Shower cap sangat berguna untuk menjaga rambut tetap kering selagi mandi. Namun, seperti perlengkapan mandi lainnya, Anda juga perlu mengganti shower cap secara rutin untuk menghindari bakteri yang menumpuk setelah penggunaan berulang kali.
Shower cap sangat berguna untuk menjaga rambut tetap kering selagi mandi. Namun, seperti perlengkapan mandi lainnya, Anda juga perlu mengganti shower cap secara rutin untuk menghindari bakteri yang menumpuk setelah penggunaan berulang kali.
Lalu, seberapa sering Anda harus membuang shower cap dan menggantinya dengan yang baru? Berikut ulasannya.
Hampir semua barang yang Anda gunakan memiliki jangka waktu pemakaiannya.
Tidak hanya makanan, minuman, dan perlengkapan kosmetik yang punya masa berlaku, peralatan mandi pun juga memiliki jangka waktunya sendiri meski tak tertulis secara gamblang.
Kamar mandi merupakan lingkungan yang lembap sehingga menjadi tempat ideal bagi berbagai macam mikroba untuk berkembang biak.
Beragam mikroba ini bisa berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya, termasuk ke shower cap yang Anda gunakan.
Kini, bayangkan jika mikroba seperti bakteri dan jamur berpindah ke kulit kepala Anda. Mikroba bisa menginfeksi kulit serta menimbulkan gejala berupa gatal dan kemerahan.
Pada kasus lainnya, infeksi bahkan dapat mengakibatkan masalah pada kulit kepala.
Contoh masalah kulit kepala yang mungkin terjadi akibat tidak mengganti shower cap adalah kurap. Menurut Mayo Clinic, penyakit kurap disebabkan oleh infeksi jamur.
Kurap merusak kulit kepala dengan membuatnya menjadi berkerak serta menghalangi rambut untuk tumbuh.
Dampak shower cap yang kotor tidak berhenti sampai di situ. Shower cap sering kali disimpan dalam keadaan basah di kamar mandi.
Udara kamar mandi yang lembap membuat shower cap lebih sulit untuk benar-benar kering sebelum digunakan kembali.
Menggunakan shower cap yang lembap membuat kepala menjadi pengap. Akibatnya, kulit kepala dan rambut Anda menjadi bau apek.
Bau apek bahkan dapat bertambah buruk apabila terdapat bakteri dan jamur yang berkembang biak pada kulit kepala. Mengerikan, bukan?
Anda kini sudah tahu dampak serius dari kebiasaan malas mengganti penutup kepala shower dengan yang baru. Lalu, seberapa sering Anda perlu menggantinya?
Waktu terbaik untuk mencari shower cap baru tergantung pada jenisnya. Ada dua jenis shower cap, yakni shower cap sekali pakai serta shower cap yang dapat dicuci dan digunakan berulang kali.
Sesuai dengan namanya, shower cap sekali sebaiknya langsung dibuang setelah selesai digunakan. Biasanya, shower cap sekali pakai dibuat dari plastik tipis.
Sementara itu, shower cap yang dapat digunakan berulang kali terbuat dari bahan sintetis yang tebal.
Shower cap ini bisa dicuci setiap beberapa hari sekali tergantung kebutuhan. Namun, pada akhirnya Anda tetap harus menggantinya dengan yang baru.
Pada dasarnya, tidak ada patokan khusus mengenai waktu yang tepat untuk mengganti shower cap.
Meski demikian, apabila mengikuti standar penggunaan peralatan mandi lainnya, seperti handuk, spons, atau shower puff, shower cap sebaiknya Anda ganti setiap 3-4 minggu sekali.
Meski belum waktunya mengganti shower cap, bukan berarti Anda tidak merawatnya begitu saja. Alat mandi yang satu ini tetap harus dijaga kebersihannya secara rutin, lho.
Jika Anda menggunakan shower cap yang dapat digunakan berulang kali, berarti Anda perlu mengetahui cara merawat dan mencucinya.
Shower cap bisa dicuci dengan sabun biasa, tapi Anda pun bisa memanfaatkan cuka putih agar hasilnya lebih bersih.
Berikut langkah-langkahnya:
Selama belum waktunya mengganti shower cap, Anda dapat mengulang kembali cara perawatan tersebut.
Jangan lupa untuk selalu menyimpan shower cap di tempat yang kering agar terhindar dari pertumbuhan bakteri dan jamur.
Shower cap memang berguna untuk menjaga rambut tetap kering. Namun, penggunaan dan perawatan yang keliru justru bisa menimbulkan masalah bagi rambut.
Jadi, pastikan Anda merawat shower cap dengan baik dan menggantinya secara teratur untuk menjaga kebersihan diri.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Yusra Firdaus
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar