backup og meta

Bagaimana Cara Tubuh Mencerna Makanan Berlemak?

Bagaimana Cara Tubuh Mencerna Makanan Berlemak?

Meski seringkali dicap buruk, lemak sebenarnya berperan penting untuk menyediakan energi agar tubuh bisa menjalankan fungsinya dengan baik. Lemak juga membantu tubuh Anda menyerap vitamin penting dan menghasilkan asam lemak esensial pada tubuh untuk mengontrol peradangan, meningkatkan kesehatan otak, dan masih banyak lagi. Namun memang, proses tubuh mencerna makanan berlemak sedikit lebih rumit daripada sumber makanan lainnya. Seperti apa?

Ternyata, begini cara tubuh mencerna makanan berlemak

Berikut proses tubuh mencerna lemak dari awal hingga akhir.

1. Mulut

Proses pencernaan sudah dimulai begitu Anda memasukan makanan ke dalam mulut. Saat mengunyah, gigi akan menghancurkan makanan menjadi potongan-potongan kecil sementara enzim lipase dari air liur ikut melumatkan teksturnya agar nantinya makanan tersebut lebih mudah ditelan.

2. Kerongkongan (esofagus)

Makanan yang telah lumat kemudian akan mengalir melewati kerongkongan. Aliran ini terjadi karena di kerongkongan terjadi gerakan peristaltik yang membuat otot-otot di tenggorokan bergerak terus untuk mendorong makanan sampai masuk ke dalam lambung.

3. Lambung

Di dalam lambung, otot-otot dinding lambung akan bekerja seperti blender untuk mengaduk dan mencampur segala makanan yang baru Anda telan dengan makanan yang sebelumnya sudah Anda makan.

Selain itu, lapisan lambung Anda secara alami akan menghasilkan asam dan enzim untuk memecah makanan secara kimiawi. Hal ini dilakukan agar lemak dapat dipecah menjadi bagian yang jauh lebih halus dan dapat langsung dicerna di usus kecil.

4. Usus kecil

Proses pencernaan lemak yang sesungguhnya terjadi setelah makanan yang Anda telan berada di usus kecil. Lemak tidak dapat larut dalam air, maka proses emulsifikasi (pencampuran) lemak sangat diperlukan.

Di bagian atas usus kecil, lebih tepatnya duodenum, proses emulsifikasi lemak secara mekanik berlanjut dengan bantuan asam empedu yang dihasilkan dari kantung empedu. Asam empedu adalah zat yang mampu mengemulsi lemak dan merubah ukurannya menjadi beratus-ratus kali lipat lebih kecil dari ukuran normalnya.

Di saat yang bersamaan, pankreas, organ kecil yang terletak di bawah perut, menghasilkan enzim lipase untuk mengemulsi lemak secara hidrolisis menjadi gliserol dan asam lemak. Kedua senyawa tersebut akan bereaksi dengan garam empedu untuk menghasilkan molekul-molekul lemak yang lebih kecil lagi, disebut micel.

Setelah molekul lemak diubah menjadi micel, enzim lipase kembali bekerja untuk memecah molekul lemak menjadi asam lemak dan monogliserida, yang nantinya akan melawati usus halus. Setelah berhasil melewati usus halus, asam lemak akan diubah menjadi trigliserida, yang bergabung dengan kolesterol, fosofolipid, dan protein untuk membentuk struktur baru yang disebut kilomikron.

Lapisan protein dari kilomikron membuat molekul ini dapat larut dalam air. Alhasil, lemak dapat langsung disalurkan melalui pembuluh getah bening dan aliran darah menuju berbagai jaringan tubuh yang memerlukannya.

Saat kilomikron bergerak melalui aliran darah, mereka akan menyalurkan trigliserida ke jaringan adiposa. Sekitar 20 persen trigliserida kemudian dikirim ke hati untuk dipecah dan diserap oleh sel-sel hati atau digunakan untuk menghasilkan energi. Semua sel Anda dapat menggunakan asam lemak sebagai energi, kecuali yang ada di otak, sel darah merah, dan mata.

5. Usus besar dan anus

Lemak sisa yang tidak dapat diserap oleh tubuh nantinya akan masuk ke dalam usus besar untuk dikeluarkan dari tubuh melalui anus dalam bentuk feses. Inilah yang dikenal dengan proses buang air besar.

Berapa lama lemak dicerna tubuh?

Pada dasarnya, setiap orang memiliki sistem pencernaan dan respon terhadap makanan yang berbeda-beda. Hal ini yang membuat setiap orang mencerna makanan berlemak dalam waktu yang berbeda pula.

Ada banyak faktor yang memengaruhi seberapa lama makanan berlemak bisa diserap tubuh. Beberapa di antaranya seperti kondisi psikologis, jenis kelamin, hingga jenis makanan yang Anda konsumsi dikonsumsi.

Makanan tinggi protein dan makanan yang berlemak, seperti daging dan ikan, membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna daripada makanan berserat tinggi, seperti buah dan sayuran. Sementara permen, seperti permen, biskuit, dan kue kering, adalah contoh makanan yang cepat dicerna.

Secara umum, dibutuhkan waktu sekitar 24 hingga 72 jam lamanya bagi tubuh untuk mencerna makanan berlemak secara sempurna. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Mayo Clinic, rata-rata waktu proses pencernaan pria adalah sekitar 33 jam dan wanita kurang lebih 47 jam.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

How Are Fats Digested and Can You Speed Up the Process? – https://www.healthline.com/health/fat-digestion#digestion-aids diakses pada 10 Desember 2018

Tips for Better Digestion – How Long Does it Takes? – https://www.medicalnewstoday.com/articles/319583.php diakses pada 10 Desember 2019

Your Digestive System and How it Works – https://www.niddk.nih.gov/health-information/digestive-diseases/digestive-system-how-it-works diakses pada 10 Desembr 2018

How Does the Body Digest and Metabolize Fat? – https://www.livestrong.com/article/474281-how-does-the-body-digest-metabolize-fat/ diakses pada 10 desember 2018

Versi Terbaru

18/08/2021

Ditulis oleh Risky Candra Swari

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Minum Susu Setiap Hari: Nutrisi Lengkap untuk Workaholic

Benarkah Makanan Berlemak Pasti Bikin Kolesterol Naik?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 18/08/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan