Mata adalah jendela dunia. Namun ketika punya mata minus, Anda tentu tidak bisa melihat dunia dengan jelas. Dalam dunia medis, mata minus disebut dengan rabun jauh atau miopi. Tidak dapat melihat objek yang jauh dengan jelas merupakan gejala rabun jauh. Tanda-tanda mata minus bisa mulai muncul dari usia anak-anak. Selain kesulitan melihat dari jarak jauh, terdapat juga ciri-ciri mata minus lainnya.
Apa saja ciri-ciri mata minus?
Normalnya, cahaya dari luar harusnya jatuh tepat di retina agar Anda bisa melihat dengan jelas. Namun, kelainan refraksi pada mata minus menyebabkan cahaya jatuh di depan retina mata sehingga benda yang posisinya jauh akan terlihat buram atau tampak kabur.
Tanda-tanda miopi atau rabun jauh umumnya mulai muncul ketika berumur 6-14 tahun. Menurut Boston Children Hospital, 20% dari anak-anak usia tersebut mengalami mata minus. Namun, setiap orang dari segala umur sebenarnya tetap bisa mengalami gejala mata minus ini.
Ciri-ciri yang menandakan Anda mengalami mata minus di antaranya adalah:
- Pandangan buram saat melihat benda-benda yang jaraknya jauh
- Harus menyipitkan mata atau menutup sebagian kelopak mata untuk objek yang jauh dengan jelas
- Mata terasa perih dan lelah ketika memandang sesuatu terlalu lama
- Sakit kepala
- Sulit melihat saat mengendarai terutama di malam hari (rabun senja).
Ciri-ciri mata minus pada anak
Seperti yang telah disebutkan, rabun jauh atau mata minus sering terdeteksi pertama kali saat masa kanak-kanak.
Penyebab mata minus pada anak bisa dipengaruhi oleh faktor genetik atau keturunan dari orangtua yang juga rabun jauh ataupun kebiasaan membaca atau menonton terlalu dekat.
Penting bagi Anda untuk mengenali tanda-tanda mata minus yang dialami oleh anak, di antaranya adalah:
- Terus menyipitkan mata ketika memandang sesuatu
- Kesulitan untuk melihat tulisan atau gambar di papan tulis
- Mengedipkan mata dengan berlebihan
- Sering mengucek mata
- Merasa mual setelah membaca
- Sering mendekati objek untuk melihat dengan jelas, seperti duduk di depan, memegang gadget dan buku dengan jarak terlalu dekat.
- Sering sakit kepala jika fokus membaca atau menonton terlalu lama.
Anak-anak juga bisa memiliki mata minus sejak lahir, tapi gejalanya baru akan terlihat ketika ia mulai besar, saat tubuh dan organnya mulai berkembang.
Meskipun gejala rabun jauh memang umumnya mulai pada usia anak, Ciri-ciri mata minus yang perlu diperiksakan ke dokter
Kapan saya harus ke dokter?
Jika pandangan mata buram sampai mengganggu aktivitas sehari-hari, sebaiknya segera kunjungi dokter mata untuk mendapatkan diagnosis pasti.
Pasalnya, gejala rabun jauh yang dijelaskan juga bisa menjadi tanda dari penyakit mata yang tidak disebabkan oleh gangguan refraksi seperti rabun jauh.
Nantinya, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan untuk memeriksa apakah Anda atau anak Anda memiliki mata minus alias rabun jauh.
Pemeriksaan ini dimulai dari yang paling sederhana, seperti tes visus mata untuk membaca grafik huruf standar yang ada di kartu Snellen.
Terdapat juga tes yang jauh lebih rumit dengan menggunakan lensa dan mesin canggih untuk mengamati struktur mata bagian dalam.
Dari pemeriksaan, dokter dapat menentukan derajat minus rabun jauh Anda dan merekomendasikan berbagai cara mengatasi mata minus Anda.
Cara pengobatannya bisa dengan menggunakan kacamata, lensa kontak, ataupun menjalani operasi refraksi. Selain itu, Anda perlu segera mengunjungi dokter apabila mengalami:
- Tiba-tiba muncul floaters yang banyak
- Kilatan cahaya di satu atau kedua mata
- Bayangan seperti tirai di atas bidang penglihatan Anda
Ini adalah ciri-ciri mata minus yang disertai tanda ablasio retina atau lepasnya retina. Kondisi yang cukup serius dan segera membutuhkan perawatan medis.
Penting bagi Anda untuk mengenali ciri-ciri dari mata minus karena jika dibiarkan kondisi rabun jauh yang Anda alami bisa semakin parah dan mengganggu.
Segera periksakan mata Anda ke dokter agar bisa segera mengatasi masalah penglihatan yang dialami akibat mata minus.
[embed-health-tool-bmi]