backup og meta

3 Cara Mengatasi Gatal Selama Pemulihan Luka Bakar

3 Cara Mengatasi Gatal Selama Pemulihan Luka Bakar
3 Cara Mengatasi Gatal Selama Pemulihan Luka Bakar

Seiring waktu, luka bakar yang sedang mengalami pemulihan akan terasa sangat gatal. Meski merupakan bagian yang alamiah dari proses pemulihan, rasa gatal pada area luka dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Simak informasi berikut untuk mengetahui cara mengatasi gatal pada luka bakar, baik secara alami maupun dengan obat.

Cara mengatasi gatal selama pemulihan luka bakar

obat topikal

Hampir setiap orang yang memiliki luka bakar pernah merasakan gatal saat pemulihan. Rasa gatal biasanya terpusat pada bagian tengah luka, tepi luka, atau area donor kulit bila Anda menjalani prosedur skin graft untuk mengganti kulit yang hilang.

Melansir Model Systems Knowledge Translation Center dan sejumlah sumber lainnya, berikut beberapa cara yang dapat Anda lakukan guna mengurangi gatal pada luka selama pemulihan:

1. Cara mengatasi gatal luka bakar dengan berendam

Cara paling sederhana untuk mengatasi gatal pada luka bakar adalah berendam. Jika bekas luka bakar boleh terkena air, cobalah merendam bagian tubuh yang terasa gatal dalam air bersuhu suam-suam kuku. Suhu ini paling pas untuk melembapkan kulit.

Atau, cobalah mandi dengan oatmeal koloid yang dikhususkan untuk mengatasi masalah pada kulit. Bahan ini berikatan dengan kulit dan membentuk lapisan pelindung sehingga kulit selalu lembap serta terhindar dari peradangan.

2. Menggunakan obat-obatan topikal

Diflorasone adalah obat

Obat topikal adalah obat yang dioleskan langsung pada kulit. Obat ini dapat berbentuk krim, gel, salep, ataupun losion dengan kegunaannya masing-masing. Beberapa obat topikal dijual bebas di apotek, tapi ada pula yang memerlukan resep dokter.

Cara mengatasi gatal pada luka bakar dengan obat topikal memang efektif, tapi pastikan Anda telah berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan produk ini. Jenis obat topikal yang paling umum digunakan yakni:

  • Menthol dan camphor untuk memberikan sensasi dingin, lalu hangat sehingga Anda teralihkan dari rasa gatal.
  • Phenol untuk membersihkan area luka dari kuman dan bakteri.
  • Diphenhydramine dan doxepin untuk menghambat kerja histamin, yakni senyawa dalam tubuh yang memicu reaksi peradangan.
  • Obat-obatan topikal untuk melembapkan kulit.
  • Hidrokortison untuk menghambat peredangan dan menenangkan kulit. Obat ini sebaiknya digunakan dengan resep dokter.
  • Capsaicin untuk meredakan gatal yang membandel. Obat ini dapat menimbulkan sensasi terbakar, jadi oleskan sedikit dahulu untuk menguji reaksinya.

3. Meminum obat-obatan oral

Perempuan meminum obat sesusai aturan minum obat TBC

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Itchy Skin after Burn Injury. https://msktc.org/burn/factsheets/Itchy-Skin-After-Burn-Injury Diakses pada 11 Desember 2019.

Oatmeal Baths for Itchy Skin. https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/eczema/colloidal-oatmeal-baths#1-3 Diakses pada 11 Desember 2019.

Itch (Itching or Pruritus). https://www.medicinenet.com/itch/article.htm Diakses pada 11 Desember 2019.

Anti-Itch (Menthol/Camphor) 0.5 %-0.5 % Lotion Dermatological Irritants-Counter-Irritant Formulations. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-164352/anti-itch-menthol-camphor-topical/details Diakses pada 11 Desember 2019.

Phenol. https://www.drugbank.ca/drugs/DB03255 Diakses pada 11 Desember 2019.

The 8 Best Remedies for Itching. https://www.healthline.com/health/outdoor-health/best-remedies-for-itching Diakses pada 11 Desember 2019.

Versi Terbaru

07/03/2020

Ditulis oleh Diah Ayu Lestari

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Rachmadin Ismail


Artikel Terkait

Pilihan Cara Menghilangkan Bekas Luka Bakar yang Tepat

Pertolongan Pertama pada Luka Bakar Knalpot yang Tepat


Ditinjau oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) · Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Diperbarui 07/03/2020

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan