backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

3 Cara Ampuh Atasi Ketombe dengan Minyak Serai

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    3 Cara Ampuh Atasi Ketombe dengan Minyak Serai

    Masalah ketombe dapat diatasi dengan sampo antiketombe atau menggunakan bahan alami, seperti minyak serai. Lalu, bagaimana caranya mendapatkan manfaat serai yang satu ini untuk mengatasi ketombe? Yuk, lihat ulasannya berikut ini!

    Manfaat minyak serai untuk mengatasi ketombe

    rambut berketombe

    Munculnya serpihan putih di rambut termasuk tanda rambut berketombe. Kondisi ini tidak menular dan biasanya tidak menandakan masalah serius. Akan tetapi, gejalanya yang menimbulkan rasa gatal di kulit kepala bisa sangat mengganggu.

    Melansir Mayo Clinic, ketombe ringan dapat diobati dengan rutin keramas. Jika tidak berhasil, Anda perlu beralih ke sampo khusus sebagai obat ketombe. Selain itu, menggunakan serai atau sereh juga bisa membantu Anda untuk terbebas dari ketombe.

    Sebuah studi yang diterbitkan pada jurnal Complementary Medicine Research, menunjukkan manfaat serai untuk rambut berketombe. Peneliti menemukan aktivitas antijamur pada sampo tonik yang mengandung minyak serai konsentrasi rendah.

    Dalam penelitian ditemukan bahwa serai bekerja lebih efektif mengatasi ketombe ketimbang tea tree oil. Perlu Anda ketahui bahwa salah satu penyebab umum dari ketombe adalah terlalu aktifnya jamur Malassezia di kulit kepala.

    Selain itu, minyak serai diketahui dapat mengurangi proses pengelupasan stratum korneum (bagian kulit paling atas), menyeimbangkan produksi minyak, sekaligus mengurangi rasa gatal.

    Cara memanfaatkan minyak serai untuk mengatasi ketombe

    Jika Anda tertarik pada manfaat sereh untuk mengatasi rambut berketombe, Anda harus tahu cara yang tepat untuk menggunakannya. Anda hanya membutuhkan minyaknya saja dari serai.

    Namun, perlu diperhatikan bahwa Anda tidak boleh mengoleskan langsung minyak serai ke kulit kepala. Itu karena minyak serai punya senyawa yang bersifat iritan. Senyawa tersebut dapat menimbulkan reaksi saat dioleskan langsung ke kulit kepala.

    Jika Anda sembarangan menggunakan minyak serai, kemungkinan kondisi kulit kepala yang berketombe akan semakin parah.

    Sebelum menggunakannya, Anda perlu memastikan lebih dahulu bahwa Anda tidak punya alergi pada minyak serai. Lakukan uji sensitivitas dengan mengoleskan sedikit minyak sereh ke kulit dan diamkan setidaknya satu jam untuk melihat reaksinya.

    Supaya tidak salah, di bawah ini merupakan cara menggunakan minyak serai mengatasi ketombe.

    1. Pakai sampo dengan kandungan minyak serai

    Ini merupakan cara termudah untuk mendapatkan manfaat serai untuk mengobati rambut berketombe. Pilih sampo yang mengandung minyak serai sekitar 10% dan gunakanlah secara rutin.

    Memakai sampo ini selama 2 minggu efektif mengurangi ketombe hingga 81 persen. Gunakan produk sampo secukupnya agar efeknya tidak terlalu keras di kulit kepala.

    2. Campurkan minyak dengan sampo atau kondisioner

    Jika Anda belum menemukan sampo yang tepat, Anda bisa menggunakan minyak serai untuk mengobati ketombe. Caranya, tuangkan minyak pada sampo atau produk kondisioner sesuai petunjuk pemakaian yang ada di kemasan.

    Kemudian, pijatkan campuran tersebut ke kulit kepala dan diamkan beberapa saat agar kandungan sampo dan minyak menyerap ke kulit dengan maksimal. Terakhir, bilas dengan air hingga bersih.

    3. Tambahkan air dan oleskan ke rambut

    Selain dicampurkan dengan sampo maupun kondisioner, Anda juga bisa mencampurkan 3 – 4 tetes minyak serai dengan air. Selanjutnya, oleskan larutan ini pada kulit kepala Anda secara rutin.

    Pastikan Anda menerapkan cara-cara tersebut ketika rambut Anda bersih alias setelah keramas. Lakukan perawatan ini secara rutin untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan