Mengapa grup WhatsApp keluarga termasuk grup obrolan yang memengaruhi kesehatan mental? Alasannya, grup keluarga kadang menimbulkan perasaan tak nyaman kepada penggunanya. Misalnya, dalam grup itu tidak ikut mengucapkan selamat ulang tahun atau duka.
Di grup keluarga juga kadang banyak anggotanya senang berbagi informasi hal-hal yang mungkin menurut anak muda tidak penting. Nah, sangat melelahkan bagi peserta grup lain untuk mengabaikannya karena merasa tidak enak. Akibatnya, tidak jarang grup WhatsApp keluarga yang terpaksa dibaca tersebut memengaruhi kesehatan mental Anda.
Kondisi berbeda dengan grup percakapan kantor. Anda tidak perlu merasa tidak enak untuk mengabaikannya karena kadang itu bukan bagian dari tugas Anda. Jadi, tingkat stres-nya pun berbeda.
Bagaimana dengan maraknya berita bohong di grup keluarga?
Sebenarnya, salah satu faktor yang menyebabkan grup WhatsApp keluarga berpengaruh terhadap kesehatan mental seseorang adalah berita bohong. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, hoaks atau berita bohong sering disebarkan oleh anggota keluarga di WhatsApp.
Sebagai contoh, ketika masa pemilihan umum berlangsung, tidak jarang berita-berita yang menjatuhkan salah satu calon pasangan beredar di grup atau media sosial. Di antara ratusan berita yang disebarkan, jumlah berita yang berisi kebohongan ternyata cukup banyak.
Membaca berita hoaks alias berita bohong ternyata dapat memengaruhi kesehatan mental meskipun hanya membacanya dari media sosial. Dilansir dari Psycom, dengan banyaknya informasi yang salah dianggap sebagai kebenaran, tidak sedikit orang yang mengalami stres akibat dari judul sebuah berita.
Hoaks memang dirancang untuk memanipulasi opini masyarakat, terutama mereka yang jarang memeriksa kebenarannya di sumber lain. Selain itu, berita bohong juga sering menimbulkan perasaan marah, curiga, dan cemas yang mampu memengaruhi pemikiran Anda.
Terlebih lagi, ketika berita dari grup WhatsApp tersebut ternyata terbukti palsu juga memunculkan perasaan marah dan frustrasi. Kondisi ini biasanya berlaku pada pembaca yang merasa tidak berdaya ketika menghadapi berita palsu untuk memanipulasi opini publik.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar