backup og meta

Bagaimana Cara Memperlakukan Orang Dengan Gangguan Mental?

Bagaimana Cara Memperlakukan Orang Dengan Gangguan Mental?

Gangguan mental atau penyakit kejiwaan adalah perilaku yang umumnya muncul karena kelainan mental yang bukan bagian dari perkembangan normal manusia. Biasanya, penyakit mental menyerang perasaan dan pikiran seseorang, yang dapat mempengaruhi seluruh bagian tubuh. Seseorang yang sedang mengalami gangguan mental biasanya akan mengalami kesulitan tidur, perasaan tidak tenang, dan berbagai gangguan lain.

Perlakuan yang salah bisa membuat kondisi gangguan mental lebih parah

Penyakit mental dan fisik tidaklah sama. Meskipun kedua penyakit tersebut tidak dapat dipisahkan, namun cara memperlakukan penyakit mental dan fisik tidaklah sama. Biasanya, seseorang yang mengalami gangguan mental akan terlihat baik-baik saja secara fisik, namun tidak secara psikis.

Sayangnya, tidak banyak orang yang mengetahui cara memperlakukan orang dengan gangguan mental dengan benar. Akibatnya, hal tersebut sering kali membuat penderita gangguan mental semakin terpuruk karena merasa tidak ada satupun yang memahami mereka. Akibatnya, agar tidak menjadi beban, mereka sering kali menarik diri dari lingkungan dan menyembunyikan penyakit mereka.

Padahal, orang yang memiliki penyakit mental tidak boleh untuk dibiarkan sendiri karena akan semakin membuat mereka menderita. Sama halnya dengan penyakit fisik, mereka perlu mendapatkan perhatian dan perawatan yang tepat.

Sayangnya, kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai penyakit mental membuat mereka menganggap bahwa penyakit mental adalah kutukan dan hal yang memalukan. Seseorang yang memiliki penyakit mental pun sering kali mendapatkan stigma. Bahkan tidak jarang, orang dengan penyakit mental akan terisolasi dari lingkungan. Padahal, mengisolasi mereka tidak akan membantu proses penyembuhan mereka.

Bagaimana cara memperlakukan orang dengan gangguan mental?

Oleh karena itu, berikut adalah beberapa cara memperlakukan orang dengan gangguan mental yang perlu Anda ketahui:

1. Hargai mereka

Terkadang, salah satu hal yang paling dibutuhkan oleh orang yang mengalami gangguan mental adalah didengar. Sayangnya, tidak semua orang mampu memahami dan menghargai mereka. Padahal, ketika mereka dihargai dan didengar, pikiran dan perasaan mereka akan lebih mudah membaik.

2. Jangan ikuti halusinasinya

Orang dengan gangguan mental sering kali mengalami halusinasi –mereka seolah melihat, mendengar, dan merasakan sesuatu yang sebenarnya tidak nyata. Mungkin, Anda akan bingung harus bersikap bagaimana. Atau justru, Anda akan ikut serta dalam halusinasi mereka hanya untuk membuat mereka merasa “nyaman”. Padahal, Anda lebih baik tidak ikut dalam halusinasi mereka –jangan sampai Anda berpura-pura bahwa Anda juga mengalami hal yang mereka halusinasikan.

3. Jangan berbohong

Anda mungkin pernah berasumsi bahwa seseorang yang memiliki ganguan mental bukanlah orang yang cerdas. Padahal, penyakit gangguan mental tidak ada hubungannya dengan tinkat kecerdasan seseorang. Jangan pernah berbohong kepada mereka, karena hal tersebut justru akan membuat mereka tidak akan percaya Anda.

4. Pahami keadaan mereka

Paranoia adalah gangguan mental yang membuat seseorang yang mengalaminya akan merasa bahwa orang lain ingin membahayakan dirinya. Oleh karena itu, biasanya, orang dengan paranoia akan sering merasa takut dan menjaga jarak dengan lingkungan sekitar. Pahami keadaan mereka, dan janganlah menjauh dari mereka. Bagaimanapun keadaan mereka, mereka tetap membutuhkan kehadiran Anda.

5. Perhatikan ucapan Anda

Ketika berhadapan dengan seseorang yang mengalami gangguan mental, mungkin Anda akan merasa bingung tentang bagaimana cara merespon setiap ucapan dan perbuatan mereka. Apapun yang mereka katakan dan lakukan, usahakan untuk Anda tidak diam karena diam bukanlah pilihan terbaik untuk memperlakukan mereka.

Oleh karena itu, beberapa respon positif yang mungkin dapat Anda terapkan pada teman/keluarga Anda yang memiliki gangguan mental adalah:

  • Berikan dukungan Anda dengan, “Kalau kamu butuh sesuatu, kabari aku saja, ya.”
  • Berbicara dengan mereka dengan cara yang sama seperti yang Anda lakukan sebelumnya. Tujuannya adalah agar mereka tidak merasa Anda berubah dan menjaga hubungan yag stabil. Mereka adalah orang yang sama, sehingga Anda tidak perlu berubah.

Pada intinya, keluarga atau orang terdekat orang yang mengalami penyakit mental memiliki peran krusial dalam proses pemulihan. Anda, sebagai orang yang dekat dengan mereka harus meluangkan waktu untuk dapat memahami apa yang mereka pikirkan dan rasakan.

Berikan mereka kasih sayang dan dukungan agar mereka senantiasa merasa aman dan tidak sendirian dalam berjuang. Hal tersebutlah yang pada akhirnya dapat membantu proses pemulihan mereka berlangsung lebih cepat.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Friends for Mental Health.  http://www.asmfmh.org/resources/publications/tips-on-communicating-with-a-mentally-ill-person/. Accessed February 14th, 2017.

This Is How It Would Be Like If Physical Diseases Were Treated Like Mental Illnesses.  http://www.lifehack.org/486988/this-is-how-the-situation-will-be-like-if-physical-diseases-were-treated-like-mental-illnesses. Accessed February 14th, 2017.

9 Things Not To Say to Someone with Mental Illness.  https://psychcentral.com/blog/archives/2013/04/29/9-things-not-to-say-to-someone-with-mental-illness/. Accessed February 14th, 2017.

Versi Terbaru

28/10/2022

Ditulis oleh Novi Sulistia Wati

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Reikha Pratiwi


Artikel Terkait

ADHD

5 Peran Agama untuk Kesehatan Mental


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Novi Sulistia Wati · Tanggal diperbarui 28/10/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan