Apakah Anda tahu lari butuh teknik pernapasan yang tepat? Ya, dengan teknik pernapasan yang tepat Anda akan dapat manfaat maksimal dari olahraga yang satu ini. Jadi, tak sekadar capek dan berkeringat tetapi olahraga lari bisa jadi latihan yang membantu menjaga kebugaran tubuh secara maksimal. Berikut ulasan mengenai teknik pernapasan saat lari yang sebaiknya digunakan.
Teknik pernapasan saat lari yang tepat
Jika Anda terbiasa untuk bernapas melalui hidung dan dikeluarkan melalui mulut saat lari, sebaiknya ubah mulai sekarang. Meski teknik pernapasan ini sangat disarankan dalam yoga dan beberapa seni bela diri, tidak untuk olahraga lari. Memang boleh, tetapi teknik pernapasan ini bukan yang terbaik dan disarankan untuk olahraga aerobik intensitas tinggi seperti berlari.
Anda justru harus bernapas melalui mulut dan hidung saat berlari secara bersamaan. Ini karena otot membutuhkan oksigen untuk terus bekerja dengan baik. Bernapas melalui hidung saja tak cukup untuk memberikan asupan oksigen yang dibutuhkan tubuh. Anda butuh pernapasan mulut juga untuk mengambil lebih banyak oksigen yang dibutuhkan.
Embuskan napas dengan maksimal, jangan tanggung-tanggung sehingga karbon dikoksida yang dikeluarkan pun akan lebih banyak. Hal ini membantu Anda untuk bisa menarik napas lebih dalam. Dengan menggunakan teknik pernapasan saat lari yang tepat Anda tak akan mudah kehabisan napas dan terengah-engah.
Gunakan teknik pernapasan perut
Saat lari, usahakan untuk menggunakan teknik pernapasan perut atau diafragma, bukan dari dada. Pernapasan perut membuat Anda mengambil lebih banyak udara dibandingkan pernapasan dada. Teknik pernapasan dada justru bisa membuat Anda mulai merasa seperti tersedak karena tak mendapat cukup udara.
Menurut John Henwood, seorang pelatih lari di New York, pernapasan perut membuat Anda bisa bernapas lebih dalam. Hal ini nantinya akan membuat tubuh Anda rileks dan fokus saat berlari.
Jika Anda masih kesulitan dan belum begitu paham teknik pernapasan perut cobalah untuk melatihnya sebelum berlari. Caranya mudah, berbaringlah dengan posisis telentang. Posisikan diri Anda dengan santai dan bahu menempel di lantai atau kasur. Saat bernapas, biarkan perut naik dan saat mengembuskannya biarkan perut dalam kondisi turun.
Lalu dalam kondisi berdiri, Anda bisa mempraktikannya sambil berdiri dengan tegap. Pastikan postur tubuh lurus dengan bahu yang tegak dan tak membungkuk ke depan. Posisi kepala juga harus sejajar dengan tubuh, tidak terlalu condong ke depan. Ini karena Anda tak akan bisa menarik napas dalam jika tubuh dalam keadaan bungkuk.
[embed-health-tool-bmr]