menjadi stres.

Stres akibat pekerjaan, ditambah efek kurang tidur, bisa membuat emosi meledak seperti bom waktu. Sebagai contoh, Anda cemas karena pekerjaan belum selesai, padahal deadline sudah mepet.

Lalu, ketika orang lain bertanya mengenai pekerjaan atau hal lain yang terkait, Anda bisa mudah marah. Padahal, seharusnya Anda tidak perlu sampai marah untuk meresponsnya.

2. Depresi

Depresi bisa menjadi penyebab orang sering marah tanpa sebab. Terkadang, pengidapnya bahkan dapat merespons suatu hal dengan ucapan atau perilaku kasar. 

Depresi juga mungkin membuat seseorang melakukan hal yang berisiko, contohnya menyetir ugal-ugalan dengan kecepatan tinggi.

Kondisi ini tidak boleh disepelekan dan memerlukan penanganan serius. Ketika dibiarkan, depresi dapat berkembang menjadi masalah kesehatan mental yang lebih parah.

3. Gangguan kecemasan

Rasa cemas dan gangguan kecemasan juga bisa membuat emosi seseorang gampang meledak. Ini disebabkan karena rasa cemas yang berlebihan bisa membuat seseorang kesulitan mengatur emosi. 

Orang-orang yang memiliki gangguan kecemasan cenderung berpandangan negatif terhadap suatu hal. Padahal, apa yang dibayangkan sebenarnya belum terjadi atau bahkan berpotensi baik. 

Akibatnya, ketika muncul situasi yang tidak mengenakkan, mereka meluapkan emosi dengan amarah. Sama seperti depresi, gangguan kecemasan juga perlu penanganan serius.

4. Merasa diabaikan

Menurut psikolog Rebecca Wong, LCSW, rasa diabaikan atau tidak dipedulikan oleh orang sekitar bisa membuat Anda jadi mudah marah.

Manusia pada dasarnya merupakan makhluk sosial yang berharap dan mencari kepuasan dari berhubungan sosial. Ketika kebutuhannya tidak terpenuhi, ini bisa menimbulkan emosi negatif. 

Sebagai contoh, Anda mungkin mengharapkan dukungan dari pasangan. Namun, pasangan Anda yang sangat cuek tidak menyadari akan hal tersebut.

Anda merasa diabaikan karena tidak mendapat dukungan dari pasangan. Situasi tersebut dapat membuat Anda marah tanpa sebab.

5. Hipertiroidisme

hipertiroid gejala

Sering marah tanpa sebab dapat muncul sebagai gejala dari penyakit tertentu, contohnya hipertiroidisme.

Hormon tiroid mengendalikan semua hal yang berkaitan dengan metabolisme tubuh. Jika produksinya berlebihan, hipertiroidisme bisa menyebabkan jantung berdebar, tangan gemetar, kegelisahan, dan kesulitan untuk berkonsentrasi. 

Seorang ahli dari University Hospitals Birmingham, Dr. Neil Gittoes, menjelaskan, kondisi tersebut membuat pengidapnya sering berteriak saat berbicara, seperti sedang marah, 

6. Efek pengobatan kolesterol

Pengobatan kolesterol tinggi dapat membuat Anda marah tanpa sebab. Sebagai contoh, salah satu efek samping statin, obat untuk mengelola gejala kolesterol tinggi, ialah menurunkan tingkat serotonin dalam tubuh.

Serotonin merupakan hormon yang dilepaskan otak untuk menciptakan rasa bahagia, tenang, dan puas. Serotonin yang rendah bisa membuat seseorang rentan emosi hingga memicu depresi.

7. Intermittent explosive disorder

marah tanpa sebab

Orang dengan kondisi ini sering kali mengalami ledakan amarah yang tidak terduga. Bahkan, kemarahan yang muncul tak jarang disertai dengan kekerasan.

Setelah selesai meluapkan amarah, perasaan Anda umumnya akan menjadi lebih lega. Gangguan mental ini biasanya dialami oleh orang-orang yang memiliki trauma psikologis.

8. Skizofrenia

Skizofrenia merupakan gangguan mental yang memengaruhi perasaan, pikiran, dan perilaku pengidapnya. Gejala umum dari penyakit ini yaitu halusinasi dan delusi.

Dalam beberapa kasus, gangguan mental ini bisa memicu rasa marah tanpa sebab. Kondisi ini terjadi karena skizofrenia membuat emosi Anda menjadi tidak teratur dan sulit dikendalikan.

9. Gangguan bipolar

Sering marah tanpa sebab dapat menjadi tanda dari gangguan bipolar. Masalah kesehatan mental ini dapat mengubah suasana hati dengan sangat ekstrem.

Gangguan bipolar bisa membuat Anda yang sebelumnya senang, tiba-tiba menjadi sangat sedih dan marah. Gejala ini umumnya muncul ketika pengidapnya memasuki fase depresi.

10. Gangguan kepribadian ambang (borderline personality disorder)

Borderline personality disorder membuat pengidapnya kesulitan untuk mengendalikan emosi. Hal ini disebabkan karena perubahan suasana hati mereka yang terjadi secara mendadak.

Umumnya, orang dengan BPD sering marah karena merasa diabaikan. Gangguan mental ini dapat ditangani dengan psikoterapi, obat-obatan, atau kombinasi keduanya.

Cara agar tidak mudah marah tanpa sebab

Cara mengatasi amarah yang muncul tanpa sebab harus disesuaikan dengan penyebabnya. Contohnya, jika penyebabnya adalah depresi, Anda memerlukan bantuan psikolog atau psikiater.

Selain itu, ada beberapa tindakan sederhana yang bisa Anda terapkan agar tidak mudah marah. Berikut beberapa di antaranya.

  • Ekspresikan emosi tanpa menyalahkan orang lain, seperti dengan menulis, menyanyi, atau berteriak di ruang terbuka.
  • Menarik napas dalam saat ingin marah.
  • Menghindari pikiran negatif yang bisa memicu kemarahan.
  • Rutin berolahraga untuk meredakan stres.
  • Berpikir sebelum berbicara atau bertindak.
  • Terapkan teknik relaksasi, misalnya meditasi atau yoga.

Jika Anda mengalami kesulitan dalam mengendalikan amarah, coba ikuti konseling kesehatan mental ke psikolog atau psikiater terdekat dari tempat tinggal Anda. Dengan begitu, pengobatan bisa dilakukan sesuai penyebabnya.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 21/10/2022

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan